Part 23

1K 155 78
                                    

Dabel ap! Gak panjang kok. Cuma dikit.

°°

Entah setan apa yang merasuki Kiyoon. Dia telah memukul rahang adiknya sendiri. Bahkan sampai tersungkur ke lantai.

"Bagus! Sekarang kau bahkan memukulku"

"Kau memang perlu di pukul, sialan!"

Kiyoon sudah siap memukul lagi. Namun, di tahan oleh sang ayah.

"KALAU BEGITU, PUKUL! PUKUL SAJA!"

Kiyoon langsung berontak. Dia siap memukul adiknya.

"KIHOON! ADA APA DENGANMU!" Bentak sang ibu.

"KENAPA TIDAK TANYA PADA KAKAK? KENAPA DIA MEMUKULKU?!"

"KIHOON!" sang ayah ikut membentak.

"KENAPA KAU JADI BEGINI? KAU TIDAK SEPERTI KAKAKMU"

Akhirnya, kalimat itu keluar juga dari mulut ibunya. Hingga air mata yang telah ia tahan keluar juga.

"BAGUS! BELA SAJA ANAK SULUNG KALIAN INI" Kihoon berusaha berdiri dan siap menerima tinju lagi dari sang kakak.

Kihoon melempar kamera juga ponselnya ke sofa. Bahkan melepas sepatunya. "INI! AKU TIDAK BUTUH SEMUA INI!" Kihoon pergi meninggalkan rumah.

"Mungkin aku memang tidak di harapkan di sini" lirihnya yang memicu amarah Kiyoon.

"HEI! SIALAN!" Teriak Kiyoon.

"KIHOON!" Teriak sang ibu dengan air mata yang mengalir.

"Tenangkan Kiyoon. Aku akan mengejar Kihoon"

Mampus mampus kalian anaknya pd ribut. Walaupun gue sedih ngetiknya. Tapi ini momen paling gue tunggu.

Kihoon berjalan cepat meninggalkan rumah. Meski tanpa alas kaki dan tanpa bekal sedikitpun. Dia sudah tidak peduli, jika pun nanti harus di culik, jadi gelandangan atau apapun. Kini emosinya benar-benar tidak stabil.

"Ibu bahkan tidak sadar dengan ucapannya"

Sebuah mobil berhenti di sampingnya. Tentu Kihoon tidak asing mobil siapa itu. Bahkan dari suara orang di dalamnya.

"Kau mau kemana?!" Dingin orang di dalam.

"Apa urusan ayah?!" Jawab Kihoon sama dinginnya. Lalu kembali berjalan cepat.

"Kihoon, masuk!"

Kihoon terus berjalan. Tidak peduli dengan mobil yang mengikutinya.

"KIHOON!"

Saat itulah Kihoon berhenti. "Cepat masuk!" Sang ayah langsung membukakan pintu.

Dengan terpaksa Kihoon masuk. Sang ayah pun siap berbalik arah. Namun, di tahan oleh si bungsu. "Aku tidak mau pulang"

"Kau mau jadi gelandangan?"

"Jika itu yang terbaik, kenapa tidak?"

"Ada apa denganmu?"

Kihoon tersenyum pahit. "Setiap kali, kalian hanya bertanya ada apa denganku. Lalu, aku harus jawab bagaimana?"

"Sekarang apa yang kau inginkan?"

"Aku tidak mau pulang. Aku muak dengan ibu dan kakak"

"Lalu, kau mau kemana?"


..

"Mana Kihoon?" Cemas Rae Na setelah cukup lama menunggu suaminya pulang. Anehnya, dia tidak bersama anak bungsunya. "Di mana Kihoon? Kenapa tidak bersamamu?" Tangis Rae Na seketika.

"Dia tidak pulang"

"Kihoon" gumam Rae Na memeluk sang suami.

Sementara Kiyoon terduduk di sofa dengan wajah datarnya. Entah apa yang ada di otaknya. Dia tampak menatap kosong.

"Dia ke rumah ayah. Jangan khawatir. Dia akan baik-baik saja. Biarkan dia di sana untuk beberapa hari"

Yoongi mencoba mendekati anak sulungnya. "Lain kali jaga emosimu. Bagaimana pun juga dia satu darah denganmu" katanya seraya menepuk pundak Kiyoon.

"Aku ke kamar dulu, ayah"

"Obati tanganmu. Itu pasti sakit setelah kau gunakan untuk memukul adikmu"

Yoongi pun segera membawa istrinya ke kamar. Baginya, menenangkan istrinya lebih sulit di banding menenangkan anak-anaknya.

"Apa salahku? Kenapa mereka jadi bertengkar? Apa aku gagal menjadi seorang ibu?"

Inilah Rae Na, satu kesalahan yang dia lakukan akan berbuntut panjang pada perasaan bersalahnya.

"Kesalahanmu adalah kau berkata bahwa Kihoon tidak seperti Kiyoon. Itu membuat Kihoon merasa di bedakan dan tentu sakit hati"

Rae Na menangis di pelukan sang suami. Bukan hanya Kihoon yang sakit hati. Dia pun sama sakitnya. "Benarkah? Benarkah aku berkata seperti itu? Kihoon sangat terluka karena aku"

"Dia baik-baik saja. Jangan di pikirkan. Ayo tidur"

"Bagaimana aku bisa tidur jika Kihoon sedang sakit sekarang?"

Cups--

Yoongi mengecup sekilas bibir istrinya, menenangkan. "Tidak apa-apa"

Sekali lagi Yoongi mengecup kening sang istri. Sungguh manis, kebiasaan mereka bertahun-tahun masih berjalan.





To be continue--

Huuu,,,

Lengkap kan ada romance, friendship, family life, anak-anaknya.

Iya, lengkap bikin mumet. Gmna kagak kalo kudu buat plot banyak cast. Oh ya gusti..

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang