Part 53

936 133 28
                                    

HappyJKday










..

"Jinnie! Ayo, cepat!"

Siapa lagi kalau bukan suara pengacara Park. Ah! Bukan, lebih tepatnya pengacara Kim. Ya, terserah saja.

"Iya, sebentar!" Teriaknya dari dalam kamar.

Sementara, sang ayah dan sang adik sudah ada di dalam mobil. Soo Ahn sebagai anak bungsu sudah mendengus kesal. "Ck! Lama sekali"

Tak lama sosok Hyun Jin dan sang ibu menampakkan diri. Sungguh, ini tampilan yang berbeda. Sampai si bungsu tertawa keras melihat kakaknya yang keluar dari pintu utama.

"Ibu, kenapa ibu membelikan baju seperti ini?" keluh Hyun Jin.

"Ibu hanya ingin kau tampak seperti perempuan, Jinnie"

Hyun Jin menarik-narik roknya. Ya, rok yang menampakkan paha putihnya beberapa senti di atas lutut.

Apa?!

Terkejut?

Tentu saja. Asal kalian tahu, Hyun Jin memakai gaun dengan lengan sangat pendek berwarna putih dengan hitam di beberapa sisinya. Polesan tipis di wajahnya pun menjadi pelengkap. Jangan lupakan sepatu hak tinggi yang menjadi alas kakinya.

Sungguh, Hyun Jin yang luar biasa. Luar biasa berbedanya.

Rambut yang biasanya terikat atau tertutup topi kini tergerai rapi dengan poni tipis di keningnya. Ya, ini berkat riasan sang ibu.

"Sungguh aku harus berpenampilan seperti ini?" Tanya Hyun Jin yang jijik sendiri. "Lihatlah! Soo Ahn saja menertawakanku, bu" racau Hyun Jin.

"Sudahlah! Kau cantik begini" puji sang ibu yang seperti di paksakan.

Hyun Jin mendengus pasrah.








.

Di lain tempat ternyata sudah ramai. Lebih tepatnya, di restoran milik Jungkook. Ya, di sana sudah ada rekan kerja dan beberapa sahabat. Seperti keluarga Min misalnya. Mereka tampak begitu akrab.

Ah, ya, yang bingung ini acara apa. Ini adalah acara ulang tahun Jungkook suami dari Wendy dan ayah dari Jeon Hee Jin.  Tidak meriah, hanya makan bersama saja. Berhubung Jungkook juga sudah tidak muda lagi.

Tak lama, Keluarga Kim tiba dan langsung menyita perhatian semua yang ada di sana. Bukan apa, hanya saja mereka datang paling akhir.

"Nah, itu mereka" seru Hee Jin yang tampil cantik dan lucu.

Sungguh, Hyun Jin justru malu bukan kepalang. Ini benar-benar bukan dirinya. Tapi, lihat itu pria tampan yang berdiri di samping ibunya. Matanya sampai tidak berkedip melihat pemandangan di depan sana.

Cantik.

Haruskah si otak seribu, mengakui hal itu?

Gila.

Mana mungkin.

"Maaf, kami telat. Ini karena anakku sangat lama" canda Tuan Kim yang langsung mendapat pelototan dari sang anak.

"Ibu, aku pulang saja, ya?" Rengek Hyun Jin.

"Sstt!" Desis Ah Soon.

"Jinnie, kau sangat cantik hari ini. Benar, kan Kiyoon?"

Hyun Jin tersenyum kaku. "Terima kasih, bi. Tapi, aku justru tidak percaya diri?"

"Kenapa? Sungguh, kau sangat cantik. Tanya saja Kiyoon"

Astaga! Si ibu ini senang sekali menggoda sejoli ini.

Mendengar nama Kiyoon, wajah Hyun Jin langsung terasa panas. "Hei! Kiyoon, bagaimana?"

"Ya, berbeda dari biasanya" begitu jawab Kiyoon dengan wajah datarnya.

Sungguh, Hyun Jin semakin tidak percaya diri setelah mendengar jawaban si Kiyoon itu. Bagaimana mungkin jika wajahnya semakin panas dan jantungnya mengalami peningkatan.

Hei!

Ayo mulai acaranya. Lupakan tentang si cantik dan si tampan. Bahkan kalian melupakan bagaimana kerennya Kihoon dengan kameranya.

Mereka menyanyikan lagu ulang tahun, memotong kue dan jangan lupakan saat Jungkook mencium kening sang istri sebagai tanda terima kasih.

Senyum ramah Min Rae Na yang menggelayut pada lengan sang suami.

Entah kenapa, tiba-tiba Hyun Jin merasa tidak nyaman. Dia memilih keluar dari kerumunan. Perasaannya sedikit kacau. Dia duduk di salah satu kursi di gazebo restoran yang sepi dan cu

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Hyun Jin langsung terhentak. "Kau sendiri, kenapa ke sini?"

"Mereka mencarimu"

"Acara belum selesai, kan?"

"Lalu, kau mau di sini?"

Hyun menggeser tubuhnya. Pasalnya, Kiyoon tiba-tiba duduk di sampingnya. Namun, keduanya saling diam.

🎵🎧 Epiphany

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada. Hanya ingat ibu kandungku"

"Apa kau menyukaiku?"

Sontak Hyun Jin menatap pria di sampingnya. Hatinya mulai terasa gelisah. "Apa maksudmu?"

"Aku tahu, kau suka padaku"

"Lalu, lalu kenapa?" Mata Hyun Jin mulai nanar. Hatinya sedikit perih mengetahui orang di sampingnya tahu perasaannya.

"Jangan menyiksa dirimu sendiri"

"Aku? Untuk apa aku menyiksa diriku sendiri? Ah, ya. Bilang saja kau tidak menyukaiku. Aku hanya mengganggumu. Begitu,  kan?"

"Hemm"

"Lalu, lalu kenapa kau menciumku?"

"Itu lupakan saja"

"Lupa?" Hyun Jin mulai kesal sekarang.

"Lupakan saja, jika itu membuatmu canggung"

"Membuatku canggung? Bagaimana denganmu? Kau ingin bilang itu tidak sengaja?"

Kiyoon berdiri dan langsung beranjak dari sana. Tak sedikitpun menjawab Hyun Jin. Hyun Jin pun ikut berdiri. Saat itulah air matanya mulai menggenang.

"Lupakan itu. Jangan di pikirkan lagi!" Katanya, tetap membelakanginya.

"Bagaimana?! Bagaimana mungkin aku melupakannya jika kau sudah menciumku dua kali?! Bagaimana aku bisa melupakannya?!" seru Hyun Jin dengan suara bergetar dan air mata yang mengalir pelan. Tangannya bahkan mengepal di bawah sana.

Kiyoon tidak menggubris. Meski hatinya terasa agak aneh sudah membuat teman kecilnya menangis. Tetap saja, dia melanjutkan jalannya.

"Dan akulah yang harus kucintai. Benar, cinta pertama memang tidak bisa di miliki seperti dalam drama atau cerita" rintih hati Hyun Jin saat ini juga.






To be continue--

Eheheee,,, ngetiknya sambil nonton sepak takraw. Jd kalo gak ngefeel yg miankan. Gak berharap nangis kok. Bs buat kalian greget aja udah seneng. Eh! Sama aja dong? Ehe...

Yeee tapi menang. Dapet emas.

Btw itu yg gaun ngerti kan maksudnya. Aku gak tahu namanya gaun ato bukan. Pokoknya ya gitu lah.


Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang