Dabel kawan.
..
Mari kita lihat si malang Kihoon. Dia baru saja membuka ruang kerja sang ayah, namun sibuk. Ke kamar sang ibu, sibuk juga. Lebih tepatnya, sibuk melamun dan entah apa yang di pikirkannya. Terakhir, ke kamar sang kakak. Dia sedang berbaring dan tampak berpikir.
"Ada apa dengan orang-orang hari ini?" Kesalnya seraya masuk ke dalam.
"Kau sendiri kenapa?" Balas Kiyoon melihat sang adik.
Bug!
Kihoon membanting tubuhnya di samping sang kakak.
"Aku pusing"
"Apa yang kau pikirkan?"
"Memikirkan kalian yang sibuk sendiri"
"Hanya itu?"
"Kakak sendiri kenapa?"
"Kau berteman dengan Hee Jin?" Tanya Kiyoon tiba-tiba.
"Ya. Sekarang kami berteman"
"Kau menyukainya?"
"Tidak berpikir sejauh itu"
"Bagaimana perasaanmu saat dekat dengannya?"
"Biasa saja"
"Kau tidak memberi harapan palsu padanya, kan?"
"Kenapa harus begitu? Kalaupun aku tidak menyukainya aku tidak akan melakukan itu. Apalagi aku menyukainya. Aku tidak akan seperti itu. Aku tidak akan menyakiti orang yang ku sukai seperti kakak"
"Jangan seolah kau sudah dewasa" Kiyoon melempar bantalnya tepat di wajah sang adik.
"Pasti kakak yang seperti itu pada kak Jinnie"
"Jangan asal bicara"
"Lalu, bagaimana perasaan kakak sendiri saat dekat dengan kak Jinnie?"
"Aku tidak tahu. Hei! Kenapa kau jadi ikut memanggilnya Jinnie?"
"Ibu biasanya begitu. Kakak? kalau kakak menyukainya, akui saja. Jangan sampai kakak menyesal. Ingat! Ada Park Jihoon di belakang kakak"
"Dari mana kau tahu?"
"Dari otak cerdasku"
"Aku merasa sudah menyakiti seseorang"
"Bukan seseorang. Tapi, kak Jinnie. Benar, kan?"
..
Kembali ke sekolah. Di mana kelas sudah ramai. Di lihatnya dua orang sedang berjalan beriringan.
"Ingat! ada Park Jihoon di belakang kakak"
Seketika ucapan sang adik terngiang di otaknya. Di depan sana, Park Jihoon tengah bersama Kim Hyun Jin.
"Baiklah! Aku masuk ke kelas dulu" kata Hyun Jin yang terdengar di telinga Kiyoon.
"Selamat belajar, kak!"
Apa?
Memberi selamat? Cih! Memang apa pentingnya?
Kiyoon segera menyusul masuk. Di dalam, Hyun Jin sudah bercanda dengan teman sebangkunya. Tak mungkin, kan seorang Min Kiyoon menyapa tanpa ada perlu?
"Hei! Kau ingat sekarang ada ulangan?" Tanya Hyun Jin padanya.
"Hem. Kau lupa?"
"Seperti yang kau tahu"
"Kau terlalu sibuk dengan adik kelasmu itu"
"Siapa? Park Jihoon? Kata siapa?"
"Kau pikir aku tidak lihat?"
"Hei! Apa hubungannya?"
"Ya, mungkin kau sibuk kencan dengannya"
"Jangan mengada-ada, Min! Aku tidak seperti itu" Hyun Jin sudah agak memekik.
"Hyun Jin, sudah!" Bisik Yi, teman semejanya.
"Dia itu menyebalkan. Selalu menuduhku yang tidak-tidak. Satu hari baik, satu hari menyebalkan. Satu hari baik lagi, lalu jahat lagi" gerutunya yang mampu di dengar Kiyoon.
"Kau bilang dia memang seperti itu"
"Iya, seperti itu. Tapi, tidak perlu menuduhku juga, kan? Menyebalkan!"
"Sekarang, pikirkan ulanganmu"
"Sudahlah! Aku ke toilet dulu"
Dia langsung beranjak meninggalkan kelas. Yi melirik Kiyoon yang menatapnya. Namun, dia segera menunduk saat Kiyoon memergokinya.
.
"Sialan!" Umpat Hyun Jin sembari membersihkan bajunya.
"Kenapa bajumu?"
Hyun Jin mendongak. Ada si menyebalkan berdiri di depannya.
"Kena Jus mangga" ketus Hyun Jin.
"Kau ke kantin?"
"Kata siapa?! Ada yang terpeleset lalu jusnya terlempar ke arahku"
"Ya, kau memang ceroboh"
"Kenapa aku? Jelas dia yang salah"
"Kenapa tidak menghindar?" Kiyoon menyodorkan sapu tangan kearahnya.
"Kalau pikir aku tahu akan begini?! Aku saja kaget" sahutnya seraya menarik lap di tangannya.
"Cepat di bersihkan. Sebentar lagi masuk"
"Kau sendiri kenapa ke sini?!"
"Mencarimu"
"Apa?! Aku tidak salah dengar?"
"Jangan salah paham. Hanya ingin memastikan kau tidak bolos di atap sekolah karena ulangan"
"Aku tidak sebodoh itu, sialan!"
"Benarkah? Kalau begitu buktikan kau bisa mendapat nilai baik di ulangan hari ini"
"Apa?! Ba-baik. Apa taruhannya?"
"Butuh taruhan?"
"Te-tentu!"
"Ikuti semua kata-kataku jika nilaimu jelek. Jika bagus, Akan ku traktir kau makan sepulang sekolah"
"Tidak, tidak! Kau pasti mengerjaiku"
"Terserah saja"
"Bagaimana kalau bermain basket atau skateboard saja?"
Kriiinngg!
Mendengar bel, Kiyoon segera beranjak menuju kelas. "Masih ada nanti siang untukmu belajar" katanya.
To be continue--
Hehe YoonJin moment egen.
Gimana taruhannya? Kamvred sekali, kan?
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
FIX! LOVE / END
FanfictionWelcome to other side of Min's Family. "Biarkan cinta mencari cintanya sendiri" • Edisi spesial untuk Min Kiyoon dan Min Kihoon di masa remaja. lengkap kisah keluarga pasangan Min Yoongi dan Min Rae Na. Semua terangkum dalam kisah keluarga yang di k...