FIX! LOVE / END

Part 13

Dabel ap, kan?

.

Bug bug bug

Hyun Jin berhenti memainkan bolanya saat suara pintu terbuka mengganggu pendengarannya.

Takut kalau-kalau ada guru akan menegurnya di jam pulang sekolah begini.

"Kiyoon?" Gumamnya pelan. Sesekali di masih memantulkan bolanya ke lantai.

"Apa setiap hari kau jadikan tempat ini lapangan pribadimu?" Sindir Kiyoon yang mendekat padanya dengan kaki yang pincang.

"Tidak"

"Lalu, kenapa kau belum pulang?"

"Kau sendiri kenapa masih di sini? Bukankah kau harus segera berlatih?" Balas Hyun Jin sembari duduk di salah satu kursi.

"Aku bisa berlatih kapan saja" jawabnya, ikut duduk di samping Hyun Jin.

"Cih! Sombongnya anak Min" cibir Hyun Jin. "Setahuku, orang tuamu itu tidak ada yang sombong. Apalagi ibumu, dia sangat baik dan ramah. Kenapa kau begitu sombong?"

"Tentu saja. Itu sebabnya, kau sampai meminta ibuku jadi ibumu"

"Itu masa lalu, Min Kiyoon. Sekarang aku sudah punya ibu sendiri"

"Ya. Dan aku tahu siapa ibumu sekarang ini, Jinnie" Kiyoon sengaja menekan kata Jinnie.

"Sstt! Jangan memanggilku nama itu di sini. Sialan! Hanya ibu dan ayahku yang boleh memanggil nama itu sekarang"

"Oh, ya? Bagaimana kalau aku memanggilnya setiap saat?"

Hyun Jin siap meninju pria di sampingnya. "Ku pukul kau!" Ancamnya. Namun, sedetik kemudian ia menurunkan tangannya. "Ah, sudahlah! Apa maksudmu kau tahu ibuku?"

"Ibumu" Kiyoon menjeda ucapannya. Membuat Hyun Jin semakin penasaran. "Gadis yang dulu menyukai ayahku"

"Apa?!" Hyun Jin memekik kaget. "K-kau tahu?"

"Apa yang tidak kutahu?"

"Awas saja kau menceritakan pada orang lain"

"Kau tahu? Ayah dan ibuku pernah hampir berpisah gara-gara itu"

Hyun Jin langsung menatap teman kecilnya. "Benarkah?"

"Ya, sebelum aku lahir"

Suasana tiba-tiba hening. Menciptakan kecanggungan antara keduanya.

Tidak ingin diam berlarut-larut, Hyun Jin buka suara. "Lalu, kenapa kakimu itu?"

"Terkilir"

"Ibumu tahu?"

"Jangan beri tahu. Ibuku akan bereaksi berlebihan"

"Itu tandanya ibumu peduli"

"Ibuku memang seperti itu" Dengan cepat Kiyoon mengambil bola yang di pantulkan Hyun Jin. Dia membawanya ke tengah dan memainkannya.

"Hei! Bolaku!" Hyun Jin segera mengejarnya.

Lagi?

Ya, mereka kembali bermain bersama. Dengan kaki tertatih, Kiyoon melompat memasukkan bola ke dalam ring.

Brukk!

Kiyoon tersungkur bersamaan dengan Hyun Jin yg menabraknya dari belakang. Karena terlalu cepat berlari. Berakhirlah dengan Hyun Jin yang menindih punggung Kiyoon.

Agh!

"Hei! Bangun kau!"

"Heh? Apa?" Hyun Jin masih mencerna apa yang terjadi.

"Hei! Bangun! Punggungku sakit"

Hyun Jin mengerjapkan matanya. "APA?!"

Hyun Jin segera bangkit setelah sadar, bahwa dia berada di atas tubuh seorang pria. Di ikuti Kiyoon yang mencoba mendudukkan tubuhnya.

"Ma-af!"

Kiyoon terlihat meringis kesakitan sambil memegang kakinya yang terkilit.

"Kau tidak apa-apa? A-apa sesakit itu?"

"Kau mau merasakan atau bagaimana?! Kalau begitu, jatuhlah dan aku tidak akan menolongmu" jengah Kiyoon.

"Bukan begitu. Kau bisa berdiri atau tidak?"

Kiyoon berusaha mengangkat tubuhnya. Naas, kakinya tidak bisa di gerakan.

Akhirnya, Hyun Jin mengambil inisiatif membantunya berdiri. Dia berdiri dan mengulurkan tangannya. Namun, Kiyoon hanya menatap tangan itu.

"Ayo! Kau mau berdiri atau tidak?"

Dengan terpaksa, Kiyoon meraih tangan itu. Segera Hyun Jin menariknya. Perlahan Kiyoon pun mencoba berdiri.

Bugh!

Bukannya berdiri. Hyun Jin justru ikut terjatuh karena Kiyoon yang kesakitan menahan makinya.

Hingga berakhirlah pada posisi di mana Hyun Jin menindih sebagian tubuh Kiyoon dan saling berhadapan. Dua pasang mata itupun saling bertemu. Menatap dalam lawan jenisnya.

To be continue--

Yuuhhuu yg nunggu yoonjin moment.

Semoga gak mengecewakan.

Atas saran Lhishyand1204 visual yoonhoon katanya cocok kalo gak hwall, sagang, woozi. Dan setelah saya cari okelah.

Jadi visual kiyoon ini ya

Nah ini visual kihoon

Gara2 ini juga knp saya buat kihoon itu cnta fotografi.

Ini ekspresi ktk liat hee jin ke jepret. Hahaha

Lavyu

Ryeozka