Part 45

982 140 36
                                    

Dingiinn!!




..

Seperti rencana, Hyun Jin dan Jihoon pergi jalan-jalan. Bisa di bilang ini pertama kalinya Hyun Jin jalan bersama teman setelah kepindahannya.

Seperti biasa, Hyun Jin hanya berpakaian sederhana. Celana selutut, kaos kebesaran, dan topi yang di pasang terbalik. Jangan lupakan sepatu sneakers warna putih.

Macoan jinnie ini mah dr pada jihoon.

"Kenapa?" Tanya Hyun Jin mendapati si adik kelas menatapnya. "Kau tidak suka penampilanku? Aku memang seperti ini"

Jihoon hanya tersenyum. "Tidak. Kakak justru terlihat berbeda"

"Tentu saja. Karena aku tidak bisa tampil cantik dan anggun"

"Kakak terlihat kuat" senyum Jihoon.

"Dasar! Jangan sering memuji para gadis. Lama-lama kau tidak di percaya oleh mereka"

"Kenapa?"

"Karena mereka menganggapmu hanya mempermainkan mereka. Playboy, kau tahu, kan?"

Jihoon justru tertawa renyah. Membuat gadis di sampingnya menatap bingung.

"Jangan tertawa! Sekarang kita mau kemana?" Kesal Hyun Jin.

"Huuu,,, Kakakku marah" goda Jihoon dengan wajah tanpa dosanya.

"Jangan menyebalkan seperti-" Hyun Jin menjeda ucapannya.  Bermaksud meralat apa yang ada di otaknya.

"Seperti?" Jihoon mencari kepastian.

"Ah! Tidak"

Mereka terus berjalan. Hingga berpapasan dengan orang yang sangat Hyun Jin kenal. Dia tampak menunduk sibuk dengan layar kameranya.







"Kihoon?" Sapa Hyun Jin. Membuat yang di sapa mendongak melihat orang di depannya. Keningnya tampak sedikit berkerut mengartikan tanda tanya. "Kau sedang apa?"

"Tidak. Hanya mencari gambar yang menarik saja. Park Jihoon? Kalian-"

"Tidak, tidak. Kami hanya jalan-jalan" sanggah Hyun Jin, cepat.

Mari lihat raut wajah si adik kelas. Agak muram, bukan? Apa salah?

"Kau bisa mengambil gambar kami jika ingin mencari obyek yang bagus" kata Jihoon tiba-tiba.

"Jihoon, aku tidak suka di foto"

"Tidak apa-apa" Jihoon sudah merangkul pundak sang kakak dan tersenyum cerah.

Dengan sedikit ragu, Kihoon mengikuti perkataan Jihoon. Ah! Apakah Kihoon harus memanggil kakak padanya? Haruskah? Sungguh, ada rasa tidak suka dalam hati Kihoon dengan pria yang satu tahun lebih tua darinya ini.







..

Ini sudah lepas dari jam makan malam. Saatnya para penghuni rumah sibuk dengan kewajibannya masing-masing. Sang ibu yang fokus dengan laptopnya, sang ayah yang sibuk pada desainnya, Kiyoon yang berbaring di sofa dengan bacaan di tangannya dan Kihoon yang sibuk dengan gambar-gambar di kameranya.

"Kihoon, berhentilah dan belajar" tegur sang ibu.

Kihoon hanya melihat sejenak wajah sang ibu. Wajah yang tampak resah memikirkan sesuatu. Kihoon cukup sadar itu. Namun di abaikan begitu saja. "Aku tidak akan bodoh hanya karena tidak belajar satu malam saja, bu"

"Lalu, bagaimana denganmu, Kiyoon?" Tanya sang ibu.

"Sama seperti Kihoon" Kiyoon bangkit lalu duduk menutup buku bacaannya.

"Kakak, lihat ini!" antusias Kihoon seraya menunjukkan gambar dalam kameranya.

Sejenak Kiyoon mengamati gambar itu. Sebelum akhirnya berucap. "Lalu, apa hubungannya denganku?"

"Wajah kakak berubah"

Plakk

Pukulan mendarat di kepala sang adik. Menimbulkan pekikan dari sang ibu. "Kiyoon!"

"Ibu, aku kekamar dulu" Kiyoon dengan wajah datarnya beranjak dari sana. Tak peduli wajah-wajah heran yang menatapnya.

"Ada apa dengan kakakmu?"

Kihoon hanya mengedikkan bahunya. Sesikitpun tak menatap sang ibu.

"Memang apa yang kau tunjukkan pada kakakmu?"

Di banding menjawab, Kihoon memilih menghampiri sang ibu dan menunjukkannya langsung.

"Coba ayah lihat" Sang ayah yang tadinya sibuk memandang lembar kertas lebar di depannya beralih pada kamera si bungsu.

"Anakmu sedang cemburu rupanya" celetuk Rae Na.

"Biar saja. Itu masanya" jawab Yoongi.

"Memangnya kakak menyukai kak Hyun Jin?" Sela Kihoon.

"Tanyakan saja pada kakakmu"

"Mana mungkin kakak mengaku. Kakak itu bodoh dengan cinta"

"Memang kau tahu apa tentang cinta?" balas sang ibu.

"Tidak tahu juga. Ayah sudah selesai?"

"Kenapa?"















"Gendong aku ke kamar"



..

Sementara itu, di kamarnya Kiyoon tampak gelisah menatap bintang di balkon kamarnya. Entah apa yang di pikirkannya sampai tampak begitu muram.





To be continue--

Nantikan kelanjutannya.

Sialan! Masa china udah dapat 15 emas, indonesia baru 4. Korea 5.

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang