Bab 12

403 30 2
                                    

Sebulan sudah Haluna dan Fahmi menjalin kisah cinta selayak nya sepasang kekasih. Mereka saling mencintai dan menyayangi.

Awal nya mereka menyembunyikan tentang hubungan mereka di depan orang banyak. Tapi tak dapat di pungkiri kini keluarga serta teman dekat mereka sudah mengetahui nya bahkan seantero sekolah pun juga.

Banyak siswa dan siswi bergumam tentang hubungan mereka. Ada yang tak menyangka dengan akhir kisah cinta Haluna dan Fahmi walaupun ini bukan lah kisah akhir nya. Ada yang berdecak kesal dan tak suka tentang kedekatan mereka. Yaaa---contoh nya om Danu dan Vika.

Haluna dan Fahmi memang terlihat bahagia-bahagia saja tapi siapa yang tahu mereka mendapat banyak masalah semenjak memilih untuk bersama.

Om Danu selaku orang tua Fahmi tak akan tinggal diam apalagi ini menyangkut tentang anak nya yang pembangkang. Oh ya ampun, tidak! Fahmi tidak akan menjadi anak yang pembangkang jika om Danu tidak bertindak semena-mena.

Dan Vika? Tidak mungkin ia akan diam dan menyaksikan sepasang kekasih itu berbahagia, rasanya itu tidak mungkin terjadi. Tentu saja om Danu dan Vika berkerja sama untuk menghancurkan hubungan Haluna dan Fahmi. Entah sudah berapa banyak rencana yang mereka kerjakan tapi tetap saja Haluna dan Fahmi masih bisa bertahan sampai sekarang.

"Cie yang mensip traktir kita-kita lah." ucap Galih dengar suara toa nya.

"Au nih gue gak banyak deh minta nya ,cuma minta tiket konser oppa doang kok." sambung Nata.

"Gila kali! Emang si itu barang cuma atu biji tapi harga nya bisa buat duit jajan gue lima bulan dah." itu Fahmi. Fahmi yang dulu nya dingin dan enggan untuk bicara sekarang sudah berubah jadi lebih ceria dari sebelumnya. Jangan tanyakan mengapa Fahmi bisa seperti ini, jawaban nya hanya satu ... HALUNA

"Klo gue cuma minta satu hal dan gue jamin lo gak akan ngeluarin duit sepeser pun." Irwan menatap Fahmi serius.

"Apaan?"

"Gue cuma mau Haluna nikah nya sama gue."

Deg!

Hening..

Irwan tertawa pecah "Nggak lah oon. Gue bercanda!"
"Gile! Muka nya pada tegang gitu kaya ketauan nyuri duit ema buat jajan permen sugus. Hahahah." lanjut nya.

Pletak!

"Aw sakittt!" ringis Irwan.

"Ngomong gak pernah di saring. Sekali lagi ngomong gitu gue getok lagi nih." Nata mengarahkan buku nya ke arah muka Irwan. Irwan hanya terkekeh.

"Udh-udh jangan berantem gitu. Tenang aja Nat gue gak bakalan tinggalin lo kok, gak usah ngejar-ngejar Irwan gitu. Lo itu udh di takdirkan jadi jodoh gue." jawab Galih percaya diri.

"Demi ikan berterbangan, kuda merangkak, gajah berenang ogah gue jodoh sama lo. Malang banget nasib gue klo harus hidup sama lo!" Nata bergedik ngeri, Haluna dan Fahmi terkekeh.

"Nanti klo gue udh jdi miliarder, terus ganteng nya melebihi Sehun dan imut nya macam Rose blackpink nanti nyesel. Biasanya kan mantan itu ibarat sekolahan yang klo makin lama makin cakep padahal udh jadi masa lalu." ucap Galih dengan lantang.

"Idih! Dengerin ya Galih yang pede nya tingkat kelurahan. Jangan ngimpi ya ampun ,muka setara sama pantat panci mak gue di samain ama orang yang cakep nya melebihi lo seribu kali lipat." Nata semakin geram di buat nya.

"Allahhuakbar, ribut mulu lo pada. Gue yakin ntr juga jadian." Irwan menengahi.

"Nggak!" 
"Iya!" sergah Galih dan Nata berbarengan.

Melihat tingkah konyol Galih dan Nata membuat mereka tertawa. Ya siapa tau mereka akan menjadi jodoh, jangan lupakan kata pepatah 'Benci lama-lama Cinta'

****

"Haluna apa kabar?" sapa nek Dian.

"Baik nek, lho nenek mau kemana?"

"Gak kemana-mana, nenek abis ke pasar. Ini baru pulang." Haluna ber'oh'ria.

"Kamu mau ketemu Fahmi?" Haluna mengangguk .

"Yaudh kamu ke kamar Fahmi langsung aja ya. Nenek mau masak dulu, nanti kamu makan siang di sini ya."

Haluna mengangguk patuh lalu segera naik ke lantai dua untuk bertemu sang kekasih.

Ia berjalan dengan semangat ke arah kamar Fahmi dan membuka pintu secara perlahan  tanpa merubah kebiasaan nya untuk mengetuk pintu kamar Fahmi terlebih dahulu. Untuk apa mengetuk pintu terlebih dahulu? Toh sekarang Haluna dan Fahmi sudah resmi berpacaran , pikir nya.

Deg!

Haluna menutup mulut tak percaya, jantung nya berpacu tak karuan, mata nya kini sudah merasa panas, dan tubuh nya hampir merosot jatuh.

Ia menggelengkan kepala nya, untuk mengenyahkan apa yang Haluna lihat ini adalah hanya sebatas bayangan nya saja. Tapi tak bisa di pungkiri, ini nyata adanya.

Oh Tuhan!  Apa yang Haluna lihat sekarang? Mengapa Vika berada di atas ranjang Fahmi? DAN TIDUR DI SAMPING NYA? Saling berpelukan.  Apa-apan ini?! Mata nya kini sudah ternoda oleh hal-hal yang tidak patut di lihat.

Sangat terlihat jelas Fahmi tentu merasa nyaman berada di samping Vika, dan---tubuh mereka di tutupi oleh selimut sehingga hanya terlihat kepala mereka saja.

"Fahmi." gumam Haluna.

Fahmi perlahan membuka mata nya dan ia sama terkejut nya dengan Haluna bahkan lebih. Bisa-bisa nya Vika berada di atas ranjang nya tanpa meminta izin sang empunya, lalu sejak kapan Vika tidur bersama nya?

Tidak, Fahmi sekarang tak harus memikirkan hal konyol ini. Yang terpenting adalah Haluna melihat nya!  Ia yakin pasti Haluna berfikir yang tidak-tidak.  Tuhan, cobaan apa lagi ini?

Fahmi menoleh ke arah Haluna berdiri, dan betapa sakit nya ia melihat orang yang ia sayangi menangis ,terlebih lagi karena nya.

Dan di lain sisi, Haluna menatap manik mata Fahmi dalam-dalam seolah tatapan itu meminta penjelasan 'kenapa'

Fahmi baru saja ingin bangkit dari duduk nya dan menjelaskan semua kepada Haluna tapi Haluna sudah lebih dulu pergi bersama dengan air mata yang sekarang menjadi kawan setia nya.

"Semua gk sesuai sama yang lo lihat Lun."

••••
Ayuluh mereka kenapa😂
Vote lah temanteman:((

HALUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang