Semenjak Vika yang mengklarifikasi dan meminta maaf atas apa yang pernah ia perbuat, Haluna dan teman-teman yang lain sudah tidak berteman lagi. Lebih tepat nya menjaga jarak dari Vika. Mereka hanya kecewa. Dan mereka sepakat untuk tidak berurusan lagi dengan nya. Tujuan nya agar ia jera dan tau kesalahan nya di mana.
Beda hal nya dengan Irwan. Ia tiba-tiba saja jadi dingin,cuek bahkan menghindar semenjak Haluna dan Fahmi balikan. Tak tau apa motif nya sehingga ia bisa berubah seperti itu.
Tapi ada satu hal yang aneh dan patut di curigai.
Sudah beberapa hari belakangan ini Vika dan Irwan sering pulang bareng. Dan mengabaikan yang lain. Saat bertemu dengan yang lain pun hanya tersenyum lalu pergi. Tanpa ada sapaan, mungkin hanya sekedar kata 'hay' saja tidak.
Bisa saja mereka butuh waktu untuk berdua atau bekerja sama untuk menghancurkan Haluna dan Fahmi.
Semoga saja itu tak terjadi.
Membayangkan nya saja sudah membuat ngeri apa lagi kalau sampai jadi kenyataan.
Namun di balik itu semua ada kebahagian yang mereka rasa kan. Hanya untuk Haluna,Fahmi, Galih dan Nata saja ya. Karena mereka terlibat percintaan di zona persahabatan. Haluna dengan Fahmi dan Nata dengan Galih.
Sudah beberapa bulan ini Nata dan Galih memutuskan untuk jadian. Benar ya kata orang , benci bisa jadi cinta. Dan persahabatan antara lawan jenis tak luput dari timbul nya perasaan yang ingin memiliki. Untung saja kisah percintaan mereka tidak bertepuk sebelah tangan seperti kebanyakan di novel-novel.
Walau banyak bacot nya.
Kisah cinta Nata dan Galih jauh dari kata romantis , lebih tepat nya ingin menjadi diri sendiri tanpa di ubah. Ya kan kalian pasti tau pasangan yang satu ini sama-sama bobrok nya.
Nata dan Galih tidak memakai embel-embel 'aku kamu' apa lagi kata 'sayang' yang keluar dari mulut mereka masing-masing.
Pernah ada satu kejadian yang membuat Haluna dan Fahmi tertawa melihat nya.
Waktu itu mereka berkumpul di cafe langganan lalu Galih ingin memesan menu yang sama tapi Nata malah memarahi nya.
"Mba pesen nasi goreng spesial ++ nya 2 , minum nya aer putih aja." kata Galih ke pelayan caffe.
"Dih paan dh lo! Gue gak mau nasi goreng mulu. Bosen. Yang laen kek, kemaren lusa lo kerumah gue bawa nasi goreng. Terus kemaren pas gue ke rumah lo , lo malah bikin nasi goreng juga. Gila kali lo, mau bikin gue gendut apa gak punya duit buat beli makanan laen?" nyinyir Nata.
"Tapi kan ini nasgor yang spesial pake ++"
"Apa beda nya bujank! Sama-sama nasi juga. Malah minum nya aer putih doang. Lo itu niat gak si pacaran sama gue? Ampe makan aja pelit banget buat ngeluarin duit."
Galih menggenggam tangan Nata dengan lembut dan sambil tersenyum manis,"kan biar samaan. Biar kita punya makanan langganan kita. Terus biar klo misalnya kangen tinggal makan nasi goreng deh. Oke sayang?"
Blush!
Pipi Nata merona karena perkataan Galih yang begitu lembut untuk di dengar. Walaupun receh tapi bikin jantung Nata berdetak 2 kali lebih cepat.
Buru-buru Nata menarik tangan yang di genggam Galih lalu mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Apaan si lo so manis gini. Jijik tau!" gumam Nata.
"Anjirr! Gue udh belajar romantis padahal biar kaya cowok-cowok yang laen. Lo mah gak bisa di alusin si kudu nya di kasarin kaya gini nih" Galih menjambak rambut Nata. Walaupun tidak sakit tapi mampu membuat si empunya rambut itu teriak.
"Lepasin gak! Kasar banget si lo jadi cowok." kesal Nata.
"Tuh lo mah kudu di apain lagi si? Di alusin tapi malah ke alusan. Di kasarin malah ngomel. Dasar cewek."
Berbeda keadaan nya dengan Haluna dan Fahmi yang sedang asik menonton drama live secara gratis. Sesekali mereka menggelengkan kepala lalu tertawa.
Sungguh pasangan yang aneh- pikir mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
HALUNA (END)
Teen FictionMencintai bukanlah perihal waktu, Bosan tidak nya itu urusan ku. Karena di cerita ini kalian akan mengenalku dengan 'gadis yang tak kenal waktu' Maksudnya, bukan karena aku tidak mengetahui setiap jam nya ya! Jam tetaplah tolak ukur waktu. 1 jam te...