Hai readers! Beberapa part kedepan akan aku buat lebih panjang dari biasa nya. Semoga kalian semakin suka:)
Happy reading!!!❤
•
•
•
•
•"Ami mau ikut gak?"
"Kemana?"
"Luna mau ke toko buku sama Nata. Sekalian nongski."
"Aku gak bisa Lun, ada urusan penting. Mau nemenin nenek juga si. Kamu gpp kan sama Nata aja?"
"Gpp kok. Emang ini nongkrong antar perempuan aja si,cuma basa-basi doang ke Ami. Hehehe."
"Seandainya aku bisa kaya Naruto punya jurus seribu bayangan, aku pasti ikut deh sama kamu, jadi nanti Ami nya ada banyak hahaha."
"Ih jangan ah nanti klo ada orang yang ngeliat Ami di 2 tempat sekaligus disangkanya setan deh."
"Haha lagi juga itu cuma ada di kartun doang, mana ada orang punya jurus seribu bayangan."
"Oiya betul juga ya, oon banget ih Luna."
"Kamu oon juga aku tetep sayang."
"Ahhh Amiiiiiiii ilvyouu"
"Ihhhh Luna ilvyoutoo."
"Yaudh Luna sama Nata aja ya?"
"Iya Lun, kamu hati-hati ya dijalan kalo mau nyebrang liat kanan kiri jangan ngeliat ke bawah ntar disangka nyari recehan."
"Kalo Luna nengok ke atas pala Luna pegel trs mata Luna silau juga ngeliat matahari."
"Ya makanya jangan."
"Iya siap amiQ."
"Yaudh kamu siap-siap dulu gih."
"Iyasiap bos, Luna tutup ya teleponnya?"
"Okedeh."Panggilan telepon via WhatsApp itu terputus. Tanpa butuh waktu lama Haluna menekan contact person Natadecoco🍌.
Terdengar suara bising dari sebrang panggilan sana. Sampai-sampai Haluna menjauhkan ponselnya lalu berteriak kesal, "berisik banget si ih! Nata di mana?"
Suara nya kurang jelas namun masih bisa terdengar di telinga Haluna, "gue lagi di jalan nih. Lagi naik ojol. Lo udh otw kan?"
Haluna terdiam sejenak. NATA UDH OTW! Sedangkan dia masih rebahan manja di atas kasur yang di balut seprai salah satu tokoh Disney--ELSA FROZEN! Menggelikan.
"Apa Nat? Luna gak denger. Aduh kayanya sinyal Nata gak bagus deh. Ini gak kedengeran. Halo Nata? Denger Luna gak si? Kok suaranya putus-putus." Alibi nya.
Dengan gerakan super cepat, Haluna turun dari kasur nya-mandi-pakai baju-merias diri-pakai sepatu, setelah itu langsung ngibrit otw. Tak lupa pamit ke Maya. "Mahhh Luna pergi dulu ya." Katanya terburu-buru.
Maya mengerutkan keningnya bingung,"ehhh mau kemana buru-buru? Ada masalah yang penting kah?" Maya mencekal pergelangan tangan Haluna.
"Iya mah penting banget. Antara hidup dan mati."
"HAH!? YANG BENER KAMU?"
"Bener.."
"Siapa yang bikin kamu mati?""Nata yang bakal bikin Luna mati. Dia bakalan ngomelin Luna klo tau Luna baru otw. Sedangkan dia mungkin aja udh sampe. Padahal yang ngajak ke toko buku kan Luna. Duhhh! Mati deh!! Nata kan klo udh kesel bisa bikin orang sakit jiwa karna depresi dengan bacotan barokah nya. Plis banget lah ojol yang bawa Nata, tolong di ajak muter-muter dulu kek. Atau nggak motor nya mogok di jalan, biar Nata gak sampe duluan." Batin nya.
"Heh kok malah bengong si? Siapa yang mau bikin kamu mati, Lun?"
Haluna terkekeh, "gak ada yang mati mahhh.. Luna becanda doang kok,biar mama biarin Luna pergi. Ini Luna buru-buru lohh." Maya melepaskan cekalan tangan Haluna. Lalu membiarkan nya pergi. 'Hufttt syukurlah.'
Untung saja ojek online pesanan nya sudah sampai di depan gerbang. Bagus bang ojol, on time tidak seperti Haluna. Ngaret!.
"Mba Haluna ya?" Tanya si tukang ojek online itu. Haluna mengangguk dan dengan gercep mengambil helm.
"Buruan ya bang, saya udh telat lamaaaa bgttt."
"Iya neng, siap!"
Kan benar. Selain on time, tukang ojek online ini juga gercep. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk sampai di toko buku. Ternyata bang ojol ini titisan nya pembalap dunia. Siiiii apa ya namanya?

KAMU SEDANG MEMBACA
HALUNA (END)
Teen FictionMencintai bukanlah perihal waktu, Bosan tidak nya itu urusan ku. Karena di cerita ini kalian akan mengenalku dengan 'gadis yang tak kenal waktu' Maksudnya, bukan karena aku tidak mengetahui setiap jam nya ya! Jam tetaplah tolak ukur waktu. 1 jam te...