Instagram ~ kartikatri.p_
Hallo kalian.. Aku dobel update lho!!! Aku masih menanti kalian untuk membaca dan ngevote cerita ku. Bahkan aku sangat berterima kasih buat kalian yang masih setia menunggu part-part selanjutnya. Tq and happy reading:)
•
•
•
•
•
•Aku ingin bertanya sebentar,
Perihal hubungan ku dengan nya yang
Entah akan berakhir seperti apa dan
Bagaimana. Tapi, boleh kan aku meminta
Supaya di beri waktu lebih lama bahkan
Selama nya untuk ku bisa selalu bersamanya?
Semua hal yang mengganggu hubungan ku, membuat aku berada di ambang kebingungan!
Semesta,
Boleh tidak kalau aku menyerah saja?-Dari aku, gadis yang malang.
Haluna-Tok.. Tok.. Tok..
Mendengar ada suara ketukan pintu, Haluna membuka knop pintu dengan semangat. Ia sudah tau siapa yang bertamu di rumah nya.
Senyum nya mengembang saat melihat cowok yang sangat ia cintai sudah berdiri di depan rumah nya.
"Kenapa senyam senyum? Terpesona ya ngeliat kegantengan seorang Fahmi Azri." Fahmi menaik-turun kan alis tebal nya.
"Sotau."
"Orang ganteng gak di kasih masuk?"
"Oh iya lupa, heheh." kekeh Haluna.
Fahmi berjalan masuk lebih dulu dan Haluna mengekori kemana Fahmi pergi. Sebenarnya yang punya rumah itu siapa si? - batin Haluna.
"Silahkan duduk tuan putri."
Haluna menjitak jidat Fahmi pelan, "yang punya rumah itu Luna, seharusnya Luna yang bilang gitu ke Ami."
"Harusnya kamu bilang, anggep aja rumah sendiri. Gitu." senyum Fahmi.
Skak!
Haluna terpaku pada senyuman indah yang tercetak di bibir kekasih nya. Sungguh, senyuman itu membuat Haluna tak berkedip sedetik pun. Seperti tidak ingin memalingkan keindahan yang ada di hadapan nya kali ini.
"Apa liat-liat!?" kata Fahmi mengkagetkan.
Haluna mengusap dada nya yang di dalam nya letak jantung berada, hampir saja jantung Haluna keluar dari tempat nya akibat perkataan Fahmi yang mengkagetkan.
Haluna mencibir, "ngagetin aja si!"
"Udh ah jangan di permasalahin. Mau kamu liatin aku ampe berapa lama juga gak masalah ,karena aku ini milik kamu dan kamu itu milik aku. Akan terus begitu, sampai kapan pun." Fahmi mengelus kepala Haluna dengan sayang dan mengecupnya dengan lembut.
Tatapan Haluna berubah menjadi sendu. Kembali teringat kejadian-kejadian menyakitkan yang pernah ia lewati. Jujur, Haluna takut. Takut akan ketidak mampuan nya dalam menghadapi luka-luka baru yang menanti nya di lain hari. Juga takut jika suatu saat nanti Haluna di pisahkan kembali dengan Fahmi-- cinta pertama nya.
Tanpa di sadari, cairan bening itu kembali turun dari mata gadis itu. Haluna menangis tanpa suara. Entah ini tangisan ke berapa dalam hidup Haluna. Sudah tidak bisa terhitung lagi.
Fahmi yang melihat 'wanita nya' tiba-tiba menangis menjadi panik, "kamu kenapa? Aku salah ya ngomong kaya gitu? Klo iya, maafin aku ya. Kamu marah aku ngomong gitu? pukul aja aku Lun. Apa kamu mau caci maki aku? Ayo lakuin aja gpp. Asal kamu jangan nangis kaya gini, aku gak bisa ngeliat kamu nangis lagi. Apalagi air mata itu turun karena alasannya aku." suara Fahmi bergetar, seperti suara menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALUNA (END)
Teen FictionMencintai bukanlah perihal waktu, Bosan tidak nya itu urusan ku. Karena di cerita ini kalian akan mengenalku dengan 'gadis yang tak kenal waktu' Maksudnya, bukan karena aku tidak mengetahui setiap jam nya ya! Jam tetaplah tolak ukur waktu. 1 jam te...