Setelah sampai di depan rumah Fahmi, Haluna segera turun dan membayar si tukang ojek online itu.
"Nih bang, ongkos nya." Ucap Haluna sambil menyodorkan uang 50 ribu, tukang ojek online pun menerima nya dengan senyuman.
Haluna berjalan cepat menuju gerbang rumah Fahmi.
"Neng kembaliannya." Kata si tukang ojek online seraya melambaikan uang yang di berikan Haluna tadi.
"Ambil aja bang, itung-itung bonus karena abang ojek mau dengerin saya nyanyi." Haluna terkekeh. Tukang ojek online itu perlahan pergi setelah mengucapkan terima kasih.
Baru saja Haluna ingin memanggil Fahmi, tapi nenek nya Fahmi keluar lebih dulu.
"Haluna?apa kabar? " sapa nek Dian(Ya,panggil saja nenek nya Fahmi dengan sebutan Nek Dian).
"Baik nek." Haluna mencium punggung tangan nya.
"Mau ketemu Fahmi kan? Masuk aja ke kamar nya. Dia kayanya lagi males keluar kamar deh. Dari tadi ngerem aja di kamar kaya anak perawan."
Mendengar ucapan nek Dian, membuat mata Haluna berbinar. Nyamperin Fahmi? Ke kamar nya? Dengan senang hati:)
"Tapi jangan macem-macem!" sambung NekDian.
"Oke nek. Oh iya, ini aku bawain donat buat nenek, buat Fahmi juga." Haluna menunjukan satu kotak donat.
"Kamu taro aja di dapur nanti nenek makan. terus sebagian bawa ke kamar Fahmi ya." Haluna mengangguk patuh, lalu tanpa canggung memasuki rumah Fahmi.
Selesai memisahkan sebagian donat ke dalam piring, Haluna langsung naik ke lantai dua ,tepat nya di sana terdapat kamar Fahmi.
Haluna membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu, bukan nya tidak sopan, mungkin dia ingin memberi kejutan untuk Fahmi. Walaupun ia tau Fahmi akan memarahi nya karena masuk tanpa izin.
Tapi niat nya yang ingin mengejutkan Fahmi gagal, kamar nya nampak kosong tidak ada Fahmi di dalam nya.
Baru saja Haluna ingin berbalik badan dan berniat untuk keluar dari kamar itu, tapi terdengar suara seseorang yang sedang bernyanyi dengan volume yaaaa.. lumayan kencang.
Haluna mengurungkan niat nya yang ingin keluar dari kamar itu, menjadi mencari sumber suara. Langkah nya terhenti saat ia mengetahui di mana asal dari suara itu.
Haluna terkekeh saat mendengar Fahmi menyanyi di dalam kamar mandi! telinga nya sengaja ia tempelkan di pintu kamar mandi agar terdengar lebih jelas nyanyian itu.
"Ya ampun ternyata Ami klo di kamar mandi kaya gini ya." batin Haluna.
Haluna tak tau apa judul lagu itu, dan ia tak mau tau karena yang terpenting adalah Haluna bisa mendengar seorang Fahmi yang cuek dan dingin menyanyi. Ya walaupun terhalang oleh pintu kamar mandi.
Haluna sangat menikmati lagu yang di bawakan oleh Fahmi, bahkan sekarang mata nya sampai terpejam saking menikmati nyanyian Fahmi. Merdu dan begitu menenangkan.
5 menit...
10 menit...
15 menit...
Pintu kamar mandi terbuka tiba tiba, dan akibatnya? Haluna terjatuh di depan Fahmi. Fahmi tentu saja terkejut, "untuk apa Haluna melakukan hal seperti ini?" Pikir nya saat itu.
"Lo? Ngapain di sini?!" Fahmi berjalan melewati Haluna yang masih duduk di lantai akibat terjatuh tadi.
Haluna kembali berdiri dengan wajah yang di buat masam, "Ami mah bukan nya nolongin Luna dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HALUNA (END)
Teen FictionMencintai bukanlah perihal waktu, Bosan tidak nya itu urusan ku. Karena di cerita ini kalian akan mengenalku dengan 'gadis yang tak kenal waktu' Maksudnya, bukan karena aku tidak mengetahui setiap jam nya ya! Jam tetaplah tolak ukur waktu. 1 jam te...