"Perihal jodoh aku tak bisa memastikan namun aku sedang usaha berdoa agar kau jadi jodohku."
Pulang Kuliah adalah waktu yang sangat di tunggu Iqal karena dia ingin membeli cokelat meskipun di rumahnya banyak,namun ada beberapa bagian di lemarinya yang sudah kosong. Dia harus membelinya di minimarket sekarang.
Ketika Iqal ingin menuju mobilnya,ada seorang adik tingkat yang menghampirinya.
"Bang Iqal,Aku Melody. Ini aku punya hadiah untuk abang."
"Eh,tapi bang Iqal engga ultah lo"
Iqal yang bingung di beri hadiah langsung saja menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Bukan buat ultah bang,tapi Melody pengen menyampaikan perasaan di sana."
Adik kelas itu langsung menundukkan kepalanya karena malu mengucapkan itu kepada Iqal, dia membuang semua perasaan malu itu demi mengungkapkan perasaannya. Dia terlalu berani sampai lupa jika Oliv akan menghukum siapa saja yang berani mendekati Iqal.
Oliv sedang menatap tajam Adik tingkat itu,namun yang di tatap tidak mengetahui. Tadi Kinar,sekarang ntah siapa? Oliv tidak tahu namanya. Oliv belum sempat memberi pelajaran pada Kinar dan sekarang lihat ! sudah ada yang lancang lagi mendekati Iqal.
Adik tingkat itu harus di beri sedikit pelajaran sebagai peringatan jika masih berani maka Oliv akan menghukumnya dengan parah.Iqal yang mendengar itu bingung harus bagaimana, jika di terima dia tidak mau membuat anak orang baper lagi namun jika di tolak maka dia akan menyakiti anak orang dan nolak rezeki itu kan engga baik ?
Jadi Iqal memilih mengambilnya karena menyakiti hati perempuan bukan perkara mudah. Umi dan adiknya adalah perempuan, dia tidak mau menjadi lelaki brengsek yang menyakitinya.
"Makasih ya,tapi lain kali jangan beli lagi ya nanti uang Melody habis lebih baik beli sesuatu yang lebih bermanfaat."
Iqal memberi pesan agar Adik tingkat itu tidak membelikannya lagi.
"Tapi, Bang Iqal itu memberikan manfaat,setiap Melody lihat bang Iqal separuh hati Melody menjadi hangat."
Melody tersenyum malu saat mengungkapkannya. Nah kalo sudah begini Iqal harus apa ?
"Heheh, mungkin hati Melody lagi demam." Ucap Iqal asal.
Demi menghindari Adik tingkat itu, Iqal segera pamit.
"Yaudah Bang iqal mau pergi,soalnya ada hal penting yang harus di cari. Makasih ya hadiahnya.""Sama-sama bang, hati-hati di jalan bang."
Mobil Iqal sudah melaju dari kampus dan sudah menghilang di balik pagar kampus.
Oliv segera menghampiri Melody sendiri karena kedua dayangnya sedang ada mata kuliah tambahan.
"Eh Upik Abu ! Berhenti dekatin Iqal ! Sadar diri lo itu CUMA UPIK ABU !!"
Bentak Oliv dengan mendorong Melody, di parkiran memang agak sepi karena sebagian besar mahasiswa sudah pulang dan berada di kelas.""Aw, sakit kak Oliv. Maafin Melody kak. Melody janji enggak bakal kaya gitu lagi hiks hiks hiks."
"Bagus kalo lo nyadar !!! Ingat ya Upik Abu kalo berani dekatin Iqal lagi pasti gue bakal lakuin lebih dari ini."
Sebelum pergi Oliv memperingati lagi dengan menarik rambut Adik tingkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...