" Jika mencintai sebelum halal itu dosa, maka berikanlah aku sedikit celah untuk dapat melupakan perasaan ini."
Cita-cita Iqal itu sederhana, menjadi orang yang selalu istiqomah dalam kehidupan dunia dan akherat,tapi ada satu lagi cita-citanya yang harus di wujudkan.
Menikah muda setelah sukses,kalo Iqal menikah kini mau dikasih apa anak,istrinya nanti ? Dia memang berasal dari keluarga kaya raya,namun jika mengharapkan harta keluarga, tentu saja tidak akan tau sensasi memulai dari awal walaupun Abinya itu pasti akan mengasihnya nanti.Iqal belum pernah menyukai wanita manapun selama 17 tahun hidupnya,mungkin hanya dua wanita yang saat ini selalu ada dalam doa di setiap malamnya,yaitu Clara uminya dan Kilah saudara perempuannya. Jika nanti ada seorang perempuan yang akan menambah list di dalam doa-doanya makan wanita itu adalah orang yang sangat spesial.
Iqal berusaha menjaga hati untuk satu orang wanita yang akan menjadi tulang rusuk dan penyempurna imannya. Seraya kuliah dia juga sedang memilah wanita mana yang cocok menjadi istrinya. Dia tidak ingin yang sempurna karena sempurna itu hanyalah milik Allah,bukankah mencintai itu berjuang bersama memperbaiki akhlak ? Jika kita mencari yang sempurna maka kita akan kehilangan seorang teman untuk berjalan beriringan bukannya melaju duluan.
Iqal sedang menyapu halaman rumahnya,tiba-tiba ada segerombolan ibu-ibu yang antri di depannya. Iqal bingung kenapa mereka berbaris seperti itu ?
"Assalamualaikum nak Iqal." Ucap mereka kompak,jika di jadikan grub kasidah mungkin bisa dengan anggota sebanyak ini dan suara yang sama.
"Waalaikumsalam,ibu-ibu yang cantik bak bidadari di sore hari. Ada yang bisa Iqal bantu ya ?"tanya Iqal bingung tingkat kecamatan.
"Begini nak Iqal,kami kesini datang untuk melamar nak Iqal jika berkenan nak Iqal bisa memilih mau pada anak siapa,kami juga membawa foto puteri-puteri kami." Seorang ibu-ibu berbadan berisi deng baju daster mewakili semuanya.
Ibu-ibu di barisan belakangpun ikut mengaggukan kepalanya.
Iqal mulai panik,bagaimana bisa barisan ibu-ibu ini melamarnya. Dia ini masih mahasiswa semester 6 belum skripsi masih banyak yang harus di urus.
Iqal segera memikirkan cara untuk lari dari tempat ini.
"Maaf ibu-ibu sebelumnya,Iqal mau ke WC dulu ! Nanti biar umi Iqal yang mewakilkan." Iqal segera berlari ke dalam rumah dan mencari uminya.
Ternyata Uminya itu sedang menonton TV sambil memakan cokelat.
"Umiiiiii !!!!! Ini gawat !!!!" Teriak Iqal panik sambil memeluk lengan Clara,ini mah lebih serem dari kecoa terbang bisik Iqal dalam hati.
"Ihh,abang kenapa ? Umi lagi nonton siapa takut jatuh cinta,jangan ganggu bang !!!" Omel Clara sambil melanjutkan nonton Tv nya.
"Umi, ini masalah serius,anak umi ini lagi di KHITBAH sama selusin emak-emak." Iqal sengaja menekankan kata itu agar Uminya itu panik.
Clara yang mendengar itu langsung saja terkejut.
"Emang siapa yang mau khitbah abang ?" Clara bingung kenapa anaknya ini laku keras di pasaran. Jangan-jangan Iqal oplas di korea."Umi, ini bukan saatnya becanda. Diluar udah banyak banget yang ngantri." Iqal segera menarik tangan uminya itu untuk menyelesaikan ini semua.
Ketika Clara sudah berada di halaman depan,dia sangat terkejut melihat banyaknya ibu-ibu yang mengantri.
"Assalamualikum ibu Clara. Kami kesini berniat untuk mengkhitbah Iqal,ibu tinggal pilih mau dengan anak siapa. Kami bawa foto anak kami masing-masing bu." Ucap Ibu berisi tadi mewakilkan lagi.
Clara yang mendengar itu sangat pusing,bagaimana bisa ibu-ibu itu melakukan tindakan begini. Dengan orang yang cukup banyak.
"Waalaikumsalam,maaf sebelumnya ibu-ibu,tapi anak saya ini masih kecil. Badannya saja yang besar,dia ini belum pubertas makanya belum bisa menikah." Ucap Clara menjelasakan,sungguh Iqal melongo mendengar penjelasan Uminya itu,masih banyak penjelasan yang lebih logis lagi tapi kenapa Uminya itu memilih alasan itu ?
Ntah mau di taroh dimana lagi muka Iqal setelah ini, dia segera menutup mukanya menggunakan tangan.
Mau marah tapi Umi, mau kesal tapi sayang. Jadi Iqal hanya pasrah."Yah, gagal deh punya menantu idaman."
"Ganteng-genteng kok masih kecil !!!"
"Masa sih! Belum pubertas."
Masih banyak keluhan yang terdengar sebelum mereka benar-benar meninggalkan halaman rumah Zikri.
Clara bernafas lega setelah itu.
"Akhirnya pergi juga."Iqal yang berada di belakangnya langsung saja mengomel.
"Umi merusak citra Iqal"
Iqal menggaruk kepalanya bak orang pusing."Rusaklah sudah reputasi cowok idaman kaum hawa Iqal." Lanjutnya lagi dengan muka sendu.
"Heheh yang penting mereka pergi bang."
Seandainya Kilah dan Zikri sudah pulang dari membeli Ice cream pastilah mereka akan ketawa terbahak-bahak.
❤❤❤
A.N : Aku sedang jatuh cinta pada Bang Iqal😂😂😂
Yang sekolah besok jangan lupa dasi,topi,PR,jangan telat bangun :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...