44.

9.9K 741 130
                                    

"Setidaknya jangan memberikan sebuah harapan yang mampu membuat aku kecewa nantinya."

Terkhusus untuk hati yang kau sakiti ini, aku bisa memulihkan nya,namun butuh waktu cukup lama
Aku bisa memetik matahari untuk memberikan kepadamu agar kau tahu, betapa terbakarnya hati sang
Penunggu rindu ini.
Sedikit relung rindu bukan perkara mudah.
Bisikan angin malam bukan lah penyalur rindu yang benar.
Izinkan pemilik rindu ini pergi
Meskipun tanpa ucapan perpisahan.

"Iqal, mau kemana? ! Kalo lo mau pulang sekarang percuma aja lo sekolah di sini selama ini ! Kita anak beasiswa engga bisa seenaknya bigini!  Dengan lo pulang sekarang bukan hanya Kinar yang bakal kecewa tapi semua orang. "

Danu memang tidak tega melihat Iqal yang sudah menampilkan wajah merah padam menahan tangis, di saat situasi seperti ini,dia hanya diam tidak bisa melakukan sesuatu.

Kinar juga tidak mengakat teleponnya, apakah ini salah satu rencana istrinya itu agar Iqal pulang. Ini sama sekali tidak lucu, Kinar menancapkan Pedang tepat di ulu hati Iqal, rasanya Sangat pedih bahkan sakit perkepanjangan.

Bahkan ribuan panggilan untuk Kinar sama sekali tak berarti.

"Lo engga tau rasanya Nu ketika istri lo pergi gitu aja, dia memilih pergi!  Terus gue harus diam aja di sini sementara rumah tangga gue di ambang kehancuran! "
Bentak Iqal di iringi air mata yang mengalir dia tidak pernah sehancur ini.

Danu tidak tega melihat Iqal sekalut ini.

"Tapi kita engga bisa seenaknya pulang Qal,gue tahu Kinar lebih penting dari apa pun. Di sini gue juga dukung loh buat mempertahankan rumah tangga lo, tapi posisinya pihak kampus engga bakal ngizinin. "

Iqal mulai kembali menangis dia memukul tembok di sampingnya untuk menyalurkan perasaan kesalnya hingga darah segar keluar begitu deras dari tangannya.

"Gue harus pulang nu,  please cari cara apa aja biar gue bisa pulang."
Pinta Iqal dengan nada begitu pilu.

Kinar adalah salah satu alasan yang dapat membuat Iqal segila ini.
Maafkan Iqal yang dapat se khilaf ini padahal allah selalu ada untuk menemani setiap keluh kesah mu.

"Gue bakal coba bantu Qal,tapi obatin dulu tangan lo, ini bisa infeksi kalo emgga segera di atasi. "

Iqal tidak menyadari bahwa tangannya sudah terluka yang dia fikirkan hanya Kinar. Bahkan rasa sakit luka tidak sebanding dengan perihnya hati Iqal.

"Ini engga perlu di obatin Nu yang gue butuhin cuma obat Kinar. "
Jawab Iqal dengan pandangan kosong.
"Kalo lo kaya gini, gue mikirnya wajar Kinar bisa pergi dari lo. Manusia itu di ciptakan untuk berfikir menyelesaikan masalah bukan memikirkan masalah berkepanjang hingga membuat stres. "
Nasihat Danu dengan begitu serius namun penuh makna.

Iqal memegang kepalanya dengan darah segar yang masih mengalir sangat deras. Danu segera mensobek baju nya dan membalut luka Iqal.

"Sakit hati boleh tapi bodoh jangan! "
Ucap Danu yang melihat sikap Iqal begini.

Iqal hanya diam, dia tidak merespon lagi, ntah apa yang dia fikirkan tapi pandanganya begitu kosong.

Iqal (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang