"Ternyata hidup tak serumit itu hanya saja cara berfikir kita untuk dewasa yang belum berjalan semestinya. "
"Nar, Seharusnya waktu Iqal khitbah Kinar. Iqal bilang gini, Kenapa Bunda bisa melahirkan Silver queen kaya gini ?"
Kinar mengerutkan keningnya diantara hamparan pasir pantai,di lapisi tikar dan suasana gelombang air laut yang menambah kesan indah pantai tersebut. Setelah puas bermain air ,Iqal dan Kinar duduk di atas tikar sambil menikmati semilir angin pagi yang begitu menenangkan.
"Kenapa jadi Silver Queen kak? "
Iqal menatap mata Kinar dengan pandangan takjub.
"Soalnya Kinar manis kaya ratu terus ada rasa kacangnya yang bisa menentramkan hati Iqal."
Gombalan receh seperti ini,mampu membuat tawa Kinar pecah.
"Ini kalo ketawa dosa engga kak? "
"Engga kok Nar, yang dosa itu kalo rasa sayang Kinar sama Iqal udah berkurang atau pudar. "
Kinar rasanya ingin terbang ke langit ke tujuh biar bisa membawa lari pangeran tampan yang begitu manis ini.
"Kak maafin Kinar ya, untuk semua kesalahan yang udah Kinar lakuin. Ninggalin kak Iqal, bohongin kak Iqal. Waktu itu Kinar bingung kak, seharusnya Kinar cerita sama kak Iqal. Kak Iqal boleh marah sama Kinar. Waktu itu Kinar engga bisa nolak kak,perempuan itu datang sama Kinar. jiwa dokter Kinar mengatakan untuk tidak boleh egois,Kinar harus membantu Anak itu, Ibu dari anak itu juga tertekan kak. Kinar seharusnya bilang sama Kak Iqal tapi Kinar takut itu mengganggu Kak Iqal nantinya. Kinar hanya Ingin kak Iqal sukses dan fokus berjuang. Maafin Kinar kak maaf. "
Kinar menundukkan kepalanya dan menangis di balik lipatan lututnya.
Iqal segera merengkuh tubuh Kinar kedalam pelukkannya.
"Iqal memang terluka karena itu Nar, Kinar engga jujur sama Iqal dan malah menggugat cerai Iqal hal itu yang engga seharusnya Kinar lakuin demi menolong orang lain. Tapi hal yang paling penting adalah ketika Kinar memutuskan menikah maka semua yang dilakukan Kinar itu harus ada restu dari suami. Kinar memang harus jadi orang baik tapi Kinar juga wajib menjadi Istri yang lebih baik. Iqal engga akan pernah bisa marah sama Kinar mungkin dari sini kita bisa belajar sama-sama dewasa dan saling mengingatkan. Jadi jangan pernah ngerasa terlalu bersalah ya Nar karena di sini Iqal juga salah, menolong wanita lain tapi tidak memberitahu Kinar. Maaf juga ya Nar. "
Kinar menegakkan kepalanya meski air mata masih mengalir di pipinya namun ada secercah perasaan dan kalimat tanya yang terjawab. Ketika Iqal mengakui bahwa benar dia menolong perempuan lain.
"Kenapa Kak Iqal gendong dia? "
"Iqal tau itu salah, tapi di sana engga ada yang bisa bantu lagi. Maafin Iqal matiin telepon Kinar. Iqal takut kalo Kinar tau waktu itu Kinar malah marah sama Iqal. "
Kinar menjatuhkan air mata nya lagi, mungkin di sini mereka sama-sama belajar untuk saling percaya dan dewasa dengan menyelesaikan setiap masalah menggunakan suatu penjelasan.
"Kinar maafin Kak Iqal udah dari dulu, cara Kinar untuk menjauhi kak Iqal karena masalah itu sangat jahat. "
"Sekarang kita harus saling memaafkan dan melupakan setiap masalah, belajar menjadi dewasa dengan bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
Tiểu Thuyết Chung#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...