52.

10.3K 940 41
                                    

"Ternyata bahagia itu kita yang ciptain bukan oranglain. Lalu Allah mengambil andil besar untuk meluruskannya. "

"Kak Iqal ini nasi nya di habisin ! Kan sayang. "

"Iya sayang. "

Kinar menunggu Iqal makan di kantor sambil menyuapi nya.  Lama di tinggal laki laki ini semakin manja dan menjadi tukang gombal profesional.

"Sayang "
Jawab Kinar dengan nada bingung namun malah di salah artikan lagi dengan Iqal.

"Kenapa sayang? "
Tanya Iqal dengan senyum mengambang.

"Apa sih sayang? "
Kinar kesal sendiri jadinya,kenapa malah bicara sayang-sayang begini.

"Sayang jangan sakit nanti sayang engga bisa jagain sayang di sini. "

Kinar melongo mendengar kalimat super duper aneh yang tidak Kinar mengerti.

"Kinar mau tidur aja!  Pusing sama kak Iqal.  Nanti kalo udah selesai kerja nya bangunin aja ya kak. "

Bukan kalimat itu yang mau Iqal dengar tapi sebuah balasan kata sayang dari Kinar. Tapi Iqal kasihan melihat raut wajah lelah Kinar,mereka memang baru saja bertemu namun anehnya tidak ada sedikitpun jarak antara keduanya.

"Tidur yang nyenyak ya Nar, kita masih lama pulang. Soalnya Iqal ada meeting lagi setelah ini."

"Siap pak Iqal."

balas Kinar dengan penuh semangat, dia mulai menyukai kegiatan seperti ini menunggui Iqal pulang kerja meskipun baru pertama kali Kinar dapat melakukan hal seperti ini. Dia menyesal sudah memberikan jarak selama dua tahun ini. Kinar jadi teringat pada Ajeng namun entah apa kabar perempuan itu,KInar harap mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Kinar mulai menutupkan kedua kelopak matanya,rasa kantuk yang dia peroleh ditambah lagi lelah membuat jalan terbaik dari keduanya tak bisa ditahan,yaitu tidur di sofa ruang kerja Iqal.

Iqal yang melihat Kinar memejamkan mata,mulai melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, Iqal tersenyum dari meja nya,rasanya ini seperti mimpi. Baru kemarin semua jarak memisahkan mereka berdua yang membuat Iqal menjadi manusia dingin tak tersentuh beda sekali dengan Iqal yang berada di hadapannya sekarang.

Lama Iqal brkutut dengan segudang berkas barulah Ucup memanggil karena meeting akan segera dimulai. Iqal tidak tega membangunkan istrinya tersebut maka sebelum pergi Iqal menyempatkan diri mencium kening Kinar lalu membisikkan kata yang sangat pelan.

"Sehat terus ya Nar,dampingi Iqal selalu, i love u."

Iqal mulai menutup pintu ruang kerjanya dan menemui Ucup.

"Cup,tolong panggil Bu Mumu biar dia bisa jagaain istri saya yang sedang tidur. "

"Baiklah pak. "
Ucup pun segera bergerak memanggil ibu Mumu seorang tukang masak di perusahaan Iqal.

🐣🐣🐣

Ketika Kinar terbangun ruangan sepi hanya ada seorang ibu-ibu yang sedanlng membereskan meja.  Kinar heran apakah Iqal meninggalkannya?  Tega sekali Iqal, Kinar kan tidak berani pulang sendiri apalagi ini sudah malam.  Meskipun Kinar bahagia namun  ada perasaan tidak tenang dalam lubuk hatinya.  Dia takut keluarga Iqal marah karena sikap nya yang meninggalkan rumah selama dua tahun, Kinar cemas Umi Clara akan marah dan tidak mengizinkan Clara menemui Iqal lagi. Kilah pasti kecewa sama Kinar, Abi pasti begitu juga.  Ahh Kinar rasanya inging memutar balikkan waktu agar dia tidak membuat banyak pihak tersakiti akibat ulahnya.

Iqal (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang