24.

13.5K 1K 66
                                    

"Tolong bilang pada hatiku,  kenapa dia masih saja berdetak sangat kencang di depan mu?
Sampaikan juga pada hatiku untuk berhenti sejenak agar aku dapat bernafas dan tidak salah tingkah. "

Iqal akan berangkat ke Inggris hari ini, sejak semalam dia selalu saja mencari perhatian Kinar. Dari mulai pura-pura tidak bisa tidur karena ingin di nyanyikan, dimasakkan coklat panas dan yang paling membuat Kinar gemas dengan Iqal adalah minta di temani nonton bola semalaman ini. Alhasil sekarang Kinar masih sangat ngantuk, matanya sudah seperti panda gara-gara Iqal.

"Nar,  ayo bangun nanti Iqal ketinggalan pesawat.  Kaya nya Kinar sengaja deh biar Iqal ketinggalan pesawat, biar Iqal engga jadi pergi."
Ucap Iqal dengan nada menggoda yang sering kali dia lakukan.

Memang nya siapa yang membuat Kinar sangat ngantuk pagi ini?  Iya Iqal, tapi dia tidak sadar diri malah menyalahkan Kinar.  Iqal minta di sayang pagi-pagi.  Kinar segera bangun dari tidurnya lalu mengelus kepala Iqal.

"Pinter banget sih!"
Setelah mengucapkan itu elusan di rambut Iqal berubah menjadi jitakan.

"Auuu. "
Teriak Iqal karena kesakitan, Kinar memang jago nya dalam hal pukul-memukul.

"Makanya jangan suka bikin kesel !!! lagian siapa yang minta di temanin nonton bola semalaman sampe Kinar lupa tidur."
Omel Kinar dengan gemas akan kelakuan suaminya itu.

"Emang siapa? "
Tanya Iqal tanpa dosa.

"Tuhkan!  Udah mau pergi aja masih ngeselin,  kak Iqal tuh seharusnya kasih kesan perpisahan yang bagus. "

Iqal mulai menempelkan kedua sudut alisnya.
"Ehh bahasanya perpisahan,kan Iqal bukan ninggalin selamanya jadi Kinar pake aja kata pergi sementara."

"Sama aja kak,  Yaudah kak Iqal mau makan apa?  Biar Kinar siapin. "

"Ihhhh beda!!!  Maunya makan cinta Kinar, biar rasa cinta Kinar tersimpan terus di hati Iqal. "
Senyuman manis Iqal selalu terukir dari sudut bibirnya, Kinar yang melihat itu mulai merasa senyum itu adalah sebuat obat untuk hari-hari Kinar, rasanya baru sebentar dia dapat merasakan senyuman itu.

"Iya-iya beda. "
Ucap Kinar mengalah karena Iqal tidak akan berhenti menyanggah nantinya.

Kinar melanjutkan ucapannya.
"Masih pagi udah gombalin Kinar aja. "

"Gombalin istri mah gapapa, kalo gombalin istri orang yang engga boleh nar. "
Ucap Iqal dengan nada bahagia, rasanya Iqal tidak mau meminta lebih lagi dari Allah karena ini saja sudah sangat dia syukuri.

"Iya deh iya kak Iqal mah selalu bener, kalo kak Iqal salah kembali ke pernyataan satu.  Gitu kan kak."
Ucap Kinar dengan nada penuh penekanan.

"AHhh tambah pinter aja sih!  Jadi makin engga tega ninggalin. "

"Yaudah jangan tinggalin."
Ucap Kinar sekaligus mencegah dengan nada bercanda yang tak tinggal dari bibirnya.

"Ini demi masa depan kita mama,  nanti papa akan pulang dan menjemput mama di sini. "
Iqal mulai kambuh, dia suka sekali menggoda Kinar mungkin inilah nanti yang akan di rindukan Iqal saat di sana.

"Ihh apa sih kak panggil mama, papa gitu.  Geli ah."
Ucap Kinar dengan menggaruk punguung tangannya.

"Hitung-hitung latihan biar nanti engga keseleo pas udah punya anak Nar. "

Iqal (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang