"Bila waktu ku untuk mengejar mu sudah habis
bukan berarti aku menyerah tapi
Takdir yang membuat ku untuk tidak memaksa."🐣🐣🐣
Mencintaimu tak sesederhana menonton ftv di televisi yang ujungnya akan happy ending.
Mencintaimu rumit sama hal nya seperti mencari jarum di atas jerami. Iqal tak putus asa hanya saja dia sudah menyerahkan semuanya kepada Allah karena Iqal percaya jodoh itu tidak akan tertukar.
Setelah pulang dari rumah Kinar, muka Iqal sangat murung meskipun Kilah sempat menghiburnya dengan membelikan ice cream,menjadi supir pribadi Iqal.
"Bang Iqal, senyum dong. Kilah harus beliin abang apa lagi biar engga sedih ?" Tanya adik perempuan Iqal itu dengan penuh perhatian.
"Butuh cokelat dek, butuh banyak, butuh sekardus."
Ucap Iqal dengan nada lemah yang kelewat pasrah.Kilah ingin tertawa namun dia tahan ternyata perempuan yang di sukai abangnya itu sangat spesial sampai bisa membuat abang nya yang tidak bisa diam itu menjadi seperti ini.
"Sini Kilah beliin,tapi janji jangan galau lagi ya bang." Kilah sangat menyayangi abang nya itu meskipun terkadang dia suka jahil dengan Iqal. Namun itu adalah salah satu bentuk kasih sayang nya pada Iqal.
Iqal yang mendengar itu langsung tersenyum,setidaknya cokelat mampu mengalihkan sedikit rasa sakitnya namun tak dapat mengobati seutuhnya.
"Dek, kasih kabar Umi sama Abi biar engga khawatir karena kita belum pulang."
Peringat Iqal kepada Kilah karena takut Umi nya itu menunggu di rumah."Siap bos !"
Sebelum membawa mobil Kilah mengirimkan pesan singkat kepada kedua orangtuanya.
❤❤❤
Setelah pulang kampus Kinar di hadang oleh Agum, alhasil sekarang Kinar berada di sebuah mall untuk menemani Agum mencari makan.
Kinar sudah menolak sebelumnya, namun dasar Agum keras kepala dia terus mengikuti Kinar,sampai setiap Kinar ingin menaiki angkot maka angkot itu di marahinya dan diajak berantem. Oleh sebab itu Kinar tidak mau semua orang kena imbas dari kemarahab Agum.
"Agum, ini udah sore. Nanti bunda sama ayah pasti khawatir."
Ucap Kinar dengan wajah tidak tenang,dia sungguh takut kedua orangtua nya marah.
Kinar tidak pernah pulang se sore ini kecuali ada tugas apalagi berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya mana berani Kinar. Agum membuat Kinar banyak melanggar aturan,sebenarnya Kinar kesal namun dia selalu beristighfar agar dosa amarahnya tidak di perbesar."Ahh engga asik, masa jam segini udah pulang. Gimana kalo kita pacaran nanti nar pasti sering pulang malam."
Ucap Agum dengan sangat percaya diri,memang siapa yang mau menerimanya ?
Kinar saja akan menolak mentah-mentah, selain karena dia tidak mencintai Agum alasan terbesarnya adalah pacaran itu HARAM."Aku mau pulang ! Terserah kamu kalo masih mau disini !"
Kinar segera berlari meninggalkan Agum yang masih terdiam sejenak karena ulah Kinar. Tidak ada satu pun orang yang berani menentang Agum kecuali Kinar.Agum benci di abaikan terutama dengan seorang wanita.
"Kali ini kamu bisa pergi nar, tapi besok kamu akan aku jerat."
Senyuman sinis terukir jelas di bibir lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
Ficción General#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...