"Kau bilang cinta itu rumit tapi tidak untuk ku, jauh lebih rumit memahami perasaan mu
Bahkan kau tak pernah memprediksi detakan jantung yang selalu berpacu saat aku di dekat mu. "Iqal sudah berusaha mencari cara agar dapat menghubungi keluarga Ajeng, melalui telepon rumah sakit karena HP nya lowbat. Namun semua nomor di HP perempuan itu tidak ada yang mengangkat, jadilah Iqal harus menunggui Ajeng sementara dia menghubungi keluarga perempuan itu.
Iqal lalu mencoba meminjam charger seorang perawat yang kebetulan sangat baik padanya.
Dia mulai memasukkan kabel charger ke stop kontak, lalu menyalahkan HP nya. Muncullah banyak sekali notif yang membuat Iqal melafadz kan
"Astagfirullah, kinar kenapa ya? "100 panggilan tak terjawab dan satu pesan, Iqal segera melihat pesan itu.
"Ya allah, ampuni Iqal sampai lupa istri "
Dia menyesal tidak menghubungi Kinar sebelum ke sini. Dia sangat sedih setelah membaca pesan Kinar, bagaimana tidak ? Seharusnya Iqal yang menenangkan Kinar di saat seperti itu. Iqal sangat tahu Kinar takut petir, gelap dan hujan dalam waktu yang bersamaan.
Iqal segera menghubungi Kinar namun tidak ada tanda jawaban di seberang sana.
Iqal mulai khawatir dengan istrinya itu apalagi Iqal tahu sekali bagaimana Kinar jika sedang ketakutan. Perasaan bersalah memghantui relung kalbu Iqal.Dia mencoba lagi menghubungi keluarga Ajeng yang berada di Indonesia sampai akhirnya suara seorang pria terdengar di seberang sana.
Iqal menduga pastilah itu ayah Ajeng."Assalamualaikum, saya Iqal teman satu kampus nya Ajeng. Tadi saya melihat Ajeng pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Sekarang kami sedang berada di rumah sakit. Jika bapak bisa pergi sekarang tolong lihat keadaan Ajeng. "
"Waalaikumsalam, baiklah nak. Saya dan istri akan pergi sekarang ke Inggris. Sementara kami di perjalanan akan ada bodyguard Ajeng ke sana untuk mengawasinya. "
Ternyata laki laki di seberang telepon Papa Ajeng ini sangat to the point, tidak mau bertele tele.
Iqal memang sudah ingin pulang untuk menghubungi Kinar. Dia belum sempat menelepon tadi karena ingin memberitahu orangtua Ajeng."Baiklah pak. Assalamualaikum. "
Iqal segera menekan tombol merah di HP nya.Padahal hubungan pernikahannya dengan Kinar baru beberapa hari tapi kenapa badai besar selalu menghadang?
Iqal baru merasa bahagia namun sudah ada saja angin topan yang menghadang.😀😀😀
Beberapa jam iqal menunggu Ajeng namun perempuan itu belum juga sadar. Sampai akhirnya ada 5 orang berbadan kekar dan besar menghampiri Iqal.
"Maaf pak, saya di tugaskan Pak Netto untuk mengjaga nyonya Ajeng. "
Iqal yang mendengar itu langsung menjabat tangan pria itu.
"Baiklah pak, Saya Iqal. Saya permisi dulu ya pak. Ada suatu hal yang sangat genting. Maaf saya tidak bisa menunggu Ajeng sadar. Beritahu saya Jika terjadi sesuatu dengan Ajeng. "
Para Bodyguard itu menganggukkan kepala mereka tanda mengerti. Iqal tidak tahu sakit apa yang di derita perempuam itu namun dia harap bukan sakit yang serius. Meskipun Iqal masih kesal dengan sikap Ajeng tapi sisi kemanusiaan laki laki itu tidak dapat di bohongi.
Iqal segera meninggalkan rumah sakit untuk menelepon Kinar.
Untung saja baterai HP nya, sudah terisi lumayan banyak untuk menghubungi Kinar.
Jujur Iqal merasa sangat bersalah pada istrinya itu. Rasanya dia ingin pulang ke Jakarta untuk menemui perempuan yang selalu dia doakan di sujud panjang malamnya.Rasanya sesak saja tidak ada Kinar, meskipun dia terbiasa dengan status jomblo sampai halal tapi ketika Kinar tak ada seperti ruang kosong yang berdebu.
Iqal terus saja menekan tombol hijau berbentuk telepon genggam itu, namun belmu ada juga tanda tanda Kinar menjawab dari jarak ribuan kilo meter ini.
Iqal rasa Kinar sudah tidur, Iqal memutuskan untuk merekam Voice Note dan mengirimkannya kepada Kinar.
"Maafin pak imam ini yang sudah lalai dalam menjalankan tugasnya menjaga nyonya tulang rusuk, marahin aja deh Iqal nya.
Emang dasar iqal nakal nar, udah Kinar bilang jangan banyak ulah ehh Iqal malah banyak Ulah.
Maafin Iqal tadi engga angkat telepon Kinar, tadi ada teman kampus Iqal pingsan dan parahnya pas dia pingsan engga ada yang angkat, jadi Iqal yang gendong. Maaf ya Nar, Iqal gendong perempuan lain. Jujur waktu Iqal gendong perempuan lain Iqal selalu mikir setiap langkah Iqal udah melukai perasaan Kinar dan langkah Iqal itu banyak.
Hukum aja Iqal nar, tapi Iqal cuma mohon jangan diamin Iqal karena marahnya perempuan itu jauh lebih menenangkan dari pada diamnya perempuan.
Apalagi nyonya tulang rusuk yang marah Iqal sanggup dengerin sampai pagi. Tapi kalo diamnya nyonya tulang rusuk satu detik aja berasa 5000 tahun.Iqal juga minta maaf Nar, udah lalai di sini. Iqal engga bisa jaga perasaan Kinar.
Iqal mgelakuin kesalahan besar yang kalo Kinar tau pasti Kinar bakal diamin Iqal.Nar, walaupun tadi malam petir,hujan,bahkan mati lampu terasa sangat menakutkan tapi percayalah iqal di sini selalu ada di dalam relung hati Kinar dan akan menjaga Kinar.
Iqal sayang Kinar.
Percayalah mau seribu orang bilang yang buruk tentang Iqal, Iqal engga peduli asalkan Kinar tetap percaya iqal.
Jangan lupa makan yang teratur, biar engga kurus.
Cewek gendut itu ngegemasin,
Tapi cewek kurus juga ngangenin jadi semua cewek itu punya keunikannya masing masing. "Telepon Iqal kalo udah bangun
Nyonya tulang rusukSetelah mengirimkan Voice Note kepada Kinar, Iqal merasa lega karena setidaknya ketika Kinar terbangun nanti dia dapat mengobati sedikit luka yang Iqal torehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...