"Bahkan rasa ini keliru,
Seharusnya dia tahu tempat,
Tahu pada siapa meletakkannya.
Mengerti kah kau pada perasaan ini?
Dia memilih tetap tinggal namun kenyataannya yang ditunggu memilih pergi? "~wiliyah jumiati~
Satu hal yang selalu Iqal hindari, mengkhianati seorang bidadari yang selalu menunggu nya, semenjak lafadz ijab qobul terucap dari bibirnya maka mulai saat itu dia sangat menghindari wanita lain yang coba memasuki sedikit cela di hubungan mereka.
Namun saat ini semuanya hancur, akibat ulah Iqal yang tak sigap menepis perlakuan Ajeng.
Iqal tersadar dari keterkejutannya dan memandang penuh amarah pada Ajeng, dia sebenarnya selalu menghindari marah kepada seorang perempuan karena percayalah dia lahir dari rahim seorang perempuan oleh sebab itu dia selalu mencoba menjaga perasaan perempuan. Namun kali ini Ajeng keterlaluan mencium Iqal di tempat umum seperti ini. Meskipun mereka tinggal di negara yang bebas tidak ada keterikatan norma agama. Tapi percayalah itu adalah perbuatan yang sangat di larang dalam agama nya apalagi dia sudah memiliki istri.
"Al isra 32 !!!! BACA ITU SETELAH PULANG!!! BERHENTI GANGGU AKU LAGI. "
setelah mengeluarkan amarah nya Iqal segera meninggalkan tempat itu karena semakin lama Iqal di sana akan lebih banyak lagi kata kata kasar yang keluar nantinya. Iqal tidak mau itu terjadi.
Namun tidak lama setelah itu terdengar suara rusuh dari belakang Iqal, semua mahasiswa sudah membentuk sebuah lingkaran pada satu titik yang membuat Iqal memutar balikkan kepalanya.
Tempat itu tepat di mana Ajeng berdiri sebelum Iqal pergi dan memarahinya.
Sebuah cairan merah kental mengalir di hidung Ajeng. Iqal tidak mengerti drama apa lagi yang coba di mainkan oleh perempuan itu.
"Help her help her!!! "
Teriak semua orang mengintruksi namun tidak ada yang berani mengangkat, jadilah Iqal yang harus menggendong tubuh perempuan itu.
Apakah jika dalam keadaan terdesak seperti ini boleh kah seorang laki laki yang bukan mahram mengankatnya?
Syaikh Muhammad bin Sholeh al ‘Utsaimin rahimahullahumenjawab :
"Kami katakan, wajib bagi seorang muslim, ketika ia menyaksikan saudaranya sesama muslim dalam kondisimembahayakan dirinya, wajib atasnya untuk berusaha menyelamatkansaudaranya tersebut dengan berbagai cara.Bahkan andaikan ia sedangmelaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan, dan terjadi suatu yang membahayakan saudaranya muslim, dan dia terpaksa untuk membatalkan puasanya agar bisa menolong saudaranya maka hendaknya ia membatalkan puasanya untuk menyelamatkan saudaranya."
Di tengah jalan saat Iqal ingin membawa Ajeng ke rumah sakit.
Hp nya berbunyi, bahkan sampai ratusan kali. Iqal merasa ada yang aneh tidak biasanya HP nya berbunyi begitu banyak nya. Namun dia harus segera menolong Ajeng, darah di hidung perempuan itu semakin banyak. Iqal merasa ada yang janggal dari perempuan itu.😆😆😆
Perbedaan waktu yang sangat jauh antara Indonesia-Inggris membuat Kinar yang sedang merasakan mala sangat takut karena suara petir yang begitu keras sampai membuat Kinar menutup telinganya, ditambah hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan di tambah mati lampu yang baru saja terjadi membuat Kinar sangat takut, dia segera mencari selimut untuk menutup tubuhnya. Dia tidak mungkin membangunkan Kilah karena letak kamar nya sangat jauh dengan adik iparnya itu. Apalagi membangunkan Clara dan Zikri itu tidak mungkin.
Kinar segera menghubungi Iqal,dia butuh Iqal sekarang. Namun ntah untuk keberapa kalinya nomor Iqal tidak mengangkat. Kinar benar-benar takut. Kemana kah Iqal? Tidak biasanya seorang Iqal begini, meskipun dia sedang belajar pastilah Iqal memberikan pesan singkat setelah nya namun sekarang tidak ada tanda tanda lelaki itu akan menjawab teelepon Kinar.
Kinar menangis di antara gelap nya malam, di tengah hujan lebat yang terus saja memercikkan perasaan penuh ketakutan nya.
"Kak Iqal Kemana? Kinar takut, Kak Iqal Kinar takut. "
Suara rintihan Kinar menemani ketakutannnya.Kinar butuh seseorang untuk membuat nya tertidur lelap akan suara hujan ini. Sampai akhirnya dia menelepon Wika meskipun dia takut mengganggu namun Wika lah satu satunya orang yang mengerti Kinar.
Namun sebelum tombol nomor Wika terpencet oleh Kinar. Ada sebuah nomor baru menghubunginya."Assalamualaikum. "
"Waalaikumsalam, Nar ini Agum. "
"Agum, kok bisa dapat nomor Kinar. "
"Ohh tadi mintak sama Bowo teman sekelas Kinar. Agum mau pinjam buku hijrah gitu besok. Boleh engga. "
Tidak ada suara sahutan dari seberang sana yang membuat Agum bingung dan khawatir.
"Nar, kamu baik baik aja kan?
"ARGHHH! "
Suara petir besar sangat terdengar di seberang sana ditambah teriakan Kinar yang membuat Agum khawatir."Kinar Engga papa kan? Apa Agum harus kesana? "
Nada khawatir terdengar jelas dari seberang sana."Engga perlu Gum, Besok Kinar bawa. Kinar tidur dulu. Assalamualaikum. "
Belum sempat Agum ingin menyela namun suara di seberang sana sudah hilang.
Kinar belum bisa tidur oleh sebab itu dia mencoba mengirim pesan kepada Iqal agar nanti ketika laki laki itu membacanya segera saja menghubungi Kinar.
"Kak Iqal, Di sini hujan deras sama petir, Kinar takut,takut banget kak
Kinar butuh kakak,
Kak Iqal dimana?
Kak Iqal,kalo engga sibuk segera hubungi Kinar ya.
Kinar rasanya engga bisa tidur kak, semuanya gelap,kalo kak Iqal engga sibuk lagi segera hubungi Kinar,
Jauh dari perasaan takut Kinar ini, kenapa ada perasaan engga enak ya kak ?
Kaya bakal ada sesuatu yang besar nantinya.
Kenapa Kinar kepikiran Kak Iqal terus ya?
Perasaan Kinar malam ini engga enak banget kak.
Kakak di sana engga ngelakuin hal aneh kan?
Kinar cuma takut kak Iqal pergi ninggalin Kinar."Ntah kekuatan dari mana, sampai Akhirnya Kinar tertidur setelah menulis pesan itu.
"Semuanya sudah tak seperti dulu, harapan yang coba kau lambungkan hanya sekedar rasa tanpa tahu arti, semuanya hancur seperti retakkan kaca yang semakin besar. "
A. n : kalo kalian spam komen, aku update lagi deh 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...