"Jalan terbaik dari setiap cacian, hinaan bahkan cemoohan dari manusia lain adalah berdoa agar hati dia selalu terbuka untuk mengingat Allah karena sebuah kebencian hati bukan perkara mudah bagi manusia untuk menghilangkannya kita hanya perlu menguatkan pertahanan agar tak terpancing. "
🐣🐣🐣
Kinar sedang menanam bunga matahari di pekarangan kebun semenjak dia memberitahukan Iqal tentang masalah kehamilannya Iqal menjadi sangat posesif masa Kinar tidak boleh pergi kemana-mana katanya bahaya kecuali hanya dengan Iqal. Padahal Kinar sangat bosan di rumah ini,Kinar juga Iqal minta untuk izin bekerja dulu hanya boleh mengambil pekerjaan jika di rumah padahal Kinar tidak boleh cuti lama. Jadilah Kinar menanam bunga mawar setiap hari hingga kini dia sudah banyak sekali mengumpulkan berbagai macam warna bunga mawar.
Ada tamu, ada tamu Ayo buka pintunya.
Suara bel membuat Kinar menjadi kaget namun dia segera beranjak untuk membuka kan pintu, tetapi yang Kinar dapati hanyalah sebuah surat kaleng yang bertuliskan 'Apa kabar Kinar' dengan darah di pinggiran suratnya. Kinar langsung melihat ke sekeliling halaman namun yang dia dapati hanyalah bagian rumah dan pohon-pohon rindang. Kinar segera beranjak untuk mencari tahu apakah ada orang di sekitar sini,inilah yang Kinar takutkan di rumah sebesar ini ketika Iqal sedang pergi. Bagaimana bisa orang itu bisa masuk, padahal ada Pak Iman seorang satpam yang menjaga pintu pagar, Mbok Okeh jika jam segini berada di halaman belakang untuk menjemur pakaian lalu siapa yang memberikan paket ini ?
Kinar merasa sangat takut, dia segera berjalan ke arah pintu jaga di dekat gerbang rumahnya. Di sana dia tidak menemukan pak Iman.
kenapa aneh sekali hari ini? Kinar butuh jawaban dan obat penenang tentang situasi yang dia rasakan saat ini.
Kinar segera masuk ke dalam rumah untuk menemui Mbok Okeh,surat kaleng itu masih dia genggam dengan erat. Meskipun dia sangat takut tapi ini bisa menjadi bukti untuk memberitahukan kepada Iqal.
Disana terlihat seorang wanita paruh baya sedang menjemur pakaian, dia terlihat sangat cekatan dengan membalikkan baju yang benar keposisi terbalik agar saat terkena sinar matahari baju tersebut tidak luntur.
"Mbok Ok, tadi sempat keluar rumah enggak? "
Mbok Ke yang terkejut akan kehadiran Kinar mulai membalikkan badannya.
"Ya gusti, non Kinar ngagetin mbok Ok aja. Jadi mau jantungan mbok Ok heheh, Mbok Ok dari tadi di sini aja non, emang ada apa non? "
Mbok Okeh dapat melihat gerakan kepanikan yang di lakukan Kinar.
"Ini mbok, ada yang kirim surat kaleng tapi aneh gitu. "
Kinar menunjukkan surat kaleng tersebut kepada Mbok Okeh.
"Kok bisa non? Pak Iman enggak lihat ya non? "
Tanya Mbok Okeh juga terlihat panik."Kinar barusan dari Post jaga di gerbang depan tapi enggak ketemu Pak iman. "
Mbok Okeh mulai memikirkan tanda-tanda siaga satu jika seperti ini.
"Non, coba telepon den Iqal terlebih dahulu untuk memastikan apa tindakan yang harus kita lakukan. "
Kinar memang sejak tadi ingin menelepon Iqal tapi dia ingat jika pagi ini Iqal sedang ada Meeting jadi tidak akan bisa dia hubungi.
"Nanti Kinar kirim pesan singkat aja Mbok, soalnya Iqal lagi Meeting jam segini. "
Ucap Kinar dengan nada masih khawatir takut pertanda buruk akan menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...