"Harapan di berikan lalu dipatahkan,
Jangan terlalu mudah merapuhkan perasaan perempuan"Ajeng tak kan menyerah, dia tak percaya takdir. Ajeng tidak akan pernah rela Kinar hidup bahagia bersama Iqal. Salah kan Iqal kenapa dia terlalu tampan dan membuat Ajeng benar benar memasukkan hatinya pada laki laki itu.
Ajeng terus saja memandangi Iqal dari kejauhan, dia dapat melihat tawa bahagia Iqal dari jarak jauh.
Kadang menyukai seseorang harus jadi pemeran antagonis terlebih dahulu. Jangan bilang Ajeng itu kejam kadang cinta lah yang dapat mebuta kan perasaan manusia dan menimbulkan virus kebenciaan pada diri manusia itu sendiri.
2 tahun sudah berlalu, semenjak kejadian Kinar mengaku hamil di hadapan Ajeng, semenjak itu pula Ajeng berhenti mengganggu Iqal namun lamban laun perasaan Ajeng kepada Iqal semakin besar bahkan Sekarang adalah puncak rasa sakit yang telah dia tanggung selama ini. Mungkin kemarin Ajeng dapat menghindar ketika berpapasan dengan Iqal,dia bisa menunduk menyembunyikan wajah letihnya menahan perasaan rindu yang memuncak, bahkan sekarang Ajeng sudah menyusun rencana sedemikian rupa agar Iqal dapat menjadi miliknya. Jika dengan terang terangan tidak bisa maka cara terbaik adalah pelan pelan mendekati dengan embel embel sahabat.
Ketika Iqal berjalan menuju ke arahnya. Ajeng segera menampilkan tubuh sigap untuk menghadapi Iqal. Kalian harus tau ini salah satu rencana yang telah di susun matang matang oleh Ajeng,dia segera berjalan dan menabrak Iqal lalu tubuhnya terpental agak jauh.
Iqal yang tersdar telah menabrak seseorang segera berjalan ke arah Ajeng. Dia tidak tahu siapa yang di tabrak sehingga dia menunduk dan melihat Ajeng sudah terduduk dengan tangan yang berdarah.
Banyak yang melihat kejadian itu namun mereka tidak mau mengganggu,mereka pikir Ajeng dan Iqal adalah sepasang kekasih.Iqal bingung bagaimana harus menolong, dia sudah pernah menggendong Ajeng waktu itu tapi percayalah dia adalah seorang laki laki yang tidak akan tega menyakiti perempuan ataupun melihat seorang perempuan jatuh lal mendiamkannya itu adalah hal terakhir yang Iqal lakukan.
"Kamu engga papa? Biar saya bantu,maaf ya Ajeng. "
Terlihat jelas wajah panik Iqal, itu membuat Ajeng tersenyum berarti itu adalah sinyal kuat yang di berikan Iqal. Setelah sekian lama tidak bertemu sedekat ini Ajeng dapat melihat dengan jelas betapa tambah tampan dan baik nya Iqal. Hari ini lelaki itu memakai baju kemeja coklat dengan celana jeans yang membuat tambah tampan adalah potongan rambut baru Iqal yang sangat rapi dan menambah kesan gagahnya.
Mata Ajeng tak pernah lepas melihat Iqal, dia mengabaikan rasa sakit di pegelangan tangannya."Aku enggapapa Iqal, kamu engga usah bantu aku, aku bisa sendiri. "
Iqal itu pantang sekali tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dia lakukan.
Ajeng segera berdiri dan mengabaikan bantuan Iqal,dia baru menyadari bahwa kakinya juga berdarah. Dia berjalan tertatih,lihat saja dalam hitungan tiga detik Iqal akan mengejarnya dan memapahnya.
Ajeng tau sekali sifat Iqal.Satu.
Dua.
Tiga.
"Ajeng!!! "
Baru saja di ucapkan benar kata Ajeng kan ?
Iqal itu salah satu laki laki yang tidak akan bisa membuat orang lain terluka sementara dia yang bersalah.Ajeng berhenti sejenak dan menunggu apa yang akan Iqal ucapkan.
"Sini saya bantu, pegang saja pundak saya, percayalah saya tidak akan bisa tidur dengan nyenyak jika melakukam kesalahan namun tidak bertanggung jawab. "
Ajeng diam terpaku dengan ucapaan Iqal, salah satu hal yang membuat Ajeng tidak bisa berpaling dari Iqal.
Sifat Iqal yang seperti ini selalu membuat Ajeng berjuta kali lipat semkakin mencintai."Bukan aku yang maksa loh, kamu yang minta." ucap Ajeng yang sengaja berbicara seperti itu padahal di hatinya sangat senang bisa sedekat itu dengan Iqal.
Ajeng mulai meletakkan tangannya di pundak Iqal, aroma parfum coklat tercium dari tubuh Iqal maka mulai sekarang salah satu hal yang Ajeng sukai adalah coklat.
Ajeng berjalan tertatih tatih meskipun sudah memegang pundak Iqal namun rasanya masih saja sulit karena lukanya cukup perih.
Iqal yang melihat itu merasa tidak tega,dia segera menggendong Ajeng,dalam hati dia meminta maaf kepada Kinar. Ntah kenapa sekarang Iqal merasa Ajeng sudah berubah, dia merasa Ajeng tidak mungkin menghancurkan hubungannya dengan Kinar.Iqal segera membopong tubuh Ajeng, jantung Ajeng berdetak kencang dengan apa yang di lakukan laki laki itu. Sekarang Ajeng tahu apa kelemahan Iqal.
Iqal adalah orang yang tidak akan pernah tega menyakiti hati siapa pun, dan cara halus yang di pakai Ajeng adalah gerbang paling benar untuk memasuki relung di hati Iqal.
"Maaf saya gendong, tapi kalo kita berjalan seperti tadi, mungkin luka kamu bisa infeksi. "
Berada di dalam gendongan Iqal adalah salah satu hal ternyaman yang pernah Ajeng rasakan. Dia memejamkan mata sejenak untuk menikmati momen terindah yang selalu ingin dia rasakan, beruntung sekali Kinar bisa memiliki Iqal seuutuhnya,hal itu lah yang sampai sekarang tidak dapat Ajeng terima.
"Nanti kalo Kinar tahu dia bisa marah qal, Aku engga mau ada salah paham di hubungan kalian. "
Muka cemas yang Ajeng perlihatkan mampu membuat Iqal yakin Ajeng sudah berubah."Kinar percaya sama saya. "
Jawaban yakin Iqal membuat Ajeng merasa kesempatan untuk mendekati Iqal sangat dikit bahkan sulit.
"Kinar beruntung ya bisa punya kamu. "
Ucap Ajeng sedih, dan menenggelamkan kepalanya di dada Iqal rasanya Ajeng ingin waktu berhenti detik ini juga biar dia dan Iqal saja yang berada di sini tak perlu ada orang lain yang mengganggu."Saya yang beruntung memiliki Kinar. " Ucapan tegas dan senyuman dari Iqal mampu membuat senyum kecut muncul di bibir Ajeng. Sakit melihat alasan tersenyum orang yang kita sayang adalah perempuan lain itulah yang di rasakan Ajeng saat ini.
"Seandainya bukan Kinar yang kamu temui tapi orang lain kamu bakal kaya ini juga ?"
"Saya engga mau berandai andai karena sekarang sudah menjadi nyata kenapa harus memikirkan hal yang sudah terjadi? "
Ajeng diam tidak bisa berkata apa apa lagi, perasaan sakit yang dia dapatkan.
Tidak lama mereka berada di UKS kampus, Iqal segera masuk dan meminta izin petugasnya, dia segera menurunkan Ajeng ke atas tempat tidur.
Dia mengambil al kohol,kapas,dan obat merah. Iqal segera membersihkan luka Ajeng."Auuuu!!"
Ajeng berteriak karena sangat perih dia menahan rasa sakit dengan menggigit bibir bawahnya."Ehh maaf maaf, sakit ya ?"
Iqal lalu meniup niup luka Ajeng dengan pelan dan kali ini Iqal sukses membuat Ajeng jatuh cinta berjuta kali."Ini lukanya tinggal tunggu kering, saya ada kelas sekarang, saya pamit ya, assalamualaikum. "
Ajeng melihat kepergian Iqal dari belakang bahkan dengan pundak saja Iqal adalah tempat bersandar ternyaman.
"Waalaikumsalam. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...