A. N : Part ini sengaja pendek, soalnya aku lagi nunggu hujan di depan perpustakaan, kebayangan kan hari hujan nulis cerita baper terus sendiri. Menerut kalian apa yang aku rasain wkwkk
Jangan marah pokoknya, aku laper 😂Waktu membuatku belajar banyak hal, sebuah rasa sayang bahkan pengorbanan terlebih lagi Iqal yang selalu ada di dalam bayang nyata tak beralaskan.
Kinar sayang Iqal, sederhana namun menuntut banyak arti. Arti balasan sayang juga dari tuan Iqal yang begitu manis.
Pagi ini Iqal melihat koleksi cokelat nya di dalam kulkas, dia berniat membuatkan sebuah kue untuk kinar kebetulan hari ini libur. Iqal ingin mengajak Kinar piknik di pinggir pantai dengan kue spesial buatannya.
Iqal memang jago membuat kue, meskipun rasanya tak seenak kue nya Titi kamal maupun bandung Makuta milik Laudya chintya Bella tapi rasa cintanya lebih besar dari kue yang telah di sebutkan itu.
Dia melihat Kinar sedang mengeringkan rambut di kamar, bahkan Iqal sangat bersyukur hanya dia yang dapat melihat kecantikkan luar dalam dari perempuan itu.
😍😍😍
Setelah Iqal melihat Kinar keluar dengan baju gamis berwarna hitam yang sangat manis di kenakan cocok sekali untuk kulit seperti Kinar.
Iqal memang sudah selesai membuat kue,tidak butuh waktu lama untuk seorang Iqal membuat kue karena dia sudah sangat terampil dalam hal tersebut.
Iqal langsung saja menarik Kinar yang baru keluar.
"Kak Iqal kok narik Kinar sih, lepasin kak! "
Teriak Kinar sambil berusaha melepaskan tangan Iqal yang menggegam tangannya."Duhh nanti Umi sama Abi nyariin Kinar, lagian mau kemana sih kak pagi buta kaya ini "
Begitulah Kinar dan Iqal pagi-pagi sudah membuat orang sekampung bangun."Nar, diam aja, ini Iqal lagi berusaha menangkap maling. "
Ucap Iqal sambil memegang sebuah keranjang dan tikar.Tapi yang membuat Kinar heran, kenapa harus memegang tangannya begitu erat, terus apa lagi pakai bawa tikar, emangnya mau ngapain sih, atau jangan-jangan Iqal kerasukan nenek gayung pake bawa tikar segala.
Kinar jadi bergidik ngeri, atau Iqal di rasuki bi asih, tapi tidak mungkin.Kinar mulai mengenyahkan asumsi negatifnya tentang nenek gayung maupun bi Asih karena yang ada mereka berdua yang takut pada Iqal,percayalah Iqal itu absurd,tukang gombal pastilah itu hantu pada kenyang nanti dengerin itu.
"Kak iqal !"
Panggil Kinar yang berusaha menyesuaikan kaki nya dengan langkah lebar Iqal meskipun rasanya Kinar mau terbang menyusul itu.Iqal langsung membuka kan pintu mobil lalu masuk lewat pintu sebelahnya, dia segera memasangkan sealbeat untuk Kinar.
"Udah pamit belum sama Umi dan Abi kak? "
"Tenang aja Istriku, Iqal udah minta izin sama umi dan Abi malahan katanya lama-lama, biar cepat dapet cucu. "
Seketika Kinat diam mendengar ucapa Iqal. Dasar Tuan Iqal jahil sekali pada Kinar, meskipun Iqal berbicara seperti itu namun dia tidak pernah berani melakukan hal itu sebelum Kinar yang mengizinkan.
😍😍😍
Mereka sudah tiba di sebuah pantai dengan air biru yang sangat jernih, terdapat pula sebuah penginapan di pinggirnya. Panorama pantai yang menyejukan mampu membuat Kinar berdecak kagum bagaimana mungkin dia masih mengluh dengan ciptaan Allah yang sangat luar biasa.
"Kak Iqal, makasih ya. "
"Heheh Suka enggak nar aku ajak kesini? "
"Lebih dari kata suka, sama kaya Kinar suka kak Iqal, tapi lebih besar lagi. "
"Ya allah meleleh nih Iqal meleleh, tolong dong lindungi Iqal dari pesona Mama Kinar. "
"Ihh nyebelin. "
"Nyebelin gini, tapi sayang kan. "
"Hahahah enggak kak. "
Kinar berlari menuju air pantai,dia sangat merindukan menenggelamkan mata kaki nya untuk menikmati genangan air yang begitu indah.
Iqal mengejar Kinar,dia meletakkan tikar dan keranjang di pinggiran pantai.
Iqal langsung menggendong Kinar di antara genangan air pantai.
Dia memutarkan tubuh Kinar yang membuat Kinar tertawa sangat lepas.Hanya dengan Kinar senyum itu sangat lebar, hanya kepada Kinat gombalan receh dia berikan. Karena Iqal benar benar jatuh cinta ribuan kali kepada Kinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...