"Setiap aku berjalan selalu ada pembanding,
Setiap aku terduduk selalu saja di patahkan,
Hidup ini terlalu sulit, aku tak bisa diam kaku,
Langit dan bumi saja tak mau di bandingkan,
Mereka hanya mau di bedakan dengan cara dan keunikan masing-masing.
Kau tak bisa menghakimi seseorang,
Tak bisa bilang orang lain lebih baik dari yang kau fikirkan.Karena ketika orang yang terbanding patah hatinya, sulit sekali untuk kau sembuhkan,
Aku adalah seekor marmut malang yang terhimpit pembanding dan tak bisa menjadi gajah besar. "
Wiliyah jumiati
🐣🐣🐣
Satu, dua mobil yang tersisa di parkiran, ditemani semilir angin malam yang membuat tubuh semakin dingin. Kinar dan Iqal masuk menuju mobil hitam yang terparkir di sana. Sebelum masuk Iqal memasangkan jas nya ke tubuh Kinar.Kinar yang tidak menyadari maksud Iqal berhenti dan diam. Iqal yang menyadari itu segera memakaikan jas nya ke badan Kinar meskipun terlihat kebesaran untuk Kinar namun mampu mengobati dinginnya malam yang di rasakan Kinar.
"Terimakasih. "
Iqal mengaggukkan dan tersenyum hangat.
Hal kecil seperti ini saja mampu membuat hati Kinar menghangat. Mungkin menurut orang lain biasa namun ketika Kinar yang merasakannya ini terasa sangat nyaman dan menenangkan. Kinar seperti mendapatkan lagi sensasi saat pertama kali jatuh cinta.Saat masuk ke dalam mobil, Kinar sudah duduk manis di sebelah Iqal namun laki-laki di sampingnya ini belum juga menyala kan mobil. Iqal mendekat ke arah Kinar hal itu membuat jantung Kinar berpacu sangat cepat. Kinar mulai memejamkan matanya dia mulai menunggu apa yang akan di lakukan Iqal setelahnya.
"Nah udah di pasang sealbeat nya, Kinar mah suka lupa. Kan bahaya kalo engga pake. "
Hal itu membuat pipi Kinar merah seketika. Merah karena malu dan menghangat karena perhatian Iqal. Bagaimana bisa dia meninggalkan pria ini selama itu. Jika sikap nya semanis ini.
"Kamu pakai blush on warna merah ya Nar? "
JLEB
Kenapa dari sekian banyak pertanyaan Iqal menanyakan hal yang tidak penting seperti itu.
"Bukan kak, ini tomat! "
Jawab Kinar sangat kesal, Iqal membuat dia sangat malu dalam waktu bersamaan."Hahah, kalo Kinar mau di cium jangan minta di parkiran ya, kan Iqal nggak enak kalo kita ketangkapan CCTV. "
Iqal sebenarnya tahu kenapa muka Kinar memerah seperti itu namun dia pura-pura tidak peka biar Kinar yang mengungkapkannya sendiri namun Kinar adalah makhluk paling tidak mengerti kode.
"Ihh ayo jalan kak, nanti Umi sama Abi khawatir. "
"Tuhkan keliatan grogi nya. Umi sama Abi mah udah Biasa kalo Iqal pulang jam segini. Kalo Iqal pulang jam 13.00 baru mereka bakal kaget. "
Sudah sudah Kinar tidak bisa menang melawan Iqal lebih baik dia tidur dan meyiapkan energi untuk menghadapi Umi,Abi dan Kilah ketika sampai di rumah nanti.
"Iya iya, terserah kak Iqal, cowok selalu padai ngeles. "
Iqal pun tertawa dengan gigi yang muncul namun terlihat sangat manis.
"Tapi cewek selalu benar, jadi bakalan kalah deh. "
Kinar mencubit pinggang Iqal.
"Jangan bikin badmood ya SAYANG. "
Kinar sengaja menekan kan Kata terakhir agar Iqal berhenti menggoda nya namun yang terjadi adalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...