20.

13.3K 1K 63
                                    

"Tak usah khawatir, Allah tahu pada siapa hati itu akan berlabuh."

Air mata Kinar mengalir,namun dia segera mengambil bucket bunga yang akan dia berikan kepada Iqal.
Dia tidak boleh egois, Sudah cukup salah paham yang dibuat oleh pemikirannya sendiri.
Bahkan Iqal tidak pernah membohongi nya, Lima bulan yang lalu dia berjanji untuk mengkhitbah lihatlah dia datang lagi pada Kinar satu hal yang membuat Kinar yakin adalah saat Iqal di peluk tangannya masih terpaku di bawah dan tak membalas pelukan Oliv.

Kinar menghapus bulir air mata yang sempat turun di bawah pelupuk matanya. Dia berjalan ke arah Iqal,meskipun lelaki itu masih tak bergeming. Iqal itu tidak pernah ingin di peluk wanita yang bukan mahram nya tapi hari ini Oliv mengacaukan segalanya.

"Ehem, Maaf kak Oliv kalo dalam agama Kinar engga boleh peluk lelaki yang bukan mahramnya."
Ucap Kinar saat sampai di belakang Oliv.

Iqal yang tersadar dari itu semua segera melepaskan pelukan itu dan merasa sangat bersalah pada Kinar. Sementara Oliv rasanya ingin membunuh Kinar karena berani sekali mengganggu adegan romantis dirinya dengan Iqal.

"Astagfirullah, N...ar..nar..ini engga yang kaya Kinar pikirin kok."
Wajah panik Iqal sangat terlihat jelas dan itu sukses membuat Kinar ingin tertawa.

Kinar tahu sikapnya selama ini seperti anak kecil,berasumsi tapi tak tahu kebenarannya oleh karena itu dia ingin memperbaiki semuanya.

"Emang yang Kinar pikirin apa kak ?"
Tanya Kinar dengan muka polos yang membuat Iqal menggaruk tengkuknya, dia merasa baru saja tercyduk selingkuh.

Oliv yang berada di dekat mereka sangat kesal,dia segera meninggalkan tempat itu dan berjanji akan memberikan balasan pada Kinar.

"Siapa tahu Kinar beepikiran iqal selingkuh."

Kinar tersenyum,namun tidak menatap mata Iqal langsung karena nanti bisa memunculkan Zina mata.

"Emang kak Iqal selingkuh ya ?"

Saat-saat seperti ini rasanya Iqal mau membawa Kinar langsung ke KUA biar bisa segera di halal kan.

"Heheh engga lah,mana mungkin Iqal selingkuhin Kinar kalo di setiap helaan doa selalu terselip nama Kinar."

"Bang, nikahin dulu baru gombalin."
Ucap Zikri yang muncul di belakangnya.

Kinar yang merasa malu langsung menunduk dan memberikan salam tangan kepada ayah nya Iqal.

"Makanya Bi, maunya sekarang di khitbah kalo abi merestui."

"Kalo abi mah ayo,sekarang juga boleh menunda hal baik itu engga baik."
Ucap Zikri dengan senyuman di wajahnya.

Clara dan Kilah yang baru saja datang disusul oleh ketiga teman Iqal terlihat bingung dengan suasana yang serius antara ketiganya.

"Umi, ini loh calon menantu Umi namanya Kinar. Hari ini Iqal minta restu untuk mengkhitbat wanita pelihan Iqal."

Senyum Iqal tak pernah pudar dari wajahnya,sudah lama dia menantikan saat-saat ini. Lima bulan bukan waktu yang sebenar untuk berjuang melawan semua itu.

"Umi sama abi mah merestui,tapi semua itu kembali lagi kepada nak Kinarnya mau engga di khitbah abang ?"
Ucap Clara dengan nada menggoda.

Sebenarnya Clara dan Zikri sudah tau siapa wanita yang Iqal maksud saat dia memutuskan untuk tamat kuliah cepat karena ingin mengkhitbah.
Zikri mencari tahu dengan cara meminta kepada sumber terpercaya,siapa lagi kalo bukan Alif.

"Kak Kinar walaupun bang Iqal jahil,tapi dia selalu serius kok sama sesuatu yang dia sayang." ucap Kilah meyakinkan kinar.

Kinar terlihat bingung kenapa keluarga Iqal sangat baik padanya bahkan seperti sudah bertemu lama.

"Nar, mau kan menikah sama Iqal ? Iqal janji deh engga nakal lagi, iqal pasti nurut sama Kinar selagi itu baik."
Nada penuh keseriusan itu dapat terdengar dengan jelas, mana mungkin kinar tak tersentuh dengan perlakuan manis Iqal.

"Kinar mau kak Iqal tanya kedua orangtua Kinar, bagaimana jawaban mereka begitu pula jawaban Kinar."

Iqal segera mengajak mereka semua untuk menemui Kedua orangtua Kinar. Terlihat jelas wajah bahagia Iqal sudah sejak lama dia menantikan moment seperti ini.

Clara dan Zikri ikut tersenyum senang melihatnya. Iqal tak peduli jubah dan toga masih terpasang di sana,jarang-jarangkan setelah wisuda langsung mau nikah.

Kinar rasanya ingin menangis haru, sampai dia lupa kejadian yang hampir membuat mereka berpisah lagi.

"Kak Iqal hati-hati nanti jatuh."
Ucap kinar mengingati karena Iqal terlalu bersemangat.

"Umi,sekarang Kinar udah berani perhatian sama abang."
Teriak Iqal dengan sangat kencang dan bahagia,tentu saja itu sukses membuat muka Kinar memerah.

"Widih qal,jangan ngegas terus kasian gue yang jomblo ini."
Ucap Egar melihat ke arah Kilah agar dia peka,tapi yang ditujuh malah sedang ketawa dengan sangat manis.

"Gar,lo nyindir gue tapi lihat ke arah Kilah."
Ucap Iqal dengan nada menyindir dan itu sukses membuat Egar malu apalagi ada Zikri dan Clara di belakang mereka.

"Kilah masih kecil gar,nanti aja kalo mau khitbah ."
Tolak Zikri dengan senyum terukir di wajahnya.

"Belum khitbah aja gue udah di tolak sama om Zikri."

Semuanya tertawa karena ulah Egar.

❤❤❤

Mereka telah sampai di depan rumah Kinar. Iqal segera turun dengan tidak sabar pokoknya hari ini dia harus jadi menikahi Kinar karena beasiswa itu sudah Iqal urus semua.

Iqal yang semangat Tapi Kinar malah cemas.

Sementara Zikri dan Clara menyusul langkah Iqal, Kilah ikut turun dengan Egar,Alif,Omy di belakangnya.

"Assalamualaikum, Ya calon mertua buka kan lah pintu untuk calon menantu mu ini." Ucap Iqal dari luar pintu.

Tidak lama pintu terbuka yang menampilkan kedua orangtua Kinar yang terlihat sangat ramah.
Ayah dan Bunda Kinar bingung kenapa rame begini.

"Waalaikumsalam, ada apa nak ?"
Tanya ayah Kinar dan mengajak mereka semua untuk masuk ke dalam.

Tidak lama Zikri muncul dan meminta izin untuk menikahkan anaknya dengan Kinar,dia juga menyampaikan bahwa pernikahan itu harus diadakan hari ini karena Iqal akan melaksanakan beasiswa ke Inggris.

"Kalo saya pasti merestui pak Zikri,tapi kembali lagi kepada Kinar nya menerima atau tidak ?"
Jelas Ayah Kinar dengan meminta jawaban kepada Kinar.

Kinar yang merasa semua mata melihat ke arahnya segera saja menjawab.

"Bismillahirrahmanirrahim, Ya Kinar mau."

Terlihat jelas wajah bahagia Iqal di sana.

"Ayah, Iqal harus segera cari penghulu sementara ayah persiapkan siapa saja yang akan di undang untuk ijab qobul nanti."

❤❤❤
A.N : happy reading😄

Iqal (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang