"Teruntuk bidadari bumi yang telah mencuri hatiku,
Kinara Alona.Aku sempat tak percaya jatuh cinta akan seperti ini.
Bahkan aku tak pernah meminta kepada allah untuk di berikan perempuan sebaik dirimu,tapi lihatlah betapa adilnya allah,dia memberikan yang terbaik.
Aku tak banyak meminta hanya ingin kau menunggu,tak pergi ke lain hati namun jika allah bilang kau bukan jodohku aku bisa apa ?
Aku sedang berjuang untuk cita-cita agar nanti kamu tak susah.
Aku ingin sukses supaya kamu bahagia.Mengkhitbah mu adalah alasan yang kubuat dari semua ini,mungkin perlu waktu agak lama.
Tapi masih kah kamu akan menunggu.
Sampai ketika aku datang kerumah mu bersama kedua orangtua ku ?Dari Iqal sang calon imam."
Kinar terharu, perempuan mana yang tidak baper kalo ada seorang laki-laki yang mengirimkan sebuah surat seperti ini ?
Tolong bilang kalo Kinar sedang bermimpi jika benar dia tidak mau terbangun dari mimpi indah ini.
Iqal itu tipe lelaki romantis yang dapat membuat kaum hawa terjatuh dalam pesonanya,termasuk Kinar tapi Kinar takut. Dia takut kalo iqal hanya sekedar bermain cinta dan tidak serius,kenapa dia masih ragu ketika hati Iqal sudah memilihnya ?
Kinar ingin ke toilet di sana ada Oliv dan dayang-dayangnya.
"Wah putri tidur ini mau ngerebut Iqal dari ratu Oliv,ngaca dulu deh !"
Sindir Oliv dengan mendorong Kinar ke arah tembok dengan sangat kencang yang membuat bahu Kinar sakit."Kinar enggak ngerebut kak Iqal, jangan marah sama Kinar kak Oliv."
Ucap Kinar sambil menundukkan mukanya menahan sakit dan air mata."Alah bohong dia liv !"
Pancing kedua dayang Oliv,mereka juga membantu Oliv menarik jilbab Kinar hingga sampai mengenai rambut,itu menambah rasa sakit yang di alami Kinar."Berhenti dekatin Iqal,ini baru peringatan kalo lo masih berani dekatin Iqal,gue bakal ngelakuin hal yang lebih parah dari ini !!!"
Oliv mengancam dan itu berhasil membuat Kinar menangis, Oliv dan dayang-dayang nya tak menghiraukan Kinar. Mereka segera pergi dari toilet dan naasnya tidak ada satupun orang di toilet.
Kinar segera melihat dirinya di cermin.
"Kinar memang enggak pantas buat Kak Iqal."
Ucapnya pelan tapi masih dapat di dengar. Dia segera merapikan jilbabnya dan mencuci muka agar tidak tampak muka sedihnya.Kinar membuka sedikit baju dan melihat bahunya sudah sangat biru,dia ingin segera pulang dan mengobati luka ini.
Ternyata mencintai Iqal sangat sulit,bahkan rasanya dia tak sanggup.Dia pergi ke kelas untuk mengambil tas dan meminta temannya untuk mengizinkan.
Wika yang melihat tingkah aneh Kinar segera menyusul kepergian Kinar tidak biasannya Kinar memilih izin dari mata kuliah jika sesuatu itu tidak mendesak.
"Ada apa nar ?"
Tanya Wika sambil memegang bahu Kinar dan itu tepat di bagian yang biru."Arghhh." teriak Kinar sambil memegang bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqal (completed)
General Fiction#Sequel "Pak Imam" :) "Iqal,Umi kan sering bilang kalo udah mandi, itu handuk taro di gantungan jangan di atas kasur,tuh kan ! basah semua." Omel Clara kepada anak sulungnya itu. "Umi cokelat Iqal hilang setengah,siapa yang maling ?"Teriak iqal yang...