Sejauh ini, ini part terpanjaaaaaaang!
Jadi, jangan lupa vote dan coment, biar author tambah semangat ❤____
Hari ini hari Senin. Hari yang sangat dibenci oleh seluruh pelajar di dunia, tak terkecuali Kiki. Kiki benci hari Senin. Kenapa jarak antara Senin ke Minggu sejauh tujuh hari, sedangkan jarak Minggu ke Senin hanya satu hari? Dimana letak keadilan yang diagung-agungkan? Kalau begitu caranya, bisa ada kesenjangan liburan.
Kiki baru saja selesai mengikuti upacara bendera sebagai bentuk rasa cintanya kepada tanah air beta. Hari ini cukup terik, rasanya matahari cepat sekali meninggi. Bahkan tidak sedikit siswa di sekolahnya yang jatuh pinsan karenanya. Tapi tidak dengan Kiki, bahkan gadis ajaib itu tidak tahu bagaimana caranya pinsan.
"Ki, lo mau ke kantin nggak?" Tanya Ira saat mereka di kelas.
"Nggak ah." Kiki sibuk mengipasi wajahnya yang merah karena terlalu lama kepanasan.
"Yakin?"
"Hm. Eh tapi titip air minum ya. Kiki degradasi nih." Kiki menyentuh leher jenjangnya berkali-kali. Meski sebenarnya bukan itu alasan Kiki tidak mau ikut Ira ke kantin.
Pletakk!
"Dehidrasi, bege!" Ira memukul kepala Kiki menggunakan topinya.
"Udah ganti ya?" Tanya Kiki polos.
"Serah lo Ki, serah!" Ira melenggang pergi, keluar kelas.
Ira menyusuri koridor sendirian. Kantin tampak begitu ramai. Wajar, setelah upacara guru-guru memang mengadakan rapat sebentar. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh siswa SMA Laskar untuk istirahat di kantin, melepas penat setelah upacara bendera.
"Kiki mana?" Tanya Fahmi yang ternyata juga berada di kantin.
"Di kelas. Nggak mau ikut."
Fahmi hanya ber-Oh ria.
"Eh, anterin minum buat Kiki dong. Gue mau makan dulu soalnya." Pinta Ira.
Tanpa pikir dua kali atau sekedar mengiyakan permintaan Ira, Fahmi beranjak membeli sebotol mineral juga dua bungkus ciki untuk Kiki. Fahmi berjalan dengan tenang menuju kelas Kiki. Banyak siswi yang sengaja menyapa hanya agar dibalas oleh Fahmi. Sayangnya Fahmi hanya tersenyum kecil membalasnya. Sayang sekali.
Fahmi menaruh mineral itu di meja kiki.
"Akhirnyaaaa." Kiki langsung meraihnya.
"Loh, Fahmi?" Kiki terkejut saat mendapati Fahmi berada disana.
"Kenapa nggak ke kantin?" Tanya Fahmi.
Kiki hanya menggeleng.
"Sakit?"
Kiki kembali menggeleng.
"Kok pucet?"
"Perut Kiki, sakit." Dia menyerah.
"Kenapa?" Fahmi terlihat panik.
"Sakit biasa. Ada tamu."
"Di rumah lo? Terus apa hubungannya?"
"Aaaa! Fahmi! Perut Kiki sakit gegara ada tamu. Masa iya Kiki harus bilang kalau lagi datang bulan!" Wajah Kiki memerah menahan malu.
"Biasanya juga apa-apa bilang." Fahmi terkekeh.
"Tapi kan Kiki malu!" Kiki menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menutupi wajahnya yang ia yakini pasti sudah sangat merah.
"Biasanya juga nggak tahu malu." Fahmi terbahak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E E Y A R A [Completed]
Teen FictionInsyaaAllah lucu 😂 InsyaaAllah ndak nyesel kalo baca. DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA SAYA!!!!!!! Kalian boleh membaca, tapi tolong, jangan diplagiat. Author nulisnya juga nggak gampang, perlu berbulan-bulan buat selesaiin cerita ini. Jadi tolongg, s...