17. Cuma Gue yang Berhak!

2.9K 191 0
                                    

Kiki sedang berada di kantin. Dia tidak sendiri, ada Fahmi dan Wahyu disana.

"Abas ke mana?" Tanya Kiki.

"Ngapain nyari Abas?" Selidik Fahmi.

"Nggak apa-apa." Kiki melanjutkan makan cilok kuah kesukaannya.

"Dapat bukunya?" Tanya Fahmi.

"Dapat. Tapi tadi Kiki nggak bisa ambilnya."

"Kok?"

"Tinggi banget. Terus Kiki minta tolong Kak Nandes."

"Nandes?" Wahyu mengulang.

"Anak basket itu?" Tanya Wahyu entah kepada siapa.

"Nggak tahu. Kelas XII."

"Anak basket, Mi. Yang dulu jadi kapten basket waktu dia kelas XI, kita kelas X." Wahyu menjelaskan tanpa menunggu Fahmi bertanya.

"Oh."

Fahmi ingat, dan Fahmi tahu siapa Nandes. Mekipun Fahmi anak futsal, tapi dia tahu seluruh anak basket karena mereka sama-sama berasal dari ekstrakulikuler olahraga.

"Celana dalam buat abang lo itu, udah lo kasih?" Tanya Wahyu kepada Kiki.

Kiki hanya mengangguk.

"Kemarin Kiki nulis surat buat Bang Ken. Soalnya Bang Ken nggak ada di rumah kayanya. Kiki juga malu kalau ngasih langsung."

"Lo punya malu?!"

"Ck! Kiki tuh pemalu tahu!"

Wahyu terbahak mendengar penuturan Kiki.

"Fahmi! Wahyu ngetawain Kiki, masa."

Fahmi hanya menatap tajam Wahyu.

Wahyu langsung diam seribu bahasa. Baiklah, dia tidak ingin berurusan lebih jauh lagi.

"Fahmi? Tapi Abas sama Thole ke mana?"

"Kenapa?"

"Ya kan biasanya bareng-bareng. Satya juga ke mana?"

"Mereka dihukum." Jawab Fahmi.

"Ha? Kenapa? Kok bisa?"

"Tidur di kelas."

"Kiki juga sering tidur di kelas. Tapi nggak dihukum." Kiki tampak menerawang.

"Ck! Lo kan nggak diajar sama si Jarot!" Wahyu menjitak kepala Kiki.

Jarot adalah nama guru Geografi di SMA Laskar. Dia memang terkenal galak. Murid-murid IPS menyebutnya sebagai predator karena dia siap menerkam dan memangsa murid yang tidak patuh dan melanggar peraturan.

"Fahmii..."

Fahmi menjitak kepala Wahyu lebih keras yang membuat Kiki tersenyum bangga. Fahmi selalu membelanya. Fahmi, Fahmi.

"Bangke!" Umpat Wahyu.

"Cuma gue yang boleh jitak ni bocah." Fahmi justru menjitak Kiki.

Kiki mendengus, sedangkan Fahmi dan Wahyu tertawa terbahak-bahak.

K E E Y A R A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang