Fahmi keluar dari lapangan ketika istirahat. Dia berjalan mendekati Kiki dan Ira diikuti oleh Wahyu dan Satya. Abas dan Thole tidak bisa futsal, jadi mereka tidak ikut ekstrakulikuker futsal.
Fahmi mengambil minumannya yang berada di samping kaki Kiki, dan menenggaknya sampai tersisa serempat saja.
"Udah selesai?" Tanya Kiki.
"Istirahat." Jawab Fahmi seadanya.
Kiki kembali diam dan menatap Fahmi yang dipenuhi keringat.
"Jangan dilihatin terus. Nanti suka." Kata Fahmi cuek.
"Ck! Pede!"
Fahmi hanya terkekeh mendengarnya.
"Fahmi, itu anak basket ya?"
"Menurut lo?"
"Ganteng-ganteng ya."
Pletakk!
Fahmi menyentil kening Kiki.
"Jangan genit!"
"Fahmi ih! Sakit!" Kiki mengelus keningnya yang terasa panas.
"Kiki nggak genit, tahu!" Lanjutnya.
"Siapa yang ngajarin gitu?!"
"Ira." Jawab Kiki sekenanya.
"Lah? Kok gue?" Ira terlihat bingung.
Wahyu menatap Ira tajam.
"Iya, kan tadi Ira yang bilang kalau anak basket ganteng-ganteng. Terus Kiki jadi lihat mereka. Eh, ternyata iya." Kiki menjelaskan dengan polosnya.
"Gu-gue nggak maksud ap-apa-apa kok." Ira gugup karena tatapan tajam dari ketiga lelaki dihadapannya itu, terutama Wahyu.
"Jangan lihat selain gue!" Larang Wahyu.
Satya melirik Wahyu.
"Emang lo siapa?" Tanya Satya.
"M-mm. Maksud gue jangan lihat selain gue, anak futsal." Wahyu membela diri.
Satya justru semakin menatap Wahyu curiga.
"Apaan sih, lo!" Wahyu mencoba melepaskan diri dari tatapan Satya.
Pritttt!
"Balik-balik!" Suara peluit juga teriakan Pak Handoko, guru olahraga kelas XI terdengar.
Wahyu menghela nafas lega karena dia bisa melepaskan diri sementara dari Satya.
"Gue latihan lagi. Jangan genit! Jangan caper sama anak basket!" Fahmi kembali menyentil kening Kiki.
"Iya-iya!" Dengus Kiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E E Y A R A [Completed]
Genç KurguInsyaaAllah lucu 😂 InsyaaAllah ndak nyesel kalo baca. DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA SAYA!!!!!!! Kalian boleh membaca, tapi tolong, jangan diplagiat. Author nulisnya juga nggak gampang, perlu berbulan-bulan buat selesaiin cerita ini. Jadi tolongg, s...