K E E Y A R A [Completed]

29. Bukan Pacar.

SMA Laskar masih sepi. Baru beberapa siswa yang tiba di sekolah pagi ini. Begitu juga kelas XI IPS 2. Hanya ada tujuh siswa yang sudah berada di kelas. Di antaranya Abas, Thole, dan Naina.

Abas dan Thole berangkat pagi karena mereka telah berkencan untuk mengerjakan PR Sosiologi bersama. Kemarin, Thole meminjam LKS Fahmi yang telah dikerjakan oleh Kiki.

"Lo ngapain jam segini berangkat, Na?" Tanya Abas heran.

"Piket. Lo sendiri?"

"Nyontek tugasnya Fahmi, nih." Abas menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Berdua aja?" Tanya Naina lagi.

"Iya. Fahmi mana mungkin berangkat jam segini. Dia mah berangkatnya siang terus. Si Kiki noh suka kesiangan."

"Emang Fahmi selalu sama Kiki terus ya?"

"Iyalah." Jawab Thole asal sembari menyilang LKS-nya.

"Mereka pacaran ya?"

"Kenapa lo mikir gitu?" Abas menatap Naina.

"Eng-enggak. Soalnya kan mereka sama-sama terus."

Thole tertawa terbahak-bahak.

"Kalau gue deket lo terus, kita pacaran nggak, Na?" Tanya Thole.

"Belum tentu." Jawab Naina.

"Sama dong. Fahmi sama Kiki juga nggak pacaran. Mereka sahabatan dari kecil, jadinya deket banget gitu." Thole kembali mengerjakan LKS-nya.

"Buruan, Thol! Lama lo!" Abas menarik LKS Fahmi.

"Njir! Gue bilang jangan panggil gitu!" Thole menjitak kepala Abas.

Abas dan Thole terus saja bertengkar memperebutkan buku Fahmi.

Naina justru melanjutkan piketnya tanpa ada niat mendengarkan pertengkaran mereka.

Otak Naina terus memikirkan tentang ucapan Thole, tentang Fahmi dan Kiki. Tidak bisa dipungkiri jika Naina jatuh hati kepada Fahmi sejak pertama bertemu. Ketika Naina memperkenalkan dirinya di depan kelas, dan pandangan mereka bertemu. Entahlah kenapa Naina bisa tertarik kepada Fahmi, padahal saat itu Fahmi menatapnya dengan tatapan dingin yang tak mungkin tersentuh. Memang, mata elang Fahmi selalu menjadi daya tarik tersendiri.