K E E Y A R A [Completed]

84. Jangan Ngambek, Ki.

Siap-siap!

Tahan nafas!

Author malam ini bakalan update banyak part!!!!
Whehehehehe

1

2

3
.

.

.

.

.

.

Enjoy sayang ❤

_____

Kiki dan Fahmi tengah asyik menyantap bakso mereka.

"Ki? Tu orang kenapa dah?" Tiba-tiba Fahmi menghentikan makannya dan melihat ke arah jalan.

Kiki yang penasaran juga ikut melihatnya.

Saat Kiki tengah mencari-cari apa yang Fahmi maksud, Fahmi mengambil satu bakso di mangkok Kiki.

"Man-"

"Ih! Fahmi! Itu tuh namanya mencuri." Dengus Kiki saat mengetahui aksi Fahmi.

Fahmi hanya terbahak dan mengunyah bakso itu tanpa berdosa.

"Nggak jadi mencuri. Kan ketahuan." Kekeh Fahmi.

"Hishh!" Bukannya marah, Kiki justru menaruh satu bakso di mangkok Fahmi.

"E-eh, ngapain?"

"Fahmi belum kenyang kayanya."

Kiki yang terlalu polos menganggap bahwa aksi Fahmi sebagai bentuk protes karena Fahmi belum kenyang, sampai rela mencuri bakso di mangkok miliknya.

"Gue udah kenyang Ki, tadi iseng aja. Nih, makan." Fahmi menusuk baksonya dengan garpu dan menyuapkannya kepada Kiki.

Kiki membuka mulutnya, menerima bakso itu. Saat Kiki berniat menggigitnya, Fahmi justru memasukkan satu gelinding penuh ke mulut Kiki.

"Fwahmi!" Mulut Kiki penuh sehingga ucapannya tidak jelas.

Fahmi kembali terbahak melihat Kiki yang kesulitan mengunyah karena mulutnya penuh.

Kiki meninju lengan Fahmi disela-sela kunyahannya.

Fahmi masih terkekeh.

Muhammad Fahmi, ketika di depan Kiki menjadi sangat berbeda dengan Fahmi diluaran sana.

"Fahmi ayo pulaaaaang." Rengek Kiki saat dia telah menghabiskan baksonya.

"Udah?"

Kiki mengangguk.

Fahmi bangkit, membayar bakso yang mereka makan dan minuman yang mereka minum. Kiki menumpuk mangkok bekasnya dan Fahmi sebelum akhirnya menuju motor Fahmi lebih dulu.

"Kenapa buru-buru pulang?" Tanya Fahmi saat mengambil helm Kiki, dan memasangkannya.

"Kiki tuh mau belajar."

Fahmi tersenyum dan menyingkirkan rambut depan Kiki yang keluar dari helm.

"Fahmi, tapi beli cendol dulu ya."

Fahmi mendelik, "Nggak."

"Fahmiiii."

"Tempat Mang Pena jauh, Ki. Lawan arah. Nanti sampai rumah kesorean. Lo nggak jadi belajar. Kapan-kapan aja."

Kiki mendengus, dia mencoba naik motor Fahmi lebih dulu saat Fahmi sedang memakai helm.

"E-eh." Fahmi kaget saat motornya oleng dan hampir ambruk karena Kiki yang mencoba menaikinya.