Fahmi dan teman-temannya berada di kantin. Kantin tampak penuh karena banyak murid SMA Gemilang yang berada di sana. Tak terkecuali Bangun dan teman-temannya.
Bangun dan Fahmi bergabung dalam satu meja panjang, bahkan mereka sampai menggabungkan dua meja. Hal itu menjadi sesuatu yang tidak biasa. Dua orang rival duduk berdua, dan makan bersama. Mungkin hanya terjadi di sekolah Fahmi.
Teman-teman Fahmi dan Bangun tampak cair. Mereka saling melempar guyonan, saling mencemooh satu sama lain, dan diakhiri dengan gelak tawa bersama.
Kiki duduk di samping Fahmi dan Ira. Sedangkan Ira duduk di samping Wahyu yang duduk di paling ujung. Selebihnya tidak beraturan. Abas duduk di samping Tegar, Thole duduk di samping Koko, dan Bangun yang duduk di bangku paling ujung bersama Satya, juga teman-teman yang lain yang duduk sembarangan, berbaur, bercampur antara SMA Laskar dan SMA Gemilang.
"Gimana soto kantin gue? Enak kan?" Tanya Abas kepada Tegar yang sedang menyantap soto di sampingnya.
"Enak, ini sambalnya bisa gini ya." Tegar kepedasan karena makan sambal terlalu banyak.
Abas terbahak.
"Iyalah. Cabe jablay semua itu." Ucap Thole.
"Sayang, ya. Jablaynya cuma cabe." Abas menyambar.
"Ck! Kebiasaan, lo. Bener dikit napa. Ada tamu nih." Wahyu mengeplak kepala Abas.
Seluruh orang yang ada di meja terbahak.
Seorang gadis dengan seragam Gemilang memasuki kantin. Sama seperti orang-orang yang baru masuk kantin Laskar saat itu, matanya langsung tertuju kesebuah meja panjang yang dipenuh oleh siswa dengan dua seragam yang berbeda.
Perlahan tapi pasti, gadis molek itu berjalan mendekati meja panjang yang telah penuh.
"Hai, sorry baru gabung." Gadis itu langsung menarik kursi dan duduk di samping Wahyu, penghujung meja.
"Lo dari mana aja, sih? Untung kita belum balik." Dengus Bangun.
"Ya sorry, gue tadi ke toilet dulu."
"Kenalin, ini anak-anak Laskar. Ini Sani." Bangun memperkenalkan Sani kepada Fahmi dan teman-temannya.
"Awewe geulis mah udah kenal, atu." Abas menyambar.
"Lo mah kebiasaan!" Satya menjitak Abas.
"Hai, gue Sani."
"Nama panjangnya siapa?" Tanya Abas.
Sani tersenyum kaku,
"Kenapa dia terus sih yang tanya." Sani mendengus dalam hati.
"Sania Sawita."
"Yang belakang nama bapak lo, ya?" Tanya Thole spontan.
Sani hanya tersenyum.
"Hai Mi, long time no see, ya?" Tiba-tiba Sani menatap Fahmi dengan senyum yang paling manis, menurutnya.
Fahmi hanya menatapnya datar sembari mengangkat alis kanannya.
"Ah, kamu lupa ya? Aku yang dulu ngasih kamu minum waktu di SMA Gemilang."
"Ck! Sok-sokan lo pakai aku-kamu." Cibir Tegar.
"Apaan sih, lo!" Bisik Sani dengan sengit.
"Biarin aja Fahmi lupa, yang penting aku ingat." Abas nyengir kuda.
"Jijik!" Spontan diteriaki oleh orang-orang di meja kecuali Kiki, Fahmi, Bangun dan Sani.
Bangun hanya diam karena dia tahu watak teman satu sekolahnya ini. Sani memang terkenal play girl dan ganjen.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E E Y A R A [Completed]
Teen FictionInsyaaAllah lucu 😂 InsyaaAllah ndak nyesel kalo baca. DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA SAYA!!!!!!! Kalian boleh membaca, tapi tolong, jangan diplagiat. Author nulisnya juga nggak gampang, perlu berbulan-bulan buat selesaiin cerita ini. Jadi tolongg, s...