K E E Y A R A [Completed]

8. Pantang Pulang sebelum dapat Celana Dalam

Sudah hampir satu jam dua sahabat itu mengitari pusat perbelanjaan. Namun, barang yang diinginkan belum kunjung di tangan. Bahkan Fahmi sudah lelah jika harus terus berjalan megikuti gadis di depannya itu. Kalau Kiki jangan ditanya lagi, anak itu seperti robot yang tidak memiliki rasa lelah.

"Lo pengen yang kaya gimana sih?" Tanya Fahmi dengan nada kesal.

"Yang gambar Spiderman sama Ironman." Jawab Kiki santai.

"Ha? Lo mau beliin yang kaya gitu buat Bang Ken?" Mata Fahmi membelalak tidak percaya.

"Hm." Kiki terus mengamati celana dalam yang ada di dalam box disalah satu toko.

"Bener-bener sakit lo."

"Aduh!" Fahmi mengaduh ketika perutnya disikut oleh Kiki.

"Kiki sehat tahu! Kata-kata sama dengan do'a tahu!"

"Terserah lo deh. Terserah!"

"Fahmi, nggak ada." Kiki sudah hampir menyerah.

"Ya terus?"

"Pindah." Kiki menarik tangan Fahmi.

"Semua toko udah kita datengin, tapi tetep nggak ada, Keeyara! Lagi emang harus banget gambarnya Spiderman sama Ironman? Bang Ken bukan bocah. Lo tuh kapan sembuhnya sih?!"

"Ih Fahmi. Itu tuh harus!"

"Ya kenapa harus?!"

"Panjang ceritanya. Ayo cari lagi. Pindah mall."

"Lo bener-bener sakit, Keeyara Asyqilla!"

"Ini udah sore banget. Gue nggak mau lo pulang kemaleman. Mau bilang apa gue sama Tante Amira."

"Nanti Kiki yang bilang sama Bunda. Pokoknya pantang pulang, sebelum dapat celana dalam!" Kiki menarik tangan Fahmi untuk pindah pusat perbelanjaan.

Dengan terpaksa Fahmi terus mengikuti Kiki. Dia pasrah. Kiki mau menariknya ke manapun, dia pasrah. Bahkan Fahmi tidak pernah bisa bilang tidak kepada gadis mungilnya itu. Meskipun awalnya Kiki bilang dia akan bertanggung jawab jika dimarahi Amira, tapi ujung-ujungnya tetap Fahmi yang akan mengaku salah, meski bukan sepenuhnya salahnya. Fahmi bahkan rela dimarahi oleh Amira, untuk kesalahan yang tidak pernah ia perbuat. Fahmi selalu rela dimarahi Amira jika mereka pulang terlambat, padahal Kiki yang bersikukuh mengajaknya bepergian.