Yoona-nya Chanyeol

2.5K 317 58
                                        

Yoona Theala Puruhita.

Nama yang aneh bagi telinga gue. Tapi ternyata, sosoknya lebih mengherankan lagi. Gue selalu berpikir bahwa NGGAK MUNGKIN seorang cewek bisa secantik itu. Yoona ini yang membuat cowok-cowok di sekolah gue terbagi ke dalam dua kategori; naksir Yoona atau homo. Sumpah ini gue nggak bohong.

Gue mendengar namanya dan melihat sosoknya pertama kali waktu kelas 7. Saat itu hari Senin. Selepas upacara, beberapa nama dipanggil ke tengah lapangan untuk menerima penghargaan atas prestasi mereka. Dan si Yoona-something-something ini menjadi salah satunya. Dari yang gue denger, dia habis menang lomba story telling tingkat provinsi.

Gue adalah cowok beruntung yang kemudian bisa satu kelas sama dia tahun berikutnya, lalu dilanjut sekolah lagi waktu SMA, bahkan sekelas selama tiga tahun. Lumayan juga punya temen sekelas yang cantiknya nggak kira-kira macem Yoona. Biasanya, cowok-cowok barisan belakang kalau udah capek dengerin guru ngomong terus ngeliatin Yoona dan kita bisa langsung seger lagi.

Tapi, apa gue langsung naksir dia? Nope. Bagi gue yang waktu itu jadi bucinnya Wendy, Yoona hanyalah objek menyenangkan yang bisa gue pandangin di kala suntuk. Juga teman sesama penggemar anime yang asik diajak ngobrol.

But one thing I knew about her, even back then, was how enchanting she was (and still is anyway). Yoona bisa membuat semua orang menatapnya kagum ketika dia berbicara di depan kelas, meskipun cuma mempresentasikan tugas. Pribadinya yang selalu menyenangkan dan binar di matanya yang membuat semua orang terpaku ketika menatapnya membuat Yoona dengan mudah disukai banyak orang. Dari temen seangkatan, kakak dan adik kelas, guru-guru, bahkan penjaga sekolah.

Siapapun yang nggak kenal Yoona akan mengira dia unapproachable, cewek cantik yang cuma bisa lo bayangin aja tanpa bisa didekati. Padahal kenyataannya nggak begitu. Mereka nggak tau aja kelakuan Yoona kalo di kelas.

Yoona bisa jadi cewek urakan yang bikin cowok-cowok baris belakang nyesel ngefans sama dia. Belom lagi porsi makannya yang hampir sama kayak cowok. Atau ocehannya yang sering nggak bisa direm, nyerocos mulu kayak kereta, bikin kita semua nggak heran kalau akhirnya dia jadi penyiar radio. Tapi bahkan ketika Yoona makan cilok diem-diem ketika jam pelajaran, atau ketika dia joget-joget Korea norak di depan kelas, nggak ada yang bisa benci dia. That's just how lovable she is.

Gue mungkin nggak jatuh cinta sama Yoona di pandangan pertama, tetapi sekarang gue nggak yakin bisa jatuh cinta sama seseorang lebih dalam dari ini.

Yoona tuh selalu punya cara untuk bikin gue pengen maki-maki diri sendiri karena gue rela jadi bucin dia sampai kapanpun. Dan gue selalu berubah jadi dangdut kalau menyangkut dia. Gue, seorang drummer, bisa jadi sebucin ini? Sehun yang paling males ngadepin gue kalo gue lagi mode bucin.

"Gue nebeng lo ya," kata Sehun setelah kita kelar latihan.

"Tapi jemput Yoona dulu terus anterin dia balik."

Sehun menghentikan gerakan beres-beresnya. "Ahelah, nggak jadi deh."

"Yaelah, nganter dia balik doang."

"Ogah. Habis ini pasti kita mampir makan dulu, kan? Ya males gue liatin lo berdua."

Gue ketawa aja. Semenjak putus dari pacarnya, Sehun jadi makin sensitif. Dia selalu senewen kalo liat gue sama Yoona karena memang gue dan Yoona adalah tipe pasangan yang santai-santai aja mengumbar kontak fisik di hadapan umum. Hehehe.

Yoona emang kadang keliatan sok cuek dan sok galak, tapi gue tau dia paling suka diuyel-uyel. Gue sih enak-enak aja ya, kan?

Kayak sekarang ini. Dari tadi Yoona nemplok di punggung gue, ngikutin gue ke manapun.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang