*Ternyata ini udah kependem di draft lama banget. Walaupun singkat, mending aku publish aja daripada sayang dianggurin doang. Enjoy!*
***
"Jangan lupa nanti futsal mulai jam 10 ya, abis basket selesai. Bola sama keperluan buat wasit udah beres, kan?"
Yoona mengangguk menghadap ketua OSIS-nya. "Udah kok, udah gue sendiriin kemaren."
"Oke. Lo di papan skor jadinya?"
"Yap."
Setelah itu, satu-persatu pengurus OSIS keluar dari ruangan dan bersiap untuk class meeting hari itu. Sementara Yoona masih bertahan di tempatnya, memegang kepala yang tiba-tiba terasa semakin pening.
"Woy, Markonah!" panggil Baekhyun yang juga masih bertahan di ruangan. Baekhyun melangkah mendekat lalu mengamati lekat-lekat kaus panitia yang dipakai Yoona. Gestur ini membuat kening Yoona berkerut.
"Ini baju lo kebalik bukan sih?"
"HAH?" Yoona langsung bangkit berdiri, meraba-raba bajunya untuk memeriksa. Dan ternyata benar, bajunya memang terbalik. Bagian dalam di luar dan bagian luar di dalam.
"KOK LO GAK BILANG DARI TADI SIH???!!" pekik Yoona panik. Jadi dari tadi dia rapat, dia gak sadar bajunya kebalik??? Dan kemungkinan teman-temannya sudah menyadari hal itu.
Baekhyun tergelak. "Gue takut salah liat aja tadi. Ke toilet gih, malu-maluin lo."
Yoona mencibir sebelum bersiap ngacir ke toilet. Tapi belum sampai ia melewati pintu ruang OSIS, Baekhyun sudah memanggilnya lagi. "Sama ke kantin beli makan apa gitu. Pucet banget lo kek kain kafan."
Kalau untuk hal satu itu, Yoona sudah tahu. Dari tadi sebelum berangkat sekolah juga ia sudah sadar kalau wajahnya pucat. Bukan itu saja, ada lingkaran hitam di bawah matanya yang pasti akan kentara kalau dilihat dari jarak dekat. Ini semua karena ia tidak bisa tidur semalam.
Gimana bisa tidur, sih, kalau abis putus sama pacar lewat telepon? Kalau ia bukan panitia class meeting pasti ia memilih untuk bolos hari ini. Yang ia inginkan sekarang hanya berguling di bawah selimut sepanjang hari, menangisi hubungannya yang kandas karena terpisah jarak.
Haaaaahhhh dasar LDR kentut.
Tapi lebih kentut lagi cowok di hadapan Yoona yang entah datangnya dari mana, tiba-tiba menyomot pastel di piring Yoona dan melahapnya tanpa dosa. Cowok tinggi dengan kuping lebar itu sudah mengenakan seragam basket, siap berlaga setengah jam lagi. Dan tidak seharusnya dia di kantin sekarang.
"Laper gue," katanya santai dengan mulut penuh. Tidak menyadari kalau cewek di depannya sudah siap membunuh.
Tapi alih-alih mengamuk seperti rencana awal, Yoona hanya melengos. Dia sedang kekurangan tenaga, meladeni cowok di depannya ini hanya akan membuat tenaganya makin minus. "Gak baik habis makan langsung olahraga."
Chanyeol, begitu cowok itu biasa dipanggil, sempat mengangkat sebelah alis sekilas, mungkin bingung dengan respon yang tidak biasa. Tapi lalu dia mengangkat bahu acuh. "Pastel sebiji doang mana bisa dianggep makan. Lagian lo ngapain di sini deh? OSIS lain pada wira-wiri tuh."
Gue lagi patah hati dan gue males ketemu orang. Itu yang ingin Yoona katakan. Tapi tentu saja dia tetap bungkam.
"Melipir bentar, belum sarapan gue tadi."
Chanyeol manggut-manggut. Sekarang tidak hanya makanan Yoona yang jadi sasaran. Segelas milo hangat yang masih lumayan penuh itu juga tidak luput dari mulut vacuum cleaner-nya. Masih untung ia tidak meminum dari sedotan yang tadi dipakai Yoona, melainkan langsung dari gelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day by Day
Fiksi PenggemarKumpulan cerita kocak, aneh, dan menggemaskan tentang keseharian Yoona dan Chanyeol. [Diadaptasi dari akun RP Chanyeol dan Yoona di instagram yang aku bikin beberapa waktu lalu. Yang belum follow, boleh difollow dulu yaa namanya @/yoonatheala dan @...