Someone from the Past

1.9K 301 90
                                    

Dress berbahan tulle warna abu-abu yang jatuh sedikit di atas lutut. Rambut lurus sebahu yang ia biarkan tergerai. Make up natural dengan pulasan MAC Satin Lipstick shade Mocha di bibir. Lalu pouch kecil yang serasi dengan high heels-nya. Yoona sudah siap pergi kondangan. Hanya saja, kali ini tanpa Chanyeol.

Tapi, berhubung hari ini yang menikah adalah tetangga, satu rumah pun berangkat bersama, termasuk Yuri yang baru pulang semalam. Si sulung di keluarga Yoona itu tidak ada jadwal terbang selama 4 hari ke depan.

"Dara bukannya kakak kelas kamu SMA? Dua tahun di atas kamu, kan?" tanya Yuri pada Yoona di tengah perjalanan menuju The Dharmawangsa, venue kondangan malam ini.

"Suaminya temen seangkatan Kakak, kan?"

"Donghae setahun di atas gue, ya."

"Mantan juga gak sih?" Seohyun nyamber dari tengah-tengah Yoona dan Yuri.

Yuri berdecak. "Donghae cuma dua kali jemput ke rumah udah dikira pacar gue aja."

"Tapi sedih banget gak sih, Kak? Dulu Kakak yang deket sama Kak Donghae, eh dia nikahnya sama tetangga kita," Yoona menimpali. "Sedangkan Kak Yuri masih single sekarang."

"Pah, turunin aja ni dua curut di jalan!!" adu Yuri pada Papa yang hanya tertawa mendengarkan celotehan putri-putrinya.

"Kak Yuri nyarinya yang bisa biayain resepsi minimal di Dharmawangsa juga sih, jadi berat. Soalnya banyak cowok tajir, tapi belum ada yang mau sama Kakak kalian."

"Mamah!!! Jangan ikut-ikutan deh!"

Begitulah kalau tiga bersaudara itu berkumpul. Tidak ada momen hening di antara mereka. Yang ada rame-rame dan ribut-ribut.

Segara Ballroom The Dharmawangsa yang dijadikan tempat resepsi malam itu begitu ramai. Maklum, kedua orang tua mempelai sama-sama berkecimpung di politik, makanya resepsi harus besar-besaran dan mengundang orang-orang penting.

"Gue kalo nikah ogah banget deh serame ini," bisik Yuri di telinga Yoona sambil melihat sekeliling.

"Ini sih pasti sebagian besar kenalan emak sama bapaknya," balas Yoona yang disambut anggukan semangat dari Yuri.

Baik Yoona, Yuri, Seohyun, maupun orang tua mereka sudah berpencar. Yuri bertemu teman SMA-nya, Seohyun lebih tertarik bergabung dengan beberapa tetangga seumurannya, Papa dan Mama jelas sibuk bersosialisasi, sementara Yoona sibuk memilih makanan.

Ketika hendak mengambil tiramisu, Yoona nyaris menjatuhkan piringnya. Sosok yang begitu familiar baginya terlihat berdiri tepat di sampingnya, sama-sama sedang mengambil dessert. Sadar diperhatikan, laki-laki di awal 60an itu berbalik menatap Yoona.

"Om Irawan, kan?"

Sosok di sebelah Yoona ikut terkejut. "Loh, Yoona ya?"

Mereka berdua langsung menyingkir dari stan dessert sebelum menghalangi tamu lain. Yoona menyalami tangan orang yang ia panggil Om Irawan tadi dengan hormat.

"Apa kabar kamu?"

"Baik, Om," jawab Yoona dengan senyum ramah untuk menyembunyikan rasa gugup yang mendadak muncul. "Om apa kabar? Tante sehat, kan?"

Om Irawan terkekeh. "Alhamdulillah kami berdua sehat. Kamu di mana sekarang?"

Tahu bahwa yang dimaksud adalah kuliahnya, Yoona langsung menjawab, "Di Jakarta aja, Om. Om sendirian aja?"

Yoona nyaris mengutuk diri sendiri karena melontarkan pertanyaan barusan. Yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan.

"Sama Tante tadi, tapi Tante lagi ketemu temen. Oh, Ichang juga ikut kok. Bentar, ya, Om panggilin."

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang