September 2017
Pukul 5.30 pagi, Yoona sudah sampai di kampus. Hari ini hari kedua ospek jurusan. Sebagai panitia, semua harus sudah di lokasi sebelum pukul 6.00 karena apel pagi dimulai pukul 7.00.
Tapi ada yang berbeda dengan Yoona pagi ini. Ia bersin berkali-kali. Hidungnya merah. Wajahnya pun sedikit pucat.
"Lo flu atau gimana?" tanya Irene khawatir.
"Mungkin. Gak enak nih badan gue, rasanya dingin banget gitu."
"Pake jaket yang lebih anget gih."
Yoona menggeleng sambil mengeratkan jaket himpunan ke tubuhnya. "Pake jahim aja cukup kok. Paling karena gue tadi mandi pake air dingin aja nih."
"Yoona, habis gue ngomong, kreatif langsung masuk buat ambil tugas ya," Kyuhyun, ketua panitia osjur, masuk ke ruang tim kreatif.
"Siap, Kak," jawab Yoona. "Udah mau mulai briefing-nya?"
Kyuhyun mengecek jam di pergelangan tangannya. "10 menit lagi, ya."
Setelah itu, Yoona dan tim kreatif lain kembali mengecek pekerjaan mereka. Apa saja tugas yang harus dikumpulkan para maba hari ini, pembagian pengecekan, dan tugas mana saja yang akan diberikan nanti sore. Pekerjaan tim kreatif memang tidak terlalu terlihat, tapi cukup berat. Mereka harus memberikan tugas yang kiranya sesuai dengan apa yang nanti akan dihadapi maba di dunia perkuliahan yang sesungguhnya dan masih harus memeriksanya satu-persatu. Otak Yoona serasa diperas selama osjur ini.
Ketika masih sibuk berdiskusi, ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan masuk dari Chanyeol. Yoona izin untuk menerima panggilan itu di luar.
"Ya? Kenapa, Chan?"
"Map kamu ketinggalan di mobil aku kemarin. Aku nggak cek isinya tapi siapa tau penting. Mau aku anterin ke Fikom?"
Ah, iya. Untung saja Chanyeol mengingatkan. Map itu berisi contoh-contoh tugas maba yang sudah dikerjakan tim kreatif sebelumnya. Bisa berabe kalau hilang atau ketinggalan.
Tidak sampai lima menit kemudian, mobil Chanyeol terlihat memasuki pelataran parkir Fikom, tempat Yoona menunggu sejak menutup telepon tadi. Yoona cepat-cepat menghampiri.
"Hey! Makasih udah dianterin!" Yoona menerima uluran map dari Chanyeol yang masih di dalam mobil.
Chanyeol mengamati wajah Yoona cukup lama. "Kamu sakit?"
"Bersin-bersin doang dari tadi. Kayaknya cuma kedinginan deh," jawabnya cepat. Ia tidak mau membuat Chanyeol khawatir. Cowok itu kadang suka lebay, Yoona cuma gejala flu aja langsung kekeuh mau nganter Yoona ke dokter.
Chanyeol berdecak. "Lagi sibuk gini jangan sampe sakit." Ia terlihat mengambil sesuatu dari jok belakang, lalu membuka pintu mobil. Yoona yang masih menempel di pintu pun langsung melangkah mundur.
"Pake jahim doang gak cukup. Nih, dipake. Dilepasnya nanti kalo udah siang, udah ada matahari."
Yoona menatap hoodie hitam Chanyeol yang kini sudah berpindah ke tangannya. "Tapi kan ini pasti gede banget. Aku nanti harus ngomong di depan, kan malu," gerutunya.
"Ck, biasanya juga kalo pinjem hoodie gak pernah dibalikin," cibir Chanyeol. "Pake aja. Bilang ke ketua panitia kalo kamu sakit."
"Hmmm," Yoona menggumam, antara ikhlas dan tidak ikhlas. Hoodie Chanyeol akan terlihat seperti dress di tubuhnya. Dan ia tidak ingin kehilangan wibawa sebagai tim kreatif yang tegas di depan maba nanti. Mana takut mereka sama kakak tingkat yang badannya tenggelem sama hoodie gitu?
"Semangat, ya!" Chanyeol mengusap puncak kepala Yoona dengan lembut. Yoona langsung luluh. Harusnya ia mengerti kalau Chanyeol hanya mengkhawatirkan kesehatannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/155634148-288-k588930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Day by Day
Hayran KurguKumpulan cerita kocak, aneh, dan menggemaskan tentang keseharian Yoona dan Chanyeol. [Diadaptasi dari akun RP Chanyeol dan Yoona di instagram yang aku bikin beberapa waktu lalu. Yang belum follow, boleh difollow dulu yaa namanya @/yoonatheala dan @...