Deep Talk

1.7K 261 62
                                    

Mungkin obrolan Yoona sama Chanyeol bakal bikin kalian bosen, jadi aku warning dulu aja. Tapi, anyway, enjoy!

***

Dari jauh, Chanyeol bisa melihatnya. Walaupun terhalang jarak beberapa meter dan tumbuhan di dalam pot yang sedikit menutupi pandangan, punggung mungil dan cepolan rambut itu akan mudah ia kenali di manapun.

Suara roda koper kecilnya menarik perhatian satpam di depan. Chanyeol mengulas senyum ramah sebelum menunjuk seseorang yang tengah duduk memunggunginya di sofa lobby. Satpam itu seolah paham karena ia mengangguk pelan.

Sosok yang memunggunginya masih belum menyadari kehadirannya, bahkan ketika jarak mereka hanya tersisa setengah meter.

"Seru banget, sih?"

Ponsel di tangan gadis itu nyaris terlempar tepat sedetik setelah Chanyeol mencondongkan tubuh untuk berbisik di dekat tengkuknya. Yoona memutar tubuh cepat dan tepat seperti dugaan Chanyeol, gadis itu langsung memekik riang.

"Chanyeol!!!"

Chanyeol tertawa gemas. Ia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Tanpa diminta, Yoona langsung menghambur ke dalam pelukan Chanyeol.

"Kangen bangeeeet," kata Yoona di dada bidang yang sangat ia rindukan itu.

Chanyeol membelai belakang kepala Yoona sebelum mengecup puncaknya. "Aku juga."

Yoona menjauhkan diri tanpa melepaskan lingkaran tangannya di pinggang Chanyeol. Ia mendongak untuk berlama-lama memandangi wajah pacarnya yang sudah berminggu-minggu hanya ia lihat lewat layar ponsel.

"Ganteng banget deh, ngeselin." Wajahnya berubah cemberut, membuat Chanyeol mengangkat alis heran.

"Loh kok ngeselin sih?"

"Nih, liat, aku udah gembel," Yoona menunjuk tubuhnya sendiri yang hanya dibalut kaus dan celana tidur seadanya.

"Masih jauh lebih cantik dari Yoona SNSD kok." Chanyeol menyentuh ujung hidung Yoona dengan jari telunjuk sebelum melepaskan pelukannya.

"Kamu beneran nggak papa nggak masuk besok?" tanya Yoona sembari mereka berdua berjalan menuju lift yang akan membawa mereka ke unit Yoona.

"Jatah izin masih ada 2 hari. Aku pake aja."

Yoona tersenyum maklum. Setelah keduanya masuk ke dalam lift, Yoona langsung memeluk Chanyeol dari samping.

"Masih penuh banget ya kepalanya?"

Chanyeol secara otomatis melingkarkan lengannya di bahu Yoona. "Gitu deh. Makanya butuh kabur bentar. Seneng juga kan kamu?"

Yoona nyengir lebar. Ia tidak melepaskan pelukannya di tubuh Chanyeol bahkan ketika keduanya sudah sampai di unitnya. Itu hanyalah salah satu cara Yoona untuk menenangkan Chanyeol.

Beberapa hari ini Chanyeol selalu mengeluh padanya. Kesibukannya di tempat magang mulai menghambat kreativitasnya di bidang musik. Ia tidak pernah berhasil menyelesaikan satu lagu dan itu membuatnya frustrasi.

Chanyeol dan musik memang sudah seperti kembar siam yang tidak bisa terpisahkan. Cowok itu seperti kehilangan pegangan saat ia merasa seolah-olah musik sedang direnggut dari hidupnya secara perlahan.

Hal itu yang akhirnya membuatnya dengan impulsif membeli tiket ke Singapura dan langsung terbang ke sana. Ia butuh bertemu vitaminnya.

"Irene ke mana?"

Apartemen Yoona sangat sepi, tidak ada tanda-tanda keberadaan Irene.

"Dia lagi keluar sama Jenny. Nggak tau deh mau balik atau nggak. Kamu malem ini tidur sini, kan?" Yoona mengulurkan segelas air putih pada Chanyeol.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang