Semenjak masing-masing anggota sibuk magang, studio Threesixty selalu kosong setiap hari. Paling hanya Chanyeol yang tiap weekend nongkrong di sana. Selain karena dia nggak bisa seminggu tanpa pegang alat musik, yang biasa menemaninya saat weekend pun sedang nggak ada di sini.
Weekend ini, karena Yoona sedang di Jakarta, ia sebenarnya punya rencana untuk mengajak ceweknya itu jalan-jalan. Ke mana saja. Ke tempat-tempat yang biasa mereka datangi, atau sekadar menyusuri jalan tol tanpa tujuan yang jelas. Tapi Yoona justru malah ingin menghabiskan malam minggu di studionya.
"Yakin mau di sini aja?" tanya Chanyeol di telepon siang itu, hanya untuk memastikan sekali lagi.
"Yakiiin. Aku kangen studio."
Chanyeol pun mengalah. Lagipula dia memang sedang ada lagu baru yang dari kemarin menari-nari di pikirannya.
Sekitar pukul 4 sore, akhirnya Yoona datang ke studio. Chanyeol mengangkat kedua alis melihat pacarnya itu masih terlihat rapi, bahkan riasan wajahnya belum dihapus.
Yoona nyengir. "Langsung cus ke sini abis lamarannya Kak Sooyoung."
Sooyoung adalah sepupu Yoona yang hari ini mengadakan acara lamaran atau tunangan di rumahnya.
Yoona berjalan menghampiri Chanyeol yang tengah duduk di depan set keyboard dan komputer lalu mengecup pipinya sebelum mendaratkan pantat di sofa sebelahnya.
"Lagu baru?"
"Hmm. Mau denger? Belum jadi, sih."
Dengan satu anggukan dari Yoona, Chanyeol memutar potongan lagu yang baru saja ia gubah. Lagu itu masih dalam bentuk melodi sederhana yang dimainkan dengan keyboard. Belum ada campur tangan instrumen lain apalagi lirik.
"Bagus. Lembut gitu, enak melodinya. Mau tentang apa?"
"Sebenernya aku kepikiran lagu ini kemarin abis anter kamu pulang."
Mata Yoona sedikit melebar. "Really?"
Chanyeol mengangguk tanpa menatap Yoona. Ia kembali sibuk dengan layar komputernya.
"Yep. Jadi mungkin lagunya tentang... pulang?"
Karena tidak ada suara dari Yoona, Chanyeol pun menoleh, hanya untuk mendapati Yoona berdiri tepat di sebelahnya dengan mata berkaca-kaca.
"Loh... kenapa, sih?" Tentu saja Chanyeol bingung.
Tanpa menghiraukan pertanyaan Chanyeol, Yoona berjalan ke arah belakang cowok itu untuk memeluknya erat. Kepalanya ia tumpukan pada bahu Chanyeol yang lebar.
"Ternyata emang aku kangen banget."
Oh, ini toh.
Chanyeol tertawa pelan. Ditepuknya dengan lembut tangan Yoona yang melingkar di depan dadanya. "Iya, iya. Udah, nggak usah nangis. Tar luntur tuh maskara."
Merasa kesal, Yoona langsung mendaratkan satu toyoran di kepala Chanyeol. Cowok itu terbahak.
"Lagi mellow juga," gerutu Yoona dengan wajah ditekuk.
"Dih, gitu aja ngambek." Chanyeol meraih tangan Yoona, tiba-tiba menariknya untuk duduk di atas pangkuannya.
Pipi Yoona langsung memerah dengan posisi seperti ini. Tapi Chanyeol tampak sangat santai. Chanyeol bahkan lagi-lagi kembali sibuk dengan komputer di hadapannya, seolah tidak terjadi apa-apa.
"Chan..." bisik Yoona.
Ia benar-benar merasa malu dengan posisi mereka sekarang. Apalagi hanya ada mereka berdua di studio. Apapun bisa terjadi. Dan Yoona... ia mendadak teringat kejadian di mobil waktu itu, saat Chanyeol sedang sakit dan mereka sedikit... terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day by Day
FanfictionKumpulan cerita kocak, aneh, dan menggemaskan tentang keseharian Yoona dan Chanyeol. [Diadaptasi dari akun RP Chanyeol dan Yoona di instagram yang aku bikin beberapa waktu lalu. Yang belum follow, boleh difollow dulu yaa namanya @/yoonatheala dan @...