November 26th (CY's Bday Countdown)

1.8K 295 128
                                    

Yang udah lupa sama ceritanya boleh banget baca ulang series Bday Countdown dari awal. Btw aku dengerin lagunya Taeyeon yg Blue selama nulis chapter ini dan itu bantu bgt buat dapet feelnya. Bisa didengarkan di mulmed :)

***

How does it feel? Knowing your life is a mess and you don't want anybody get close because you're just too afraid of bringing them into the mess you created. But what if that someone happens to be the one you actually need the most?

Mungkin ini yang dimaksud masa-masa terberat selama kuliah. Yoona harus jungkir balik menyeimbangkan akademisnya dengan kegiatan di luar kampus yang begitu banyaknya. Bolak-balik kampus demi konsultasi dengan dosen pengampu mata kuliah, dilanjut kegiatan di himpunan yang juga sedang menangani banyak proker menjelang akhir tahun, dan pekerjaannya yang bisa dikatakan sedang tidak stabil.

Yoona tidak pernah merasa tidak percaya diri. Ia selalu yakin dan puas dengan apa yang ia lakukan. Hanya saja, mungkin kali ini waktu yang salah.

Mengapa Chanyeol harus meminta menjauh di saat ia sedang sangat membutuhkannya? Dan mengapa di saat ia mulai kehilangan rasa percaya dirinya?

Benar apa yang dikatakan orang-orang. Ketakutan terbesar seseorang terkadang hanyalah pikiran-pikiran mereka sendiri. Dan Yoona terlanjur tenggelam dalam ketakutannya sendiri tanpa tahu jalan keluar.

Ia takut Chanyeol tidak lagi membutuhkannya. Ia takut ia tidak pantas berada di samping Chanyeol. Ia takut kalau mereka sudah mulai mendekati garis akhir.

"Lo nggak fokus."

Teguran Siwon langsung menyadarkan Yoona dari lamunan panjangnya. Ia mengerjapkan mata berkali-kali, terlihat bingung. "Gimana, Kak?"

Siwon tersenyum maklum. "Lo lagi nggak fokus. Badan lo di sini tapi pikiran lo nggak tau ke mana."

"Ah, maaf," Yoona merasa tidak enak. Pasalnya mereka sedang membahas hal penting. "Kurang tidur gue kayaknya."

"It's okay. Gue denger-denger lo dapet tambahan tugas dari Bu Sita, ya? Makanya otak lo jadi kececer gini."

Yoona terkekeh oleh pemilihan kata itu. "Keliatan banget ya kalo otak gue lagi kececer? Iya nih, Bu Sita bilang paper gue kemarin bisa dikembangin lagi dan beliau minta gue untuk memperdalam, biar dapet bonus."

"Tapi lo baik-baik aja, kan?"

"Apaan sih nanyanya gitu banget. Gue baik-baik aja, Pak. Cuma agak capek aja. Makanya yuk ini kita kelarin karena gue pengen cepet-cepet balik."

Rapat kecil-kecilannya dengan Siwon berakhir pukul 4 sore. Yoona yang sudah terlalu lelah dengan kegiatan hari ini pun cepat-cepat membereskan barang-barangnya dan segera pamit.

Baru ketika di depan mobilnya, Yoona bisa melihat bayangannya sendiri. Penampilannya hari ini benar-benar jauh dari kata rapi. Ia hanya mengenakan jeans dan sweater seadanya. Wajahnya bebas dari riasan, membuatnya terlihat lebih pucat. Rambutnya juga ia ikat asal-asalan. Pantas saja Siwon khawatir padanya. Gue udah kayak mayat hidup gini.

Ketika ia akan menjalankan mobil, ponselnya berdering, menampilkan telepon dari Baekhyun. Dahinya berkerut ketika mengangkat panggilan itu.

"Kenapa Baek?"

"Lo udah kelar ngampus?"

"Udah, gue lagi mau balik."

"McD depan kampus dulu dong sini, mau bahas buat surprise Chanyeol besok. Ada anak-anak nih."

Yoona terdiam. Ia menjauhkan ponsel untuk mengecek tanggal. Benar, besok ulang tahun Chanyeol. Dan ia hampir saja melupakannya.

Tapi, di saat keadaan mereka sedang seperti ini, masih bisakah mereka merayakan ulang tahun Chanyeol bersama-sama?

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang