Unusual Morning

1.6K 259 73
                                    

Bangun tidur tadi langsung kepikiran ini so, here it is...

***

Yoona membuka tirai kamarnya, membiarkan cahaya matahari masuk menyoroti ruangan berukuran 3 x 3 meter persegi itu. Jam di atas nakas sudah menunjukkan hampir pukul 8 pagi, tapi si penghuni tempat tidur masih bergelung di dalam selimut.

Wajah damai dengan mulut sedikit terbuka itu mau tidak mau membuat Yoona tersenyum. Ia duduk di tepi tempat tidur sebelum menepuk-nepuk pipi Chanyeol lembut.

"Bangun, Chan, temenin aku sarapan."

Chanyeol menggumam malas sebagai jawaban. Alih-alih membuka mata, ia malah menarik selimut semakin erat membungkus tubuhnya.

"Chan, bangun!"

Yoona menggoyangkan bahu Chanyeol lagi, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda ia akan bangun sebentar lagi. Chanyeol justru membalikkan tubuh untuk memunggungi Yoona, sebelum memeluk kembali guling di sampingnya.

"Ck, dasar kebo!" Yoona berdecak. Tidak punya kesabaran lebih, Yoona akhirnya memilih jalan terakhir untuk membangunkan Chanyeol.

"Woy monyet bangun nggak lo?!" Pukulan keras nan bertubi-tubi ia daratkan di seluruh tubuh Chanyeol, membuat si empunya berteriak kesakitan.

"Aduh duh jangan bar-bar napa?!" teriak Chanyeol kesal karena tidurnya terganggu.

Tadi malam mereka sempat terbangun karena merasakan beberapa bagian tubuh mereka mati rasa. Tidur berdempetan di sofa yang sempit, apalagi dengan tubuh sebesar Chanyeol, ternyata sangat tidak recommended. Keduanya memutuskan untuk tidur di kamar sesuai perjanjian; Chanyeol di kamar Yoona sementara Yoona di kamar Irene. Begitulah realita dari "tidur sambil berpelukan sepanjang malam".

"Bangun! Temenin aku sarapan!!" semprot Yoona galak sebelum memukul wajah Chanyeol sekali lagi dengan bantal.

Chanyeol menggeram dongkol. Dengan terpaksa ia menyibak selimut dan berat hati meninggalkan kehangatan kasur. Daripada Yoona melakukan manuver lebih kejam seperti menyiram Chanyeol dengan air, misalnya, lebih baik ia segera menurut.

Aroma kopi dan mentega langsung menyambut Chanyeol begitu ia menginjakkan kaki di dapur. Yoona, sudah rapi dengan pakaian kerjanya, tampak sibuk menyiapkan sarapan.

Dan pemandangan itu nyaris membuat Chanyeol terjungkal.

Yoona, memasak, dan dapur tidak pernah bisa disatukan dalam kalimat yang sama. Tapi apa yang dilihatnya saat ini benar-benar membuatnya terpaku. Tidak pernah sekalipun, bahkan dalam imajinasi terliarnya, ia membayangkan Yoona sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Who are you and what have you done to my girlfriend?" tanya Chanyeol takjub.

Yoona menoleh lalu mendengus keras. "Nggak usah ngeledek."

"Sejak kapan kamu lincah di dapur?"

"Sejak aku merasa harus bikin makanan sendiri kalau nggak mau makan rumput tiap hari kayak kambing. Cuci muka dulu sana, ih!"

Wajah keheranan Chanyeol pun langsung berganti menjadi cengiran bodoh. "Hehehe... berasa punya..."

"Istri?" Yoona memotong kalimat Chanyeol dengan bibir menahan senyum.

"Pembantu, wlek!!" Chanyeol menjulurkan lidahnya lalu secepat kilat kabur ke kamar mandi sebelum Yoona melemparkan teflon yang tengah di pegangnya ke arahnya.

Yoona memaki berkali-kali sebelum melanjutkan aktivitasnya menyiapkan sarapan. Toast dan scrambled egg untuk mereka berdua, kopi untuk dirinya sendiri, dan segelas susu untuk Chanyeol.

Day by DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang