Bunga menatap pantulan dirinya sendiri di cermin ruang ganti perempuan. Ia terus meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ia pasti akan menang dalam permainan basket hari ini.
"Bunga!! Lu lama amat." Kata Selvina sambil menggedor-gedor pintu ruang ganti dari luar.
"Iya, sabar."
Dengan cekatan Bunga mengikat satu rambutnya, seperti ekor kuda. Dan segera keluar, menuju lapangan basket.
Sampai di lapangan Bunga melihat Riska sedang asik memoles make up di wajahnya, dan ia melihat Felix sedang fokus membaca buku novelnya. Sementara Nissa sedang nguap-nguap di pinggir lapangan.
Selvina berdiri di tengah lapangan sambil terus menggerutu dan menggumamkan kata 'nyebelin.'
Saat ini di tengah lapangan sudah berdiri lima orang lelaki dengan angkuhnya, mereka adalah Hendri ketua ekskul basket, Rayno yang adalah gebetan Riska, Wildan sang wakil ketua osis, Allan, dan Raffi. Di tim permpuan sudah berdiri, Nissa yang lagi ngupil, Felix yang fokus ama bukunya, Bunga yang lagi netep Raffi dengan mengintimidasi, serta Selvina dan Riska yang sama-sama sedang menggerutu kesal.
"Ya lord, panas banget harinya. Entar gue kepanggang gimana?" Keluh Riska sambil memeluk dirinya sendiri, bermaksud melindungi tangannya dari panasnya matahari.
"Ris Ada Rayno tuh, masa lu kaga mau main." Tunjuk Felix, tanpa buku novel ditangannya.
"Mana, mana?" Riska nengok kanan kiri, entah kenapa dari tadi ia gak sadar kalau ada Rayno disana.
"Nyebelin banget dah kelen semua." Kata Selvina, pada tim lawan.
"Lo semua takut?" Tanya Bunga.
"Kaga lah, ku sepak beserak tulang kering mereka." Ujar Nissa sambil meyilangkan tangannya di depan dada.
Beberapa menit kemudian, Bobom yang merupakan wasit satu meniupkan pluit, maka mulailah Rayno men-dribling bola.
Suasana saat bermain basket begitu riuh karena saat itu banyak para gadis yang melihat pertandingan menyorakkan nama Raffi.
Raffi ayo, semangat bebeb acu!!
Wih, Raffi guanteng banget dah lu.. mirip oppa, oppa korea!!
Raffi I love you, semangat mainnya, kalahin tuh para cewe songong.
"Abis main ini, ku patahkan semua tulang-tulang kau." Guman Nissa saat mendengar ia dan teman-temannya disebut cewe songong.
Ayo Raff, lo pasti menang!
Terlihat Wildan sedang mengoper bola pada Raffi, dan saat itu suasana menjadi sangat-sangat riuh, sampai memekik telinga.
"Ah, anj*eng. Gak fokus nih gue ngeliatin babang Rayno." Umpat Riska
"PENGUMUMAN!"
Sontak suasana menjadi hening, saat suara bu Florentia terdengar melalui Mic dan pengeras suara.
Dalam hati semua orang nampak bertanya-tanya.
"Untuk merayakan Ulangtahun sekolah kita yang ke 55 tahun, besok malam kita akan mengadakan acara. Silahkan anggota osis untuk ke ruang ibu sekarang juga."
Hening sesaat, lalu semua orang yang ada di lapangan basket mulai bersorak-sorai gembira. Karena ada yang gak sabar pakai baju barunya lah, ada yang gak sabar gandengin tangan pacarnya lah, ada juga yang gak sabar pake sempak baru, beha baru dan segala macamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressive Love [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-pindah sekolah. Cowok itu sempurna bagi semua orang, tapi tidak bagi Bunga. Bagi Bunga cowok itu hany...