23

31.9K 809 22
                                    

"Kenapa lu gak bilang sama gue, Bung?" Tanya Rangga, yang semakin mengeratkan pelukannya. Tanpa pernah mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan dingin, yang sulit di artikan.

Bunga yang awalnya gak ngerti dengan keadaan ini, akhirnya dengan perlahan mengerti maksud pembiacaraan Rangga. Dan ia mendorong pelan Rangga agar melepas pelukannya.

***

Di kelas saat itu jamkos, karena kebetulan semua guru lagi rapat. Ya, karena mau Ujian Akhir Semester gitulah. Di kelas nampak ada Bunga yang lagi melamun di tengah-tengah keramaian kelas.

Ada Nissa yang asik Live Streaming sambil ngupil manis. Riska yang lagi baca Wattpad sambil nangis bombay. Sementara Liya dan Anggun lagi mabar ML bareng Husein, Rendy dan Anggito.

'Raffi mana ya? Kok kaga keliatan dari tadi?' Tanya Bunga celingak-celinguk.

Bunga POV

Hari ini di kelas rame banget, semua orang keliatannya bahagia bat lah. Karena ma'am Salie hari ini gak masuk, denger-denger sih lagi rapat buat Ujian Akhir Semester. Gak kerasa, bentar lagi udah mau ke kelas sebelas.

"Sen, Raffi mana?" Tanyaku pada Husein yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan ke arahku.

"Kaga tau, tadi dia bilang mau cari elu?"

Aku melirik ke jam tangan yang melingkar di tangan kiriku. Sudah jam setengah sembilan. Dari tadi pagi aku sama sekali tidak melihatnya. Dia kemana?

"Bung bolos yuk ke kantin." Ajak Novita, dengan memelas mungkin dia sudah kelaparan.

"Ya udah."

Kami pun pergi ke kantin. Di kantin tidak terlalu ramai, tapi itu cukup membuatku kesal lantaran melihat Raffi sadang bersama.. perempuan, seksi dan cantik.

Baru saja melihatku datang, dia memang minta di lempar pisau atau apa, langsung memegang sambil ngelus-ngelus tuh tangan mulus si perempuan. Playboy dasar! Gak ada otak kau!!!!

Ngapain juga harus marah, seharusnya aku senang kan, dia jadi gak harus ganggu aku lagi. Jadi harusnya aku senang! Ya aku senang, tapi kok berasa sakit ya? Kayak ada orang yang ngasih ke kalian itu janji tapi akhirnya gak ditepatin.

Aku benci itu! Ya, aku benci Raffi. Seharusnya dia gak usah bikin orang nyaman kalau akhirnya juga di tinggalin!

"Bung, yuk balik." Ajak Novita sambil membawa sepelastik makanan ringan. Aku hanya mengagguk setuju, dari pada disini bikin gerah hati.

Kembali ke kelas, aku hanya berdiam diri sambil melihat aksi teman-teman sekelasku yang tertawa riang. Sesekali aku tersenyum, namun ketika sekelebat bayangan Raffi bersama perempuan tadi terlintas di otakku, begitu saja mood-ku berantakan. Sialan.

Ekemm, seharusnya aku memang tidak boleh dekat-dekat dengan Raffi, dekat-deket dengannya hanya membuatku terus mengumpat.

Tiba-tiba dia datang ke kelas, dengan gaya cool-nya, sambil memasukan tangannya ke dalam saku jaketnya. Dan dengan seenak jidatnya langsung duduk di kursi sebelahku. Aku hanya diam, dan dia juga diam. Jangan bilang kami lagi main diam-diam-an?

Ya, aksi diam-diam-an itu berlangsung sampai jam istirahat bahkan sampai jam pulang, dia terus mendiamkanku. Emang siapa yang berharap dia mau bersikap manis. Cih.. emang aku salah apa? Pertanyaan itu yang bikin bingung. Mau nanya juga dia kelihatan bete, sampai setiap aku coba ngeliatin dia natep aku dingin. Hmmm, aku harus apa ini?

"Bung, Niss, Ris, pulang dulu ya. Kak Wulan dah jemput tuh." Pamit Novita di depan gerbang. Riska mengagguk riang sambil ngelanjutin baca Wattpad-nya, Nissa nampak mengacungkan jari jompol sambil ngotak-atik hape-nya dan aku cuma berdadah-dadah biasa.

"Ti-ati." Pesanku pada Novita. Tak lama kemudian mobil sedan warna putih datang menjemput Riska, dan kali ini hanya menyisakanku dengan Nissa.

End Bunga POV

Bunga berdiri menyandar santai di gerbang sekolah, bersama Nissa yang dari tadi menggerutu kesel, lantaran telponnya kaga diangkat-angkat ama kakaknya.

"Kak Hafiz, beneran mau di sambal terasi ini mah." Gumamnya sambil terus menekan-nekan layar smartphone-nya dengan merengut.

"Sabar," kata Bunga, sambil menyedot es capuchino-nya. Tanpa pernah mereka sadari ada Raffi yang duduk di motornya dengan wajah datar. Adohh terlalu gengsi dia tuh mau nganterin Bunga, karena alasan diam-diaman.

Bilang aja lu tadi cemburu ngeliat Bunga ama Rangga lagi adegan Teletubis-_ gengsi amat... UPS!

Raffi: Bachot🌈👐 ah lu thor-_-

***

Jam 22:00

Raffi menutup halaman pertangahan novel 'It's No Secret' sambil menghela nafas.

Terkadang mempertahankan itu tidak semudah mendapatkan. Maka perjuangkan saat kau yakin. Dan lepaskan saat kau ragu. Karena tidak semua orang bisa dengan benar memperjuangan cinta mereka.

Isi bagian tengah buku tersebut.

Bersambung..

Btw, sorry banget ya lama.. gue cuma mau nunggu 30k viewers aja.. 🙂☺

Q and A

Q: Kak Nissa itu orang Batak ya? Tapi kok gak ada marga Bataknya?

Nissa: Nenek gue yg Batak, jadi marganya gak nurun.

Q: Kok Rangga peluk-peluk, Bunga?

Rangga: Suka-suka gw lah, gue mau.

Q: Ada gak cerita tentang Hafiz?

Author: Mungkin nanti ada krena gue lagi bikin Work baru yang pemeran utamannya Nissa.

Q: Bunga itu suka ma Rangga, tapi kok anu sama Raffi?

Bunga: Anu-nya itu opo yo, mbak?

Wkwkwk.. pertanyaan aneh dari @GhostBloody57_ super ngakak

 pertanyaan aneh dari @GhostBloody57_ super ngakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Impressive Love [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang