25

27.6K 798 18
                                    

Abaikan TYPO'S

____

Setelah percakapan ngeleneh dari grup orang-orang gila itu berakhir, Bunga memutuskan mematikan ponselnya dan beranjak tidur.

1:12 PM

Sehabis pulang sekolah, Bunga pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

"Sayang, kamu ikut ketemu-an ama temen mommy kan?" Tanya Khalita yang baru memasuki area dapur.

Ah, ini pasti entar malah dijodoh-jodohin. Mana gue mau ke rumah Raffi. Bilang aja gak bisa ah. Ujar Bunga bermonolog dalam hati.

"Emm, Bunga gak bisa mom. Hari ini ada acara ulangtahun temen."

Khalita tersenyum, seraya mengelus pucuk kepala Bunga. "Ya udah, nanti perginya hati-hati. Lagian nanti mommy sekalian pergi arisan." Jelas Khalita membuat Bunga benar-benar bernafas lega.

Khalita lalu mengambil kunci mobil di atas meja samping televisi, setelah berpamitan pada Bunga. Setelah itu Bunga nampak mamasuki kamarnya untuk pergi mandi.

Beberapa saat kemudian, suara cempreng Nissa sudah menggema di halaman rumah Bunga.

"Bungaaa!!" Panggilnya berteriak. "Bung, ayo, Bung kita nonton ondel-ondel." Malah nyanyi nih bocah.

Setelah beberapa saat kemudian Bunga keluar dengan dress selutut berwarna hitam yang kontras dengan kulitnya. Dipadukan dengan, tas salempang warna biru tua, kalung perak berbandul huruf 'B', plat shoes berwarna putih polos serta rambut panjangnya tergerai.

Penampilannya kali ini cukup membuat paman tukang es cendol yang lewat terpana sekaligus ternganga *Perasaan dari part kemaren lu ngomongin es cendol mulu dah thor🤔*

Biarin gue kan suka es cendol:v ABAIKAN!

Nissa memandang penampilan Bunga dari atas sampe bawah, setelah itu ia geleng-geleng kepala sendiri. "Udah siap? Kalo gitu cyuss lah." Nissa lalu berjalan menuju motornya, lebih tepatnya motor Hafiz, kakaknya.

Oh My gosh! Apa kabar dandanan Bunga entar sampe sana.

Bunga menaiki motor sport silver biru itu dengan sangat hati-hati. Dengan duduk menyamping, Bunga berpegang erat pada jaket denim Nissa.

Nissa mulai menyalakan motornya, dan setelah itu hanya ada suara teriakan Bunga yang menggema di sepanjangan jalan.

🎉🎉🎉

"Hbd, Raff, semoga lu cepat dapat pacar dan kaga mainin cewe lagi." Kata Husein sembari memeluk Raffi, ala-ala cowo gitu.

"Thanks." Balas Raffi dengan senyum tipis. "Nih, semoga hadiah dari jombs kayak gue ber-faedah." Anggito memberikan sebuah kotak kecil yang terbungkus kertas kado warna merah dengan motif hati.

"Tumbenan lu kaga pelit." Sindir Raffi, Anggito hanya mengerucutkan bibirnya.

Setelah itu, Riska, Anggun, Astrit, Rendy, Liya, Felix, Selvina, Riri, dan Novita datang, mereka mengucapkan selamat untuk Raffi, tapi entah kenapa mata Raffi masih mencari sosok orang, yang hatinya sendiri menolak mengakuinya.

Author: Maman tu ego lu sampe kenyang, Raff! #DitampolReadersBejamaah

"Hallaw ani badi hir?" Nissa masuk ke ruang keluarga rumah Raffi, diikuti Bunga yang berjalan agak sempoyongan.

"Astaga Bung, lo kok kayak gembel gitu sih?" Kata Liya yang sedikit syok karena melihat rambut Bunga yang udah berantakan kek rambut mak Lampir di gunung merapi.

Sementara Bunga hanya merenggut dan menatap Nissa datar, seolah menuding dirinya yang bersalah.

Nissa hanya menggaruk belakang kepalanya sambil nyengir, setelah itu ia memberikan sebungkus plastik yang entah apa isinya. "Tuh Bung, kasih hadiah yang kita beli tadi." Kata Nissa sambil melirik jahil ke arah Bunga.

"Nih." Bunga memberikan kotak berukuran sedang sambil menunduk, sebenarnya Bunga masih agak takut melihat tatapan dingin dari Raffi.

Raffi memegang dagu Bunga dengan tangan kanannya, sesaat kedua iris berbeda itu saling bertatapan. Dan itu membuat perasaan Raffi sedikit tenang.

"Ekhem, adakah yang punya baygon. Banyak nyamuk." Kata Riska sambil memukul pelan tangannya, seolah ada nyamuk disana.

"Anti liat-liat club, bagi yang jombs. "

"Asololeh, lah anak jaman sekarang."

"Contoh tuh si Raffi, belum pacaran aja udah romantis."

Dasar klean netijen gak guna.

🎊🎊🎊

"Lu di dapur aja sana, sama Nissa." Kata Raffi datar. Bunga segera pergi ke dapur menuruti.

Sebenarnya sih Raffi menyuruh Bunga ke dapur supaya kaga dekat-deket ama Rangga, karena kebetulan semua anggota basket datang hari ini. Jadi dengan terpaksa Raffi mengungsikan Bunga ke dapur, dari pada dia makan hati lagi.

"Eh Dan, lu mau ke mana?" Tanya Raffi, saat melihat Wildan akan memasuki dapur.

"Mau cari Nissa." Balasnya, tiba-tiba terdengar suara memekik dari dalam dapur.

Tbc..

Kurang mood ngetiknya..😒 Sorry klo jadi gak jelas😳🙃

Jangan lelah menunggu Author cakep mu ini 😊❤ #DigebukinMassa

Impressive Love [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang