***
Raffi menatap kaca spion motornya saat ia sampai di pekarangan depan rumah Bunga. Lelaki berkulit putih itu berkali-kali mengedipkan matanya ke arah spion, entah kenapa.Cringe.
Lelaki itu bahkan sedari tadi tersenyum sembari menyugar rambutnya. "Emang ganteng sih gue." Gumamnya percaya diri.
"Woy Raff! Ayo masuk goblog!" Decak Nissa yang berada diambang pintu rumah bercat abu-abu itu. Raffi terkekeh saat menyadari tingkah autisnya sedari tadi. "Ngegas mulu dah." Celetuk Husein yang berada di belakang Nissa. Tanpa memusingkan apapun Raffi segera memasuki rumah Bunga.
Hari ini 15 Agustus adalah hari ulang tahun Bunga. Gadis berambut panjang sepunggung itu memutuskan untuk merayakannya bersama keluarga dan tentunya bersama para sahabatnya.
'Happy birth day to you.'
'Happy birth day to you.'
'Happy birth day, happy birth day.'
'Happy birth day, Bunga.'
"SELAMAT ULANG TAHUN, BUNGA!!!" Teriak Nissa dengan suara cemprengnya, Raffi menutup telinganya sementara Bunga hanya menggeleng sambil tertawa. "Berisik, anjeng!" Decak Anggito, dibalas tatapan tajam oleh Nissa. Anggito kemudian terkekeh, "Gak boss, canda ae lah." Ucapnya dengan cengiran.
Raffi tersenyum sembari menatap Bunga yang meniup lilin di kue yang dipegangnya. Kue tiramisu dengan banyak cream coklat dan strawberry itu berdiri dengan lilin angka '16' diatasnya.
"Wish you all the best, sayang." Ujar Raffi sambil memeluk leher Bunga dan mengecup sayang pucuk kepala gadis itu. Menghirup dalam aroma cerry di helaian rambutnya.
"Anjay jadi nyamuk kita gaes." Ucap Rendy seraya menutup kedua matanya. Semua yang berada disana hanya tertawa, begitu juga Bunga.
Raffi Ingat betul hari ulang tahun Bunga. Ia bahkan sudah meminta mamanya untuk mencarikan hadiah gadis itu sebulan sebelumnya. Walaupun hadiahnya malah ia berikan kemarin bukan hari ini. Entahlah kenapa. Tapi Raffi hanya ingin menjadi orang pertama yang memberi gadis itu hadiah.
"Ayok kita foto dulu, mau gue sg-in ini." Ucap Riska, ia bahkan sudah mengacungkan handphone-nya di depan wajah Anggito. "Lo yang fotoin kita." Ucapnya sambil menunjuk Anggito. Anggito hanya menurut, ia juga tidak suka berfoto. Dan setidaknya ia harus jadi berguna dengan memfoto teman-temannya. Wajahku terlalu buriq buat di foto. Belum dapat HD masalahnya. Ucapnya membatin.
"Cepetan, gue kaga sabar nih makan kuenya." Ucap Anggito pada Riska yang sibuk mengatur barisan teman-temannya.
Raffi dan Bunga tepat berada di tengah sambil sama-sama memegang kue. Nissa bersama Wildan berada di samping Bunga sambil tersenyum peach. Rayno dan Riska berada di samping Raffi, terlihat Rayno merangkul pundak Riska yang tersenyum. Dimas dan Novita berdiri disamping Wildan. Sementara Astrit, Felix, Liya, Anggun, Riri dan Selvina nampak berderet disamping Riska dan Novita. Dan jangan lupakan juga Rendy dan Husein yang duduk di depan Bunga dan Raffi.
Satu sampai 4 foto diabadikan di kamera handphone Riska. Setelahnya Nissa meminta pada Anggito untuk memfoto Raffi dan Bunga hanya berdua saja.
"Mantap, slurrrrr." Ucap Anggito saat melihat hasil jepretannya. Disana Bunga terlihat sangat cantik dengan memakai dress selutut berwarna abu-abu, dengan rambut diurai tak lupa dengan aksesoris kalung emas putih pemberian Raffi. Sementara Raffi, menggunakan celana jeans hitam panjang yang panjangnya di atas mata kaki dan jaket supreme putihnya.
"Kenapa sih lo cantik banget, Bung!" Ucap Husein yang duduk disofa sambil memakan cemilan dari toples kaca. Bunga tersenyum, "Gatau dih." Balasnya. Sementara Raffi hanya menatap datar interaksi antara keduanya, ia menatap horror pada Husein.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressive Love [TAHAP REVISI]
Novela Juvenil[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-pindah sekolah. Cowok itu sempurna bagi semua orang, tapi tidak bagi Bunga. Bagi Bunga cowok itu hany...