"Sakit geblek tangan gue!!" Teriak memekik seseorang dari dalam dapur, sontak Wildan dan Raffi yang sedang berbincang-bincang keget, dan langsung berlari ke arah dapur. Disana terlihat dapur yang sudah sedikit berantakan, dan saat ini Nissa sedang memegang tangannya yang berdarah dikit karena kena pisau dapur.
"Lo gak pa-pa, Niss? Panggil ambulans oyyy." Kata Riska yang datang dari washtafel membawa seember air.
"Napa nih? Kok rame banget?" Tanya Raffi, ia melihat dapurnya sudah berantakan saat ini hanya menepuk jidatnya pasrah. Teman-temannya memang pengacau, pikirnya
***
"Nih." Bobom memberikan obat merah pada Nissa yang tengah duduk di sofa sambil meniup lukanya."Makanya kalau kaga bisa masak ya gak usah masak." Timpal Wildan yang berdiri di samping sofa sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Bunga hanya terkikik geli saat Nissa yang biasanya banyak bicara itu diam membungkam, padahal dengan jelas Wildan mengejeknya barusan.
"Bhacot." Balas Nissa tanpa melirik pada Wildan. Wildan menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum simpul.
"Raff, gue pulang duluan ya. Masih ada rapat osis." Rayno berucap tanpa senyum, membuat Bunga segera menengok kebelakang, dan ternyata Raffi ada dibelakangnya, membuatnya kaget bercampur takut. "Gue duluan, Ris." Katanya pada Riska, kali ini dengan senyum walaupun tipis.
"Iya kak." Balas Riska sambil mengacungkan jari jempolnya.
"Gue juga balik duluan. Btw hbd ya." Kata Rangga sambil menepuk pundak Raffi. Raffi hanya mengangguk setelah itu Rayno dan Rangga pergi.
"Eh, gimana kalau kita main truth or dare?" Kata Liya. Raffi dan Bobom yang sedang bermain game di layar monitor menoleh.
"Iya, boleh tuh." Ucap Felix sambil berdiri dari sofa, ekspresinya nampak antusias.
Raffi melirik Bunga dengan ekor matanya, Bunga terlihat asik berbincang bersama Nissa dan Selvina serta Riri sambil sesekali bermain bersama Gloja kucing jantan kesayangan keluarga Nugraha.
"Yuk, yuk, yuk. Gas keun." Ujar Astrit.
Mereka semua lantas berbaris memutar. "Udah pada tau kan aturannya?"
"Turth or dare, sapa yang kaga tau?" Balas Riri sambil meletakan Gloja dipangkuannya, beberapa saat kemudian Gloja tiba-tiba pindah ke pangkuan Bunga, membuat Raffi mengerucutkan bibirnya, karena merasa iri. Bisakah gue ada di posisi Golja?
Abaikan.
Rendy mulai memutar botol kaca di tengah-tengah mereka? Dan botol itu mengarah pada Anggito.
"Truth Or Dare?" Tanya Husein. "Dare!" Balasnya dengan percaya diri.
"Berani kagak lu ceritain siapa orang yang ada dalam mimpi basah lu?" Semua orang terbelalak kaget dengan pertanyaan Husein, Raffi lagi-lagi mencuri pandang kepada Bunga, yang kali ini duduk duduk di depannya, bersebelah dengan Novita. Dia menautkan kedua alisnya. Pertanyaan ini pasti sangat vulgar baginya, pikir Raffi.
"Tetangga sebelah rumah gue, namanya Tina, gue selalu ngatain dia tepos pertamannya, sampe ya gitu lah." Kata Anggito mengerucutkan bibirnya. Lagi?
"Udah lupain, bikin ngeres otak wae." Sanggah Rendy, ia kemudian memutar botol itu.
Kali ini tepat ke arah Nissa. "Truth Or dare?" Tanya Liya.
"Turth." Jawab Nissa.
"Gue yang kasih pertanyaan." Kata Wildan.
"Lu sayang kaga sama gue?"
"Ya kagak lah." Balas Nissa cepet.
"Oh."
"Pertanyaan macam apa sih tuh?" Kata Astrit sambil menatap keduanya. "Lanjutin aja." Kata Wildan. Sampai botol itu mengarah pada Raffi.
"Truth or Dare?" Tanya Felix. "Turth." Balas Raffi.
"Gue mau nanya." Kata Bunga, "Apa salah gue, sampe lo diamin gue?"
Atmosfir mendadak berubah saat itu.
***
Bunga baru saja kembali dari perpustakaan, sambil memeluk dengan erat buku novel ditangannya. Saat ini dia sedang berada di taman ujung sekolah, tepatnya berada di depan Lab. Komputer dan ruang Kesenian. Di taman itu hanya ada beberapa siswa, lantaran banyak siswa yang memilih pergi ke kantin daripada duduk di taman.
Taman itu sebenarnya sangat cantik karena terdapat satu kolam ikan dangan tanaman Lavender mengelilinginya. Di sana juga terdapat 4 bangku taman serta pohon Beringin besar yang sedikit teduh karena menghalangi sinar matahari.
"Lo suka baca teenlit ya, Bung?"
B e r s a m b u n g. . .
Abaikan Typo-ku yang tingkat dewa😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressive Love [TAHAP REVISI]
Novela Juvenil[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-pindah sekolah. Cowok itu sempurna bagi semua orang, tapi tidak bagi Bunga. Bagi Bunga cowok itu hany...