60

2.6K 162 9
                                    

Ayo vote dan komennya, aku harap kalian tau bagaimana menghargai karya orang:)

***

Raffi mendengus kesal saat ia kalah lagi dalam bermain kartu bersama teman-temannya. Ia mengumpat dalam hati saat melihat Arjuna bersorak untuk kemenangannya entah yang keberapa kalinya.

"Hore gue menang lagi!" Sorak dengan Arjuna gembira.

Rayno menatap Arjuna malas. "Halah curang lo." Ucapnya pada Arjuna. Arjuna menjulurkan lidahnya pada Rayno bermaksud mengejek. "Orang kalah mah emang selalu iri." Balasnya.

Raffi, Wildan dan Dimas hanya diam membisu menatap keduanya. Sampai beberapa menit kemudia Bunga, Novita dan Riri datang membawa nampan berisi jus jeruk dan beberapa cemilan.

Husein yang sedang mabar mobile legends bersama Anggito langsung mengambil segelas jus dan mencomot beberapa cemilan dengan tatapan masih ke layar handphone-nya.

"Nissa mana?" Tanya Wildan pada Riri yang baru saja duduk di karpet berbulu ruang tengah. "Masih di dapur, emak lo ngajakin dia ngobrol mulu." Jawab Riri,

Wildan menyeringai senang, sepertinya sang mama itu suka ia mengenalkan Nissa sebagai calon menantu, meski saat ini hubungan mereka masih tak lebih dari sekedar teman.

"Udah ah gue males main." Ucap Raffi sambil beranjak dari sofa. Pemuda itu kemudian mengambil tempat duduk disebelah Bunga, tepatnya di karpet berbulu ruang tengah rumah Wildan.

"Mau ikutan mabar juga dong," Ucap Bunga pada Anggito dan Husein. Anggito langsung menatap gadis itu. "Lo main juga?" Tanyanya.

Bunga mengangguk. "Baru kemaren download. Masih belajar juga, ajarin ya." Ucapnya.

"Mudah kok, lo pasti lama-lama bisa sendiri." Balas Anggito sumringah.

Raffi mendengus melihat interaksi keduanya. "Sini aku aja yang ajarin." Ucap Raffi langsung mengambil paksa handphone Bunga.

Gadis itu terkekeh. "Emang kamu bisa?"

"Jangan salah, Bung. Raffi tuh dah mythic tau." Celetuk Husein.

Bunga kembali terkekeh. "Iya deh, ajarin aku ya." Pintanya , membuat Raffi tersenyum bangga.

Beberapa saat kemudian Nissa, Riska dan Anggun datang ikut membaur bersama Bunga berserta teman-teman yang lain di karpet berbulu ruang tengah rumah Wildan.

"Sebenarnya ada acara apa sih lo nyuruh kita kesini?" Tanya Riska pada Wildan yang baru saja duduk disebelah Nissa. "Iya rame-rame gini buat memperingati hari apa nih?" Tanya Nissa.

"Jadi gue ngundang kalian semua ke rumah gue hari ini buat ngerayain hari ulang tahun kucing gue, si Ceboy sama sodaranya si Pipoy." Ucap Wildan sambil merangkul bahu Nissa.

Arjuna menatap Wildan tak percaya. "Are you seriously? Lo ngundang kita kesini rame-rame cuma buat ngerayain ultah kucing lo?"

"Gila ya lo, Dan?" Tanya Rayno.

"Sejak kapan lo pelihara kucing, bangke?" Kali ini suara Raffi pun terdengar tak percaya.

"Mana kucing lo? Gue mau ngucapin makasih aja udah bikin gue makan-makan gratis hari ini." Ucap Anggito, hanya lelaki gesrek itu yang pemikirannya berbeda dari teman-temannya.

"Seharusnya kalian itu seneng gue ngundang kalian buat makan gratis, apalagi bisa bawa-bawa pacar kalian." Wildan menerangkan pada teman-temannya.

Husein yang sedari tadi acuh langsung menoleh menatap Wildan. "Lo mau gue pukul, Dan?" Tanya Husein.

Impressive Love [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang