"RAFF! RAFFI!"
Raffi menoleh saat mendengar suara cempreng Bunga memanggil namanya.
"Lo gak pa-pa, Raff? Yuk ke UKS gue obatin lukanya." Bahkan tanpa persetujuan Raffi, Bunga tetap menariknya menuju UKS.
***
"Awh, aduh duh!" Raffi menjerit kecil saat Bunga mengompres luka di pipinya, gadis itu dengan sabar dan telaten mengoleskan saleb pada bekas luka tonjok Zeland di pipi kanan Raffi.
"Sok banget sih mau jadi pahlawan." Ejek Bunga dengan suara pelan, namun Raffi masih bisa dengan jelas mendengarnya.
Raffi mendengus kesal, "gue kan mau nolongin lo, Bung?" Sungutnya.
Bunga terkekeh, "Heheh, iya sih. Btw makasih ya." Ucapnya sambil tersenyum manis. Raffi mengusap pucuk kepala Bunga.
"Iya, janji sama gue ya, jangan dekat-dekat Zeland, dia suka sama lu, dan lu itu punya gue, gk boleh digangu gugat."
"Siap komandan." Balas Bunga antusias.
"Yaudah, kita masuk kelas aja yuk, udah mau bel masuk nih." Kata Raffi, Bunga menatap ragu, "Yakin lo gak pa-pa?"
"Gapapa kok sayang." Balas Raffi sambil terkekeh, "issss, gak usah sayang-sayangan, geli dengernya."
"Yaudah iya, kuy balik ke kelas."
"Kuyy kuyyy!!"
Mereka berduapun akhirnya keluar dari UKS dan masuk ke kelas.
****
"Hoammmm."
"Kalo nguap tuh ditutup, malu-maluin aja." Protes Riska pada Nissa, yang baru saja menguap. Nissa acuh tak acuh, ia kembali menatap papan tulis, dimana Bu Linda guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sedang menuliskan soal ulangan harian.
"Bu, kok soalnya sepuluh?" Tanya Anggito memecahkan keheningan kelas. "Ohh, soalnya masih kurang ya?" Balas Bu Linda dengan alis terangkat.
"Lah?! Engga bu, biasanya juga kan soalnya cuma lima?"
"Itu kan waktu kamu kelas 10, sekarang beda." Kilah Bu Linda. "Udah kerjakan soal kamu, gak usah bikin keributan."
"Ahsiappp santuy." Balas Anggito lagi.
Bunga yang saat itu duduk disebelah Raffi hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, kelakuan teman-teman sekelasnya memang konyol.
****
Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi buru-buru memasukan peralatan belajar mereka ke dalam tas, untuk segera pulang. Sama halnya seperti Bunga.
"Bung, gue kaga bisa nganter lu pulang, mau latihan basket nih." Ucap Raffi.
"Ooh yaudah gak pa-pa, santai aja gue bisa telpon mommy kok." Balas Bunga, "beneran?"
"Iya, latihannya yang semangat ya." Bunga berujar sambil memberikan senyum manisnya. "Yaudah, gue pulang duluan ya." Lanjut Bunga, Raffi mengangguk lalu ia melangkahkan kakinya keluar kelas.
Bunga berjalan santai di koridor, sambi memasang earphone di telinganya. Sampai ia terkejut karena tepukan seseorang di pundaknya.
"Bunga."
"Eh, elo?" Kata Bunga kaget, itu Zeland, pemuda yang tadi pagi mengganggunya.
"Iya gue Zeland, yang tadi pagi."
"Eh? Ke-kenapa?"
"Gak usah takut gitu lah, gue cuma mau minta maaf." Kata Zeland sambil mengulurkan tangan kanannya, Bunga melihatnya ragu, namun akhirnya ia menyambut uluran tangan itu.
"Maaf ya, gue beneran gak ada maksud buat nakutin lu gitu." Kata Zeland sambil cengengesan.
"I-iya." Balas Bunga, lalu menarik kembali tangannya. "Hmm, tumben lu gak sama Raffi?" Tanya Zeland.
"Dia lagi latihan basket." Balas Bunga, mereka akhirnya berjalan bersama-sama dari koridor, menuju gerbang.
"Oh, gitu. Mau gue anter?"
"Gak usah, makasih itu gue udah dijemput." Balas Bunga, ia lalu tersenyum ramah pada Zeland.
Sampai akhirnya mereka berpisah digerbang, dengan Zeland yang terus tersenyum senang.
****
Sore itu Bunga bermain di taman Bunga mawar-nya bersama Sasu, kucing peliharaannya. Ia menyiram serta memberi pupuk pada mawar-mawar itu, di taman mawar itu tidak hanya terdapat Bunga mawar, tapi banyak juga jenis bunga lainya seperti anggrek, orchid, melati dan lain-lain. Sampai Bunga menyadari hari sudah semakin sore. Ia lalu segara masuk kedalam rumah untuk mandi.
Selesai mandi, ia menatap cermin rias di kamarnya, untuk mengeringkan rambut, ia sadar ada suatu kejanggalan, lalu ia segera berlari ke meja nakas untuk mencari ponselnya.
Nihil.
Tidak ada satupun notif masuk dari Raffi.
"Apa dia masih latihan basket?" Bunga bermonolog.
Raffi❤
Raff?
Lu masih latihan basket?Beberapa menit Bunga menunggu balasan Raffi, sambil membuka grup serta story wa teman-temannya.
Raffi❤
GaUdah pulang ya?
Tumben gak ngechat gue?Gk ush cerewet deh lu
Udh ya gue cape mau istirahat.Lah... tapi kan..
Gue cape sumpah, bye
'Kok dia aneh sih?'
Bersambung🐣..
Spam next buat lanjut, awas ada yg jadi siders🐒
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressive Love [TAHAP REVISI]
Novela Juvenil[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-pindah sekolah. Cowok itu sempurna bagi semua orang, tapi tidak bagi Bunga. Bagi Bunga cowok itu hany...