Ini adalah hari pertama Bunga masuk ke kelas barunya di XI IPS 1. Setelah libur panjang bulan Ramadhan.
Ia melangkahkan kakinya di koridor pagi itu, untuk menuju ke kelas barunya. Sekolah benar-benar masih sepi saat itu, namun saat ia masuk ke kelas, sudah ada Novita dan Riska disana. Merekapun berpelukan melepas rindu, setelah 1 bulan lebih tidak bertemu."Bunga!!" Histeris Novita saat melihat Bunga, ia juga langsung menerjang Bunga untuk memeluknya. "Minal Aidzin, Bung. Sumpah kangen gue ama lu." Lanjutnya lalu melepas pelukannya.
"Sama gue juga kangen." Balas Bunga.
"Gimana, Raffi?" Tanya Riska, Bunga tersenyum. Ia memang belum memberitahukan pada teman-temannya bahwa ia sudah jadian dengan Raffi. Malah sudah lebih satu month lebih, aduh long ya.
"Itu, gu-gue udah jadian."
"APA!!!" Teriak seseorang dari arah pintu, mereka bertiga sontak langsung mengarakah pandangan mereka ke arah pintu.
"Nissa?"
"Tanpa ngasih gue PJ?" Garang Nissa.
Bunga menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Sorry gue kagak sempet cerita, kita kan sibuk masalah liburan sama puasa."
"Hmm, iya sih. Kita juga jarang banget komunikasi." Ucap Riska. "Jadi intinya kapan kalian jadian? Kapan Raffi nembak lu, dan kok gue bisa kagak tau?" Tanya Nissa bertubi-tubi.
Bunga memegang kepalanya yang terasa pusing, ia akhirnya menceritakan semuanya dari awal, sampai Nissa berkata 'oh' dengan nyaring.
****
Suara derap langkah kaki terdengar beriringan di koridor menuju kelas 11. Terlihat dua Nugraha sedang berjalan bersama-sama menuju kelas baru mereka.
Dimas Lutfian Nugraha, nampak berjalan santai sambil memasukan tangannya kedalam saku celananya, mengacuhkan gerombolan gadis-gadis yang bertanya-tanya siapakah dirinya?
'Widih, cogan tu. Ama Raffi lagi? Anak baru deh kayaknya.'
'Wow, bobo-in ade dong, bang.'
'Anying, ganteng banget.'
'Anak baru ya?'
Raffi menggelang pasrah saat mendenger semua omong kosong mereka pada sepupunya itu. Emang dasar cewek, liat yang ganteng dikit langsung gas pol, untung Bunga gue kagak. Batinnya sambil tersenyum aneh.
Ia dan Dimas sampai di kelasnya, Bunga tersenyum padanya dengan manis. Tapi atmosfir begitu berubah saat itu saat Dimas menatap Novita.
Ia menyeringai. "Akhirnya gue ketemu sama lu, Nov."
Bunga menangkap ada ekspresi aneh yang diwajah Novita, ia merasa khawatir dan ingin bertanya apa yang terjadi. Tapi Raffi malah menarik tangannya untuk membawanya ke kantin.
"Ihhh, lo kok narik-narik sih, Raff?" Tanya Bunga memberengut.
Raffi tersenyum jahil saat menatap perubahan mimik wajah pacarnya itu. "Kok makin hari lu tambah tembem gitu ya, Bung?" Bunga lagi-lagi memberenggut kesal.
Raffi dan Bunga berjalan beriringan menuju ke kantin. Kebanyakan siswi melihat mereka tidak suka, namun ada beberapa yang senang dan menganggap mereka pasangan the best couple tahun ini.
"Lu mau makan apa?" Tanya Raffi, ia melihat ke penjuru kantin yang sangat ramai.
"Entar aja masih rame banget."
"Gak pa-pa, biar gue suruh mereka semua minggir."
Bunga memincingkan matanya, "Gak boleh gitu, kalo lo mau harus ngantri."
Niat Raffi mau jadi pahlawan pun gagal en ancur. "Yaudah gue ngantri."
Ia berjalan dengan malas menuju tempat penjualan makanan, meninggalkan Bunga yang lagi tertawa bahagia karena melihat ekspresinya.
Bunga menunggu sambil membuka ponselnya, melihat postingan-postingan terbaru para Artis. Selang beberapa lama Raffi datang dengan membawa satu porsi ayam geprek dan es teh manis. Ia pun menaruh itu dihadapan Bunga.
"Gimana rame gak antrinya?" Tanya Bunga dengan alis terangkat. Raffi berdecak sebel.
"Pasti rame dong, kan banyak fans." Ucapnya lagi.
"Mending gue diiket di satu ruangan bareng lu dari pada ama mereka semua." Balas Raffi.
Bunga hanya tersenyum geli. Sambil menyendokan nasi ke dalam mulutnya.
"Eh, Bunga lo udah jadian ya ama Raffi?" Tanya seorang gadis dari arah belakang Bunga, ia segera menoleh kebelakang. Dan disana ada seorang gadis berambut hitam panjang.
Tanpa ba-bi-bu gadis bernama Adinda itu segera mendudukan dirinya di kursi sebelah Bunga. Sok akrab deh, batin Bunga.
"Gimana pertanyaan gue tadi? Lo udah jadian, Bung?"
"Iya udah." Balas Bunga dengan senyum terpaksa. "Yah, padahal gue sempet lho ngebet Raffi." Ucapnya sambil nyengir.
"Lucu ya gue?" Kata Adinda mencoba menghilangkan atmosfir dingin di antara mereka.
"Iyah, lucu." Balas Raffi. "Kagak ah Raff, gue bercanda."
"Yaudah, gue balik ke kelas ya." Bunga dan Raffi hanya mengangguk.
Bunga lagi-lagi memberengut. Ia lantas meneruskan acara makannya yang tertunda.
"Kenapa kok manyun gitu?" Tanya Raffi.
"Hmm, gue gak suka ngeliat lo bercanda sama cewe lain."
"Kenapa?"
"Ingat gak kisah kita semua dimulai dari candaan lo ke gue."
B e r s a m b u n g
Follow ig: @anissaftr17_
Follow dan comen. Pengennya gratisan mulu lu pade😋😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Impressive Love [TAHAP REVISI]
Teen Fiction[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-pindah sekolah. Cowok itu sempurna bagi semua orang, tapi tidak bagi Bunga. Bagi Bunga cowok itu hany...