"Ayah" ucapnya berhambur kepelukan sang ayah
"Ayah duduk dulu yah" kata iqbaal sambil menarik kursinya
"Duduk dulu dong bun teh"
Bunda dan teh ody hanya mengangguk mengiyakan.
"Sicantik ga disuruah duduk le"
"Eumm kamu duduk disini ya" kata iqbaal sambil mempersilakan nia duduk
"Makasih" iqbaal hanya membalas dengan angukan
"Ale gamau kenalan apa sama sicantik adik teteh nih" kata teh ody dengan bangganya iqbaal hanya meliriknya sekilas dan kemudian mengulurkan tangannya kedepan gadis itu.
"Iqbaal"
"(Namakamu) puspitania" iqbaal masih menatap kagum gadis yang ada disebelahnya dan belum melepaskan jabatan tangannya.
Teh ody yang sadar akan hal itu berdehem.
"Hmm" gumamnya
Iqbaal tersadar dan melepaskan tangannya.
"Eumm ayah mau makan minum?"
"Minum aja le"
"Mau minum apa yah?"
"Grentea aja le"
"Kalo kam-"
"Nia le" beritau teh ody
"Eumm ni mau pesen apa?"
"Aku capucinolatte aja"
"Ada lagi?"
"Udah itu aja"
"Ayah ada lagi?"
"Udah le itu aja"
"Bund teh bang ada yang mau dipesen lagi?"
"Ngga le" jawab bunda dan teh ody
"Bang?"
"Ga bal"
Iqbaal mengacungkan tangannya dan memanggil pelayan cafe.
"Ada yang bisa saya bantu mas?" Tanya masmas pelayan itu
"Saya mau nambah capucinolatte satu sama grenteanya satu sama kue tiramisunya satu"
"Ada lagi?"
"Udah itu aja"
"Baik tunggu sebentar ya"
"Iya"
"Oh iya bang ini kenalin adik aku" kata teh ody
Bang omen menyodorkan tangannya dna di jabat oleh nia
"Omar panggil omen aja" kata bang omen
"(Namakamu)"
Mereka berenam terus mengobrol membicarakan berbagai macam hal sesekali mereka tertawa karena candaan yang dibuat oleh iqbaal.
Tak lama dari itu minuman yang dipesan oleh iqbaal datang.
Ayah langsung meminumnya dan begitu juga haknya dengan nia namun berbeda dnegan iqbaal yang langsung mengambil kuenya.
Iqbaal tersedak dan langsung mengambil minuman milik nia.
Nia yang refleks langsung menepuknepuk belakang leher iqbaal.
"Pelan-pelan le" kata bunda
"Iya bund"
"Makasih ya" mengelus tangan nia yang ada di atas meja
"Iya"
"Maaf ya minunannya aku minum, pesen lagi aja ya" iqbaal ingin mengangkat tanganya namun dipegang oleh nia dan gadis itu menggeleng.
"Udah gapapa kok" ucapnya
"Bener?"
"Iya"
"Ayah tadi barangnya udah dititipinkan?"
"Iya tadi udah sama supir le"
"Iya yah"
"Bang ntar tolong tanyain ya ke bagian penitipan"
"Oke bal"
"Ayah mau langsung istirahat ngga?"
"Yaudah ayo le langsung aja kekamar masing-masing btar kalo mau makan malem ketemu lagi"
"Iya yah yaudah yuk balik kekamar"
"Teteh tidurnya sama nia dikamar sebelah deket kamar ale teh"
"Iya le, hayu cantik kita kekamar"
Mereka semua beranjak dari duduknya.
"Bang gua duluan ya lu tolong bayarin"
"Iya bal nanti gua nyusul"
"Oke"
———
Malam harinya di yogyakarta turun hujan deras disertai angin kencang, kebetulan sekarang iqbaal hanya berdua dengan (namakamu) di cafe yang ada didalam hotel itu.
Setelah makan malam bersama mereka berdua belum kembali kekamar.
Bang omen sedang pergi bertemu dengan temannya. Ayah dan bunda sedang pergi keacara reuni smanya bunda. Sedangkan teh ody sedang menginap dirumah teman kerjanya yang kebetulan asli orang jogja.
"Mau kekamar sekarang?" Tanya iqbaal
"Boleh deh"
"Yaudah yuk" ajak iqbaal sambil mengulurkan tangannya
Mereka berdua berjalan menuju kamar hotel yang ada dilantai tiga.
Hujan semakin deras dan disertai dengan adanya petir saat baru ada suara petir sekali nia terpelakat kaget dan refleks langsung memegang tangan iqbaal.
Iqbaal yang menyadari itu tidak marah dan malah membalas pegangan tangannya.
"Takut bal" ucapnya
"Pegang tangan aku aja bentar lagi nyempe kamar kok, pejamin mata kamu kalo takut aku bakal tuntun kamu"
Sedangkan gadis itu hanya menurut saja.
Setelah sampai dikamar hotel iqbaal melepaskan pegangan tangannya dan mendudukkan dirinya di sofa kamar hotel.
"Buka mata kamu, kamu duduk dulu ya"
"Mau kemana bal?"
"Mau ambil minum tunggu bentar ya" gadis itu hanya menjawab dengan mengangguk.
"Nih minum dulu ya" kata iqbaal memberikan segalas air putih
"Makasih bal"
"Tidur ya ni"
"Belum ngantuk bal"
"Terus mau ngapain hmm?" Tanya iqbaal sambil mendudukan dirinya disamping nia
"Ga tau"
"Diluar masih hujan deh kayanya..."
Belum selsai iqbaal ngomong sudah ada suara petir yang mengelegar.
Gadis itu membalikan tubuhnya mengyamping kearah iqbaal dan bersembunyi didada iqbaal. Sedangkan iqbaal yang biasa saja saat mendengar petir hanya memeluk tubuh gadis yang ada disampingnya dengan menggunakan kedua tangannya.
Tangannya mengelus kepala gadis itu.
Sedangkan gadis itu hanya diam tak bergeming mungkin sudah tidur.
Maaf telat publish aku lupa;'
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Acak"Teteh bakal setuju kalo kamu sama namakamu le, udah saatnya kamu sekarang ngebahagiain Bunda sama Ayah" -★- #27 Iqbaal (17-04-19) -★- #8 namakamu (06-02-19) -★- #6 Idr (27-10-19) -★- #20 Iqnam (23-12-18) -★- #3 nk (16-01-19) MURNI HANYA HAYALAN SEK...