#20

3.6K 236 13
                                    

Iqbaal hanya tertawa melihat ekspresi kesal bang kiki.

"Udah lah baal gue bosen"

"Yaudah bang biarin aja lah"

"Tidur baal?" Iqbaal mengangguk

Namakamu telah tertidur di dekapan iqbaal.

"Gimana perisapan kuliah lu baal?"

"Lancar bang lu sendiri gimana?"

"Ga usah ditanya gue mah"

Iqbaal tertawa mendengar penjelasan bang kiki.

"Gimana sama kak laras bang?"

"Gadenger gue baal"

"Kebiasaan elah"

"Hahhaah ya gitu"

"Gitu gimana bang?"

"Gatau lah"

"Lu sendiri gimana?"

"Menurut lu gimana?"

"Bener ga si baal lu jadian sama yang bule-bule itu?"

"Ga bang"

"Yang bener baal"

"Emang gue ga jadian bang"

"Cuma deket doang"

"Friendzone"

"Yang lu nyium dia?"

"Khilaf gue"

Bang kiki menggelengkan kepalanya.

Sekitar lima belas menit lamanya aldy dan bastian kembali.

"Lagi apa elah serius banget"

"Eh baal basonya cuma ada empat masa"

"Gue?"

"Ada bang tenang aja si"

"Gimana baal?"

"Udah gapapa di"

"Gue ambil mangkok ya"

"Bas lu ambil minum"

"Gue duduk aja lah" kata bang kiki

"Serah lu bang" bastian mendelik

Bastian dan aldy sudah kembali dari dapur dan namakamu juga sudah bangun.

"Nih baal" Aldy memberikan baso dan mangkoknya

"Thanks di"

"Mukanya kaya familiar deh"

"Apa bas?"

"Ga di"

"Ye gajelas dasar"

"Bodo"

"Udah yuk makan laper gue"

Iqbaal mengaduk basonya dan memotong-motongnya.

"Nam makan ya, tapi basonya cuma ada empat jadi kamu sama aku ya"

"Tap-"

Iqbaal memberi kode agar namakamu tidak menolaknya.

"Yaudah iya kamu juga makan" iqbaal mengangguk

"Obat nyamuk kita"

"Gapapa bas sekali-kali"

"Gue ogah di"

"Udah-udah makan"

"Sirik bilang dasar jomblo"

"Ga into anjir"

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang